Jumat, 11 Oktober 2024

Grebek Kompleks Game Online, Lebih dari 160 Orang Ditahan

Filipina Lacak Keberadaan Alice Guo, Diduga Bersembunyi di Indonesia
Wilfred Manullang - Selasa, 03 September 2024 10:59 WIB
315 view
Grebek Kompleks Game Online, Lebih dari 160 Orang Ditahan
Foto: Net
Ilustrasi judi online
Manila (harianSIB.com)
Lebih dari 160 orang ditahan pihak berwenang Filipina saat menggrebek kompleks gaming online dan penipuan dunia maya yang diduga ilegal.

Mereka ditahan atas dugaan melakukan kejahatan berbasis internet. Mayoritas yang ditahan adalah warga negara Cina dan Indonesia.

Dikutip dari Detikcom, Selasa (3/9/2024), penggerebekan dilakukan pada hari Sabtu (31/8) oleh lebih dari 100 agen pemerintah, yang didukung oleh intelijen militer, di kompleks resor di kota Lapu-Lapu, Filipina. Langkah ini adalah bagian dari tindakan keras yang sedang berlangsung.

Baca Juga:

Sebelumnya pada bulan Juli, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. memerintahkan larangan operasi game online atau permainan daring yang sebagian besar dijalankan oleh warga Cina dan melayani klien di Cina, tempat dilarangnya judi ilegal.

Marcos mengatakan bahwa operasi perjudian ilegal besar-besaran tersebut telah melanggar hukum Filipina dengan pelanggaran peraturan berskala besar. Pelanggaran ini juga termasuk kejahatan lainnya, seperti penipuan uang, perdagangan manusia, penyiksaan, penculikan, dan pembunuhan.

Baca Juga:

Penggerebekan di Tourist Garden Resort, yang memiliki 10 gedung dengan kolam renang, bar karaoke, dan restoran, terjadi setelah Kedutaan Besar Indonesia di Manila meminta penyelamatan delapan warga negara Indonesia yang dilaporkan dipaksa bekerja di pusat permainan daring tersebut, menurut Komisi Anti-Kejahatan Terorganisasi Kepresidenan.

Sedikitnya 162 warga negara asing "ditemukan bekerja di tiga sektor penipuan terpisah di dalam kompleks tersebut," kata komisi tersebut tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Ada 83 warga negara Cina, 70 WNI, 6 warga Myanmar, 2 warga Taiwan, dan seorang warga Malaysia yang akan diterbangkan ke Manila untuk diselidiki oleh Biro Imigrasi dan kemungkinan deportasi, imbuhnya.

Kejahatan tersebut termasuk penipuan dengan menggunakan cinta dan romansa, judi online, dan skema investasi daring yang telah menipu korban dan menggasak sejumlah besar uang, menurut pejabat Filipina.


Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
komentar
beritaTