Medan (SIB)
Sejumlah pengendara sepedamotor dikabarkan jatuh tergelincir ketika melintas di persimpangan Jalan Sudirman Medan. Jalan di persimpangan tersebut sedang dibangun dengan cara pembetonan. Perlintasan itu disebut-sebut menjadi licin karena jalan tersebut dikeramik. Sehingga pengendara sepeda motor tergelincir, terlebih jalan tersebut baru saja diguyur hujan.
Wali Kota Medan Bobby sejak Senin (20/11) malam melihat langsung rekonstruksi intersection di Jalan Sudirman begitu mendengar ada sejumlah pengendara sepeda motor yang terjatuh saat melintasinya. Orang nomor satu Pemko Medan ini mengakui, kondisi persimpangan yang akan difungsikan sebagai area perlambatan itu memang licin.
“Dari tadi malam saya sudah mengecek langsung karena lokasinya dekat dengan rumah dinas. Kita langsung menghubungi Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan. Ternyata memang (persimpangan) itu belum selesai dikerjakan,” kata Bobby Nasution saat doorstop dengan wartawan usai rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Medan, Selasa (21/11).
Seharusnya, jelas Bobby Nasution, persimpangan yang masih dalam proses finishing itu belum dibuka untuk umum. Dikatakannya, ada miskomunikasi antara Polrestabes Medan, Dinas Perhubungan Kota Medan dan Dinas SDABMBK.
“Jalur itu seharusnya belum dibuka. Uji coba yang diminta kemarin bukan untuk dilalui masyarakat, tapi internal. Namun setelah dilakukan uji coba internal, tidak dilakukan penutupan kembali. Jadi ini saya sudah konfirmasi tadi siang ini, memang belum selesai dan masih tahapan pengerjaannya," ungkapnya.
Oleh karenanya, kata Bobby Nasution, jika ada yang ingin menyampaikan kejadian, silahkan dan terima kasih. Tapi, tegasnya, jangan hoax atau pun fitnah yang mengatakan rekonstruksi intersection itu menggunakan keramik.
Sebenarnya, jelas Bobby Nasution, pemasangan yang dilakukan itu menggunakan teknologi lama. Dimana, imbuhnya, beton biasa yang dilalui masyarakat dicetak serta dicat beton yang biasa sehingga bentuk keramik dan dibuat seperti lantai.
“Itu sekali lagi bukan keramik. Pemasangannya juga saya rasa sudah disampaikan di media sosial, baik Pemko Medan maupun dinas terkait bahwasanya itu bukan keramik. Jadi kalau dikatakan keramik, itu hoax. Menyampaikan informasi boleh, tapi jangan menyebar hoax lah,” harapnya.
Di dampingi Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, Kadis SDABMBK Topan Obaja Ginting dan unsur pimpinan DPRD Medan, menantu Presiden Joko Widodo ini selanjutnya menjelaskan, fungsi rekonstruksi intersection yang dilakukan salah satunya sebagai area perlambatan karena di situ ada persimpangan dan traffic light guna memastikan para pengendara kendaraan bermotor mengikuti rambu-rambu lalu lintas yang ada.
“Kita buat ada perlambatan di persimpangan itu selain traffic light. Ini konsep awalnya, tapi kemudian kita sampaikan jangan sembarangan membuat perlambatan, nilai-nilai estetikanya juga harus dipikirkan. Sama kayak buat polisi tidur, tidak boleh asal-asalan. Jika ingin membuat perlambatan, estetikanya harus dipikirkan,” terangnya.
Di penghujung doorstop, Bobby Nasution kembali mengungkapkan, pagi tadi dirinya sudah meminta agar persimpangan itu ditutup karena masih dalam proses pengerjaan. “Saya belum cek karena tadi rapat paripurna. Tadi saya sudah telepon, hari ini sudah ditutup katanya. Dibuka kemarin hanya untuk uji coba internal, bukan untuk masyarakat,” pungkasnya.
Kadis SDABMBK Topan Obaja Ginting mengatakan, jalan dari rigid beton tersebut diberi finishing putih sehingga licin. Selanjutnya ada tahap pencucian lagi dengan bahan kimia agar tidak licin. Tapi sebelum dicuci sudah dilintasi pengguna jalan sehingga tergelincir karena memang licin.
"Sebenarnya di pelintasan jalan tersebut sedang ditutup, belum bisa dilalui. Tapi di ujung Jalan Sudirman penutup jalan ada yang terbuka sehingga kenderaan masuk. Sebenarnya pekerjaan ini belum selesai makanya ditutup, mungkin pekan depan sudah selesai," terang Topan. (**)
