Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 07 Desember 2025

Erupsi Sinabung Berlanjut, Pasokan Sayur-Mayur untuk Kebutuhan Masyarakat Medan Belum Terganggu

- Senin, 20 Januari 2014 13:26 WIB
693 view
Erupsi Sinabung Berlanjut, Pasokan Sayur-Mayur untuk Kebutuhan Masyarakat Medan Belum Terganggu
SIB/Alexander Hr Ginting
SIB/Alexander Hr Ginting LONGSOR. Longsor badan jalan di pendakian kota wisata Berastagi akhir Desember 2013 silam kini telah ditangani secara darurat sehingga arus lalu lintas tetap lancar.
Medan (SIB)- Pasokan sayur mayur dari Tanah Karo Kabupaten Karo saat ini terus mengalami penurunan karena dampak erupsi Gunung Sinabung yang terus terjadi. Dan diperkirakan situasi itu akan terus terjadi karena petani di radius 10 km dari Gunung Sinabung tidak dapat menanam sayur mayur.

“Pasokan sayur mayur seperti tomat, wortel, kol, cabai, bunga kol, kentang, dan lainnya akan terus berkurang. Tetapi untuk saat ini kebutuhan sayur mayur di Kota Medan masih cukup, dan belum ada impor dari luar daerah yang masuk ke Pusat Pasar Medan sebab masih banyak daerah penghasil sayur mayur seperti Simalungun, Sidikalang, Pakpak Bharat dan daerah lainnya memasukkan sayur mayur,” ujar Rudi Pasaribu SH Kepala Pusat Pasar Kota Medan, Minggu (19/1) di Medan.

Meletusnya Gunung Sinabung di Tanah Karo kata Pasaribu berdampak bagi Kota Medan dan kota lainnya. Daun selada dan bunga kol saat ini langka dan mahal di sejumlah Pasar Tradisional di Kota Medan, serta dalam satu bulan terakhir harga cabe merah masih bertahan Rp 55 ribu per kg hingga Rp 60 ribu per kg.

“Sekarang daun selada dan bunga kol langka, jika ada pun barangnya harganya ‘melambung’ dari harga normal,” kata Tarigan salah seorang pedagang sayuran di Pusat Pasar Medan.

Sementara dikatakan Pasaribu, kenaikan yang terjadi mencapai 30 persen bahkan lebih, khususnya sayuran yang berasal dari Tanah Karo, karena pasokannya yang terus berkurang sejak beberapa minggu terakhir ini.

Kabupaten Karo merupakan sentra tanaman sayur mayur, kawasan di kaki gunung tersebut dikenal sebagai penghasil sayur mayur, seperti kentang, wortel, cabai, daun selada dan kol, jika gunung sinabung belum reda diperkirakan harga sayur mayur seperti daun selada, bunga kol, cabe merah dan wortel akan terus mengalami kenaikan.

“Sebagai contoh harga cabe merah yang hingga kini bertahan pada Rp 55 ribu per kg, biasanya jika harga cabe naik Rp 60 ribu per kg itu hanya bertahan paling lama satu minggu, tapi kali ini sudah hampir satu bulan harganya tidak turun tetap Rp 55 ribu per kg, ujarnya.

Hal yang sama terjadi pada wortel yang semula harganya hanya Rp 4 ribu menjadi Rp 8 ribu per kg. Sedangkan harga kol naik paling tinggi dari harga sayuran lainnya, yaitu dari Rp 1.500 per kg menjadi Rp 6 ribu per kg, kentang biasanya Rp 3 ribu per kg naik menjadi Rp 8 ribu per kg.

Sementara itu, harga tomat yang semula dijual Rp 4 ribu per kg, kini naik menjadi Rp 17 ribu per kg. Begitu juga dengan harga daun selada naik dari Rp 12 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu per kg, bunga kol dari Rp 8 ribu per kg naik menjadi 12 ribu per kg. (A18/h)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru