Rabu, 15 Januari 2025
* PAN Gembira, Peluang Menang Pilpres Semakin Besar

Demokrat Akhirnya Pilih Prabowo

* AHY Umumkan Sikap Resmi Demokrat 21 September
Redaksi - Senin, 18 September 2023 09:05 WIB
245 view
Demokrat Akhirnya Pilih Prabowo
(Foto: Dok/Detikcom)
DISAMBUT: Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disambut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto serta Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PAN Zulk
Jakarta (SIB)
Waketum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, Partai Demokrat bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) sekaligus memberikan dukungan ke Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Minggu (17/9). Ia menyebut, selain Demokrat, ada pula Partai Garuda, Partai Prima hingga PSI yang bergabung ke koalisi.
"Hari ini saya dan PAN dengan seluruh anggota koalisi yaitu bersama dengan Gerindra, Golkar, PBB, Gelora, Prima, PSI, Garuda ada di Hambalang dalam rangka untuk menerima saudara koalisi yang baru yaitu Partai Demokrat," kata Viva kepada wartawan di Kediaman Prabowo, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9).
PAN mengucapkan rasa syukur atas bergabungnya Partai Demokrat ke koalisi. Ia mengaku senang karena bergabungnya Demokrat dengan partai mampu menambah kekuatan.
"PAN mengucapkan syukur Alhamdulillah akhirnya Partai Demokrat dapat duduk berkoalisi bersama kami di Koalisi Indonesia Maju untuk Pilpres 2024," kata Viva.
"Yang kedua dari sisi pengalaman, kami dengan Partai Demokrat beberapa kali dalam satu perahu di Pilpres, kali ini dari sisi konsolidasi, komunikasi dan banyak persepsi yang sama, kami tidak ada hambatan sama sekali," sambungnya.
Ia menyebut, ada komitmen dari seluruh anggota koalisi untuk berjuang dalam Pilpres 2024. Pihaknya fokus untuk memenangkan Prabowo menjadi Presiden.
"Dan yang ketiga memang ada komitmen dari seluruh anggota koalisi untuk Pilpres 2024 kita berjuang secara keras, serius, dan fokus untuk memenangkan Pak Prabowo jadi Presiden 2024," kata Viva.
"Sebelumnya, Partai Prima, PSI, dan Partai Garuda. Kalau Partai Gelora kan sudah," imbuhnya.


Gembira
Viva Yoga Mauladi menyebut, Demokrat siap bekerja sama dan bergabung dengan KIM pengusung bacapres Prabowo Subianto.
"Hal ini adalah kabar gembira buat kami di KIM. PAN, Golkar, Gerindra, PBB, dan Gelora menyambut Partai Demokrat dengan suka cita," kata Viva Yoga dilansir Antara, Minggu (17/9).
Viva mengatakan, setelah bergabungnya Partai Demokrat maka KIM akan menjadi koalisi besar. Menurut dia, manfaat elektoral yang diperoleh adalah pertama, akan menambah basis konstituen koalisi.
"Setiap anggota partai koalisi memiliki basis konstituen akan disinergikan dengan baik dan akan menambah perolehan suara, sehingga peluang untuk menang pilpres semakin besar," ujar dia.
Manfaat kedua, menurut dia, kerja sama antara PAN, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, dan lainnya secara empiris pernah terukir pada Pilpres 2019, sehingga tidak ada hambatan komunikasi dan kepentingan di antara anggota koalisi. Oleh karena itu, Viva menyatakan optimistis kehadiran Partai Demokrat akan menambah kekuatan politik bagi porosnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Gerindra sekaligus bacapres Prabowo Subianto menerima kunjungan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kediamannya di Hambalang. Gerindra menyebut, kedua tokoh ini, SBY dan Prabowo memiliki kesamaan.
"Intinya dari kedua tokoh ini mempunyai kesamaan, keakraban, hubungan yang sudah terjalin erat lama. Dua sahabat lama yang bertemu. Tadi juga ditemani beberapa senior, ada Pak Wiranto dan Pak Agum Gumelar," kata Waketum Gerindra Budi Djiwandono kepada awak media di Hambalang Bogor, Minggu (17/9).
Menurutnya, pertemuan kedua tokoh ini adalah silaturahmi yang baik. Dia mengatakan, pertemuan ini patut menjadi contoh.
"Saya rasa hari ini menjadi pertemuan silaturahmi yang sangat baik. Ini adalah sebuah tradisi. Saya rasa di alam demokrasi kita, patut menjadi contoh," katanya.
Gerindra juga berterima kasih kepada Demokrat yang telah sudi datang ke Hambalang. Setelah pertemuan ini, Gerindra dan Demokrat akan terus melakukan komunikasi.
"Ke depan kita berterima kasih kepada rekan-rekan sahabat Demokrat yang telah datang memenuhi undangan ini. Dan semoga setelah malam ini, kita akan komunikasi terus dan melihat perkembangan ke depan," tuturnya.


