Selasa, 17 September 2024
Kampanye Akbar di GBK

Mega: Rakyat Tak Boleh Dipecah-pecah karena Ingin Langgengkan Kekuasaan

Redaksi - Minggu, 04 Februari 2024 09:07 WIB
327 view
Mega: Rakyat Tak Boleh Dipecah-pecah karena Ingin Langgengkan Kekuasaan
(Foto: Kompas.id)
diSAMPAIKANPIDATO: Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato (layar TV) di depan relawan dan simpatisan saat kampanye akbar terbuka di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (3/2). Ka
Jakarta (SIB)
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato dalam kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Megawati menegaskan rakyat tidak boleh dipecah-belah demi melanggengkan kekuasaan.
"Bayangkan, kalian ini sebagai pewaris kemerdekaan ini seharusnya harus tahu, siapapun orangnya, kalau merasa sebagai Warga Negara Republik Indonesia, maka sebenarnya kita tidak boleh dipecah-pecah hanya karena berkeinginanan melanggengkan kekuasaan. Betul apa tidak?" kata Megawati saat pidato di GBK, Sabtu (3/2).
Megawati menyampaikan kepada pendukung PDIP serta paslon Ganjar-Mahfud untuk tidak takut kepada orang yang merugikan rakyat.
"Jadi kalau ada yang berniat-niat atau melakukan hal-hal yang merugikan rakyat Indonesia, apakah kamu takut? Apakah kamu takut?" kata Mega yang dijwab 'Tidak' oleh massa.
Menurut Megawati, aturan di Indonesia melindungi seluruh rakyat Indonesia. Presiden sampai dangan TNI/Polri adalah rakyat Indonesia.
"Kenapa (tidak takut)? Karena perundangan kita itu melindungi seluruh rakyat Indonesia dimanapun mereka berada. Apa dia presiden, apa dia menteri, apa dia namanya TNI, Polri. Dia adalah rakyat Indonesia ingat," katanya.



Bansos Terima Aja
Menyinggung soal pembagian bantuan sosial (Bansos) di masa kampanye, menurut Megawati, rakyat boleh menerima bansos, tapi tidak boleh goyang pilihannya.
"Ya nggak apa-apa terima aja (bansos). Tapi nyoblosnya jangan goyang loh," kata Megawati.
"Siapa yang mau goyang? Ayo siapa yang mau goyang. Bansos ya uang rakyat. Jangan lupa," katanya.
Menurut Megawati, uang bansos itu adalah uang rakyat. Sehingga, rakyat berhak untuk menerima bansos.
"Kayaknya, loh, loh, loh. Duitnya dari mana. Kan gitu. Jadi, kalau mikir itu lurus," kata Megawati.
Kemudian, Mega mengingatkan pendukungnya untuk tidak salah pilih. Diketahui, koalisi yang dipimpin oleh PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md dalam Pilpres 2024.
"Ingat loh ini ya, Ibu ngomong. Nyoblos lima menit, ingat. Nyoblos lima menit, kalau salah milih pemimpin, ngerasanin akibatnya lima tahun," ucapnya.


Baca Juga:


Intimidasi
Megawati juga menyinggung soal intimidasi dalam proses Pilpres 2024. Megawati menyinggung pihak yang belum menjadi presiden tapi sudah mengintimidasi.
Megawati bertanya kepada pendukung dan relawan yang hadir.
"Nah, sekarang pertanyaan terakhir saya, kalau belum jadi presiden sudah intimidasi rakyat, sudah pakai uang negara, pemimpin yang benar apa nggak? Apa bagus? Apa nggak?" tanya Megawati.
"Nggak," dijawab relawan dan pendukung.
Megawati kembali menegaskan kepada relawan dan pendukung agar tak memilih pemimpin yang mengintimidasi. Hal itu dijawab oleh relawan dan pendukung.
"Mau memilih yang kayak gitu apa nggak? Eh, coba yang keras, tidak, gitu loh. Sampai yang di sininya mau meledak, Ibu yang sudah tua saja bisa, tidak," ujar Megawati.
Relawan dan pendukung menjawab 'tidak' dengan teriakan yang cukup keras mengikuti Megawati. Presiden RI ke-5 itu meminta relawan dan pendukung tak takut.
"Susah amat sih ngeluarin suara, itu karena takut," imbuhnya.


Baca Juga:


KPU-Bawaslu Ke Mana?
Megawati mengkritik KPU RI dan Bawaslu RI. Megawati mempertanyakan peran kedua lembaga tersebut.
Awalnya, Megawati mengatakan ada pihak yang takut kalah di Pilpres 2024. Dia juga meminta seluruh pendukung PDIP mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud Md tanpa kecurangan.
"Eh KPU, eh Bawaslu, ke mana kamu? Ke mana kamu? Namanya keren Badan pakai Pengawas-pengawas, tapi yang diawasi siapa?" ujar Megawati .
Megawati mengaku memiliki banyak pengalaman sehingga sudah menghadapi berbagai cobaan politik. Dia mengingatkan Indonesia kini sudah bebas dan merdeka.
"Ibu ini pengalamannya dibikin kaya gini udah dari sejak Bung Karno dijatuhkan jadi urusan yang gini-gini sudah jangan lagi dibikin. Yang namanya merdeka, Republik Indonesia," katanya.



Seperti Ayam
Ganjar Pranowo ambil bicara dalam panggung konser akbar 'Salam Metal'. Ganjar menilai rakyat bukan seperti ayam yang dicabut bulunya.
Ganjar hadir mengenakan jaket bomber warna hijau dan topi warna hitam. Ganjar tiba langsung naik ke panggung dan bernyanyi bersama Slank.
Selanjutnya, Ganjar menyapa para ketua umum partai politik pendukung. Ganjar juga menyapa relawan dan bicara di hadapan mereka.
"Bapak-ibu, kita tidak mau rakyat diperlakukan seperti ayam, disiksa, dicabut bulunya, dan kemudian pada saatnya dia diundang untuk dikunci perutnya dengan gula-gula," kata Ganjar.
Ganjar menilai rakyat bukanlah ayam, yak tidak menentukan nasib. Ganjar mengingatkan kepada relawan dan pendukung untuk tetap terus berani.
"Rakyat bukan ayam, rakyat bisa menentukan nasibnya. Maka keberanian ini perlu kita dorong terus menerus. Keberanian itu perlu kita angkat dan itu lah peran bapak-ibu semuanya," imbuhnya.



Salam 3 Jari
Menutup pidatonya, Ganjar menunjukkan salam tiga jari. Mahfud Md bersama dengan anggota TPN kemudian menghampiri Ganjar menyapa rakyat.
Sebelumnya dalam pidatonya, Ganjar juga menyinggung soal kuasa rakyat untuk menentukan pilihan. Ganjar mengatakan hasil akhir pemilu tetap ada di tangan rakyat.
Di penutupan acara, Ganjar menggunakan jari telunjuk, tengah, dan manis. Ganjar mencium ketiga jari tersebut sebelum akhirnya diangkat ke udara.
Setelah momen itu, band SLANK membawakan lagu 'Seperti Para Koruptor'. Terlihat Ketua DPP Puan Maharani, Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno, Ketua TPN Ganjar Mahfud Arsjad Rasjid, Mensos Tri Rismaharini, Yenny Wahid, hingga Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berada di atas panggung.
Masing-masing keluarga capres dan cawapres ini juga menemani. Terlihat mereka bernyanyi secara bersamaan sebelum meninggalkan lokasi.
Adapun 'Konser Metal' di Gelora Bung Karno ini merupakan kampanye akbar Ganjar dan Mahfud di Jakarta. Turut serta dalam memeriahkan acara, yakni band Slank, Kotak, hingga Tipe-X. (detikcom/c)



SHARE:
komentar
beritaTerbaru