Kamis, 12 September 2024
* Kasus Impor dari Saudi dan Turki Mendominasi

Gelombang Omicron RI Naik Cepat

* Menkes: Tidak Usah Panik
Redaksi - Selasa, 11 Januari 2022 09:43 WIB
432 view
Gelombang Omicron RI Naik Cepat
(Tangkapan layar youtube Setpres RI)
Foto: Keterangan Pers Menteri terkait “Evaluasi PPKM”, Kantor Presiden, Senin (10/1/2021). 
Jakarta (SIB)
Jumlah kasus Corona varian Omicron di Indonesia kini sebanyak 414 kasus. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, meski gelombang Omicron naik cepat, turunnya pun akan cepat.

"Pengalaman menunjukkan walaupun naiknya cepat tapi gelombang Omicron ini juga turunnya pun cepat," ujar Budi Gunadi dalam konferensi Pers, Senin (10/1).

Masyarakat diminta tidak panik terkait adanya gelombang Omicron. Budi Gunadi memastikan pemerintah telah menyiapkan penanganan dengan baik.

"Kita akan menghadapi gelombang dari Omicron ini, tidak usah panik, kita sudah mempersiapkan diri dengan baik," tuturnya.

Menurut Budi, saat ini yang perlu dilakukan yaitu disiplin dalam menjalani protokol kesehatan (Prokes). Hingga memastikan proses percepatan vaksinasi kepada masyarakat.

"Sehingga yang penting jangan lupa jaga prokes disiplin melakukan surveilans dan yang terpenting percepat vaksinasi rekan-rekan kita, keluarga kita yang belum mendapatkan vaksinasi," ujarnya.

Dominasi
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, mayoritas varian Omicron merupakan kasus impor atau terjadi pada pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke RI, terutama dari Arab Saudi dan Turki.

Kemenkes mencatat ada 75 kasus Omicron baru pada Sabtu (8/1). Secara keseluruhan selama Desember 2021 kasus konfirmasi Omicron sebanyak 136 orang, sementara pada tahun 2022 hingga 8 Januari sebanyak 278 orang.

Dari 414 orang, 31 pasien disebut terinfeksi Corona varian Omicron lewat transmisi lokal. Sisanya, menurut Kemenkes, merupakan pelaku perjalanan luar negeri.

Kemenkes juga menyebut kebanyakan dari yang terinfeksi Corona varian Omicron merupakan orang yang sudah divaksinasi Corona dosis lengkap. Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, pemerintah meminta masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan luar negeri jika tidak terlalu penting.

"Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Karena itu masyarakat diharapkan menunda dahulu jika ingin pergi ke luar negeri," kata Nadia, Minggu (9/1).

Dia menyebut, kasus penularan Omicron paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. Meski seseorang telah divaksinasi Covid-19 dua dosis, virus tersebut tetap bisa menginfeksi.

Dia mengingatkan vaksinasi bukan jaminan seseorang terhindar dari infeksi virus Covid-19. Nadia meminta semua orang mematuhi protokol kesehatan meski sudah divaksinasi.

"Kita harus waspada, jangan sampai tertular. Wajib disiplin terapkan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi, jangan sampai tertular dan menularkan" ucap Nadia.

Nadia mengatakan varian Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta. Di Indonesia, pergerakan Omicron terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021.

Kemenkes meminta daerah untuk memperkuat kegiatan 3T atau testing, tracing, treatment, aktif melakukan pemantauan apabila ditemukan klaster baru Covid-19 dan segera melaporkan dan berkoordinasi dengan pusat apabila ditemukan kasus konfirmasi Omicron di wilayahnya.

"Kita tidak boleh lengah, jangan sampai gelombang ketiga terjadi di Indonesia. Jangan sampai apa yang terjadi di India terjadi juga di Indonesia, di mana dalam 10 hari terakhir terjadi kenaikan tren kasus dari 6 ribuan menjadi 90 ribuan kasus konfirmasi omicron. Ini yang kita hindari" tutur Nadia.

Pemerintah sendiri telah mengambil sejumlah langkah untuk mencegah penyebaran Omicron meluas. Salah satunya adalah menutup pintu masuk bagi warga negara asing dari 14 negara.

Positif Omicron
Sementara itu, dilaporkan, seorang pasien asal Pademangan, Jakarta Utara (Jakut), terkonfirmasi positif Corona varian Omicron seusai perjalanan dari Liberia. Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warga tidak bepergian ke luar rumah jika tidak ada kepentingan.

"Jadi memang varian Omicron itu memang penyebaran lebih cepat dari varian Delta. Untuk itu, kami minta warga Jakarta tetap hati-hati tempat terbaik tetap di rumah, tidak perlu keluar rumah," kata Riza kepada wartawan di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/1).

Riza meminta warganya yang berusia di atas 60 tahun dan di bawah 9 tahun tetap berada di rumah. Dia juga meminta warga DKI tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Sebelumnya, Puskesmas Menteng melaporkan temuan seorang warga asal Pademangan, Jakut positif Covid-19 (Corona) varian Omicron. Warga tersebut sedang menjalani karantina di hotel di Menteng setelah bepergian dari Liberia.

"Karena dia bukan dari daftar negara yang mengharuskan karantina 14 hari, maka dia karantina 10 hari dan memilih hotel di Menteng sebagai tempat isolasi," kata Kepala Satuan Pelaksana UKP Puskesmas Kecamatan Menteng, Jonathan Aditama, seperti dikutip dari Antara, Senin (10/1). (detikcom/d)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
komentar
beritaTerbaru