Deklarasi Sikap Resmi
Gerindra mengatakan, ada pembahasan intens antara Demokrat dengan partai-partai pengusung Prabowo yang tergabung dalam KIM.
"Tadi komunikasi sangat intens banyak pembahasan, tentu kita berharap pada saatnya nanti Partai Demokrat akan mengumumkan atau mendeklarasikan secara resmi," kata Budi Djiwandono.
Budi mengatakan pembahasan dengan SBY dan AHY sangat serius tapi penuh canda. Budi berharap Demokrat segera mengumumkan arah dukungannya secara resmi.
"Tapi tadinya kita sangat intens, sangat terbuka pembahasannya penuh bercanda tapi serius dan saya rasa kami menangkap semangat Pak SBY dan tentu Ketua Umum Demokrat Mas AHY dan kami sangat berharap pada waktunya nanti akan ada pengumuman secara resmi," kata Budi.


Baca Juga:
Diputuskan Bersama
Gerindra mengatakan, penentuan cawapres akan ditetapkan usai Demokrat mendeklarasikan arah politiknya.
"Tadi yang seperti saya katakan, semua hal-hal teknis khususnya cawapres dan sebagainya akan dikomunikasikan, diputuskan bersama-sama nanti pada saatnya Partai Demokrat sudah secara resmi mendeklarasikan pilihan politiknya," kata Budi Djiwandono.
Budi mengatakan, penentuan cawapres tentu akan dilakukan secara kekeluargaan dan akan diputuskan tiap parpol dari KIM.
"Dan saya rasa dengan Ketua Umum Koalisi Indonesia Maju akan diputuskan bersama secara kekeluargaan, secara musyawarah dan mufakat," katanya.
Kedatangan para petinggi Demokrat ini disebut sinyal bergabungnya ke KIM pengusung bacapres Prabowo. Berdasarkan rekaman video, Prabowo yang mengenakan kemeja berwarna biru gelapmenyapa langsung SBY ketika turun dari mobil. Kedua tokoh saling bersalaman dan bertukar senyum.
"Hidup SBY!" teriak Wasekjen Demokrat Jansen Sitindaon saat SBY keluar dari mobilnya.
Kemudian AHY terlihat menyapa sejumlah tokoh, termasuk Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Tampak Ketua Umum Golkar Airlangga Hartato hingga Ketum PAN Zulkifli Hasan di sana.
SBY tampak bersalaman satu per satu dengan tokoh KIM. SBY juga menyalami Ketum Gelora Anis Matta.
Terlihat pula Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar dan Jenderal TNI (Purn) Wiranto di lokasi.
"Ini saya baru pertama kali, luas sekali Bapak," tutur Annisa Pohan sembari menyalami Prabowo.
Prabowo kemudian mengajak SBY dan jajaran ke tempat yang sudah dipersilakan. Tampak bendera Demokrat menyambut mereka.
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di sana. Jajaran Demokrat dengan partai-partai di Koalisi Indonesia Maju kemudian melakukan pertemuan secara tertutup.


Umumkan Sikap Resmi
Sementara itu, Partai Demokrat dijadwalkan akan menggelar rapimnas usai disebut menyatakan dukungan kepada bacapres KIM Prabowo Subianto. Rapimnas digelar pada tanggal 21 September 2023 mendatang.
"Untuk keputusan resmi Demokrat bergabung dengan koalisi atau kerja sama untuk Pilpres 2024, akan disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, pada Rapimnas Partai Demokrat, hari Kamis, 21 September 2023," kata Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Minggu (17/9).
Herzaky menegaskan, sikap lengkap Demokrat akan disampaikan oleh AHY.
"Tunggu saja dari Mas AHY. Beliau langsung yang akan menyampaikan," katanya.


Baca Juga:
Sangat Memahami
Terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadailan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengaku bisa memahami langkah Partai Demokrat yang bergabung dengan KIM yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.
“Kemana pun pilihan Partai Demokrat, PKS akan sangat memahami dan mengapresiasi,” kata Mardani saat dihubungi, Minggu (17/9).
Adapun Demokrat bersama PKS dan Nasdem sebelumnya sempat tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presidennya. Hal itu dilakukan setelah bakal capres Anies Baswedan memilih Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
Demokrat memilih hengkang karena Anies tak memilih ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono.
Menurut Mardani, selama sekitar setahun bersama Demokrat dalam koalisi pengusung Anies, terdapat banyak kenangan dan kerja sama yang indah. “Tetap mendoakan semoga bisa bersama kembali. Itu (bersama di koalisi pengusung Anies) yang kami doakan,” ujar Mardani. (Detikcom/Kompas/a)



Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru