Prabowo Perjuangkan Tarif Nol Persen di KTT APEC 2025: Indonesia Incar Posisi Setara di Pasar Global

Gyeongju(harianSIB.com)

Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat-Sabtu (31/10/2025-1/11/2025) dengan misi diplomasi ekonomi yang tegas: memperjuangkan kepentingan dagang Indonesia agar sejajar dengan negara-negara utama di kawasan. Dalam suasana resmi dan penuh simbol kehormatan, Prabowo tak hanya menghadiri forum seremonial, tetapi juga membawa agenda strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam peta perdagangan global yang semakin kompetitif.

Di tengah memanasnya rivalitas ekonomi antara Amerika Serikat dan China, kawasan Asia Tenggara menjadi ajang perebutan pengaruh. Forum seperti APEC kini bukan sekadar ajang diplomasi, tetapi medan strategis tempat arah ekonomi kawasan ditentukan. Dalam konteks itulah kehadiran Prabowo di Gyeongju menjadi sangat penting.

Sebelumnya, pada KTT ASEAN di Kuala Lumpur Oktober 2025, Amerika Serikat menandatangani sejumlah perjanjian dagang bilateral dengan beberapa negara, termasuk Malaysia. Negeri jiran itu berhasil meraih kesepakatan dagang yang signifikan, termasuk pembebasan tarif untuk produk unggulannya seperti minyak sawit dan karet. Keberhasilan Malaysia ini menciptakan tantangan baru bagi Indonesia untuk memastikan tidak tertinggal dalam kompetisi akses pasar global.

Prabowo, dalam pernyataannya di sela KTT APEC, menegaskan bahwa Indonesia tengah memperjuangkan kesepakatan serupa. Negosiasi dengan Amerika Serikat, kata dia, terus berjalan untuk memperoleh tarif nol persen bagi komoditas utama seperti minyak sawit, kakao, dan karet, tiga sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional dan sumber penghidupan jutaan petani Indonesia.

Baca Juga:

• Pertemuan Trump -Takaichi di Tokyo: Jepang Janjikan Kerja Sama Strategis Hadapi China

Langkah diplomasi ini disebut sebagai bagian dari strategi besar untuk memastikan persaingan yang adil di pasar global. "Kita berupaya mendapatkan perlakuan yang setara seperti Malaysia," ujar Pelaksana tugas Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, menegaskan arah kebijakan tersebut.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, pembahasan lanjutan mengenai tarif nol persen dengan AS akan dilaksanakan setelah forum APEC selesai. Airlangga menilai, hasil negosiasi itu dapat menjadi tonggak penting bagi peningkatan ekspor Indonesia dan penguatan posisi tawar dalam perdagangan internasional.

Selain dengan Amerika Serikat, pemerintah juga terus memperluas kemitraan dengan mitra dagang besar lainnya. ASEAN bersama China baru saja menandatangani Rencana Aksi Kerja Sama Ekonomi 2025-2030 serta memperbarui perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China versi 3.0. Kesepakatan tersebut membuka peluang ekspor lebih besar bagi produk-produk Indonesia, terutama di sektor manufaktur, pertanian, dan industri berbasis sumber daya alam.

Bagi Indonesia, KTT APEC 2025 bukan sekadar ajang diplomatik tahunan, melainkan momentum menentukan arah masa depan ekonomi nasional. Upaya Prabowo memperjuangkan tarif nol persen di pasar AS menjadi simbol ambisi Indonesia untuk "naik kelas" dari negara berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan di kawasan Indo-Pasifik.

Ketika jamuan gala KTT APEC berakhir dan lampu-lampu istana diplomasi meredup, pekerjaan sesungguhnya justru dimulai: memastikan hasil pertemuan berujung pada kebijakan konkret yang menguntungkan rakyat. Dalam dunia perdagangan global yang tak mengenal jeda, langkah diplomasi ekonomi ini menjadi ujian sejauh mana Indonesia mampu menegakkan kepentingan nasional di meja negosiasi internasional.(**)

Baca Juga:

• ‘Prabowo for Global Peace’, Saat Dunia Mengakui Mengangumi Pemimpin Dari Indonesia

Pertemuan Trump -Takaichi di Tokyo: Jepang Janjikan Kerja Sama Strategis Hadapi China

Dua Pesawat AS Jatuh di Laut China Selatan, Seluruh Awak Selamat

Aceh Tenggara Jadi Jantung Kakao Aceh, Bupati Minta Dukungan Nyata dari Pemprov

Ubed Raih Emas di Indonesia Masters 2025, Balas Gagal di PON Tahun Lalu

Harga Emas Dunia Tembus Rp2,2 Juta per Gram, Dipicu Ketegangan AS-China dan Konflik Rusia-Ukraina

Ada Peluang Harga Emas Akan Kembali Naik, Rupiah Ditransaksikan Melemah