Harta Dijual Demi Bekerja di Luar Negeri, 5 Pekerja Indonesia Terlilit Utang Besar

London (harianSIB.com)
Nasib tidak mujur dialami pekerja Indonesia yang bekerja di London, Inggris. Gara-gara lambat memetik buah, lima pekerja Indonesia dipulangkan selang beberapa minggu kedatangan mereka di Inggris.

Imbasnya, kelima pekerja itu kini terlilit utang besar. Padahal untuk bisa bekerja di luar negeri, mereka telah membayar ribuan poundsterling untuk bekerja di perkebunan pemasok buah ke supermarket besar Inggris.

Media Inggris The Guardian seperti dikutip kumparan.com, Selasa (23/7/2024), melaporkan, salah satu pekerja yang dipecat mengatakan dia telah menjual tanah keluarganya, serta sepeda motor miliknya dan orang tuanya, untuk menutupi biaya lebih dari £ 2.000 atau setara Rp 41,88 juta (£ 1=Rp 20.940) untuk datang ke Inggris pada bulan Mei 2024 lalu. Kini, ia merasa tertekan karena menganggur dan cuma punya sedikit harta benda.

Baca Juga:

• May Day 1 Mei, Buruh Bakal Aksi di Depan Istana Lanjut ke Istora Senayan
• Sejumlah BUMN Disorot, Terlilit Utang Besar

Pengawas eksploitasi tenaga kerja Inggris sedang menyelidiki tuduhan bahwa beberapa pekerja dikenakan biaya ilegal hingga £1.100 (Rp 23 juta) oleh organisasi di Indonesia yang menjanjikan percepatan proses keberangkatan ke Inggris.

Ia mengatakan bahwa orang tuanya "sangat kecewa" karena ia telah menjual segalanya demi membantu keluarganya.

Baca Juga:

• Buruh Bakal Demo Serentak 10 November
• Kemnaker Apresiasi KSPI Hentikan Aksi Boikot Indomaret

"Saya merasa bingung, marah, dan marah dengan situasi ini. Saya tidak punya pekerjaan di Indonesia [dan] saya sudah menghabiskan seluruh uang saya untuk datang ke Inggris," kata pekerja Indonesia itu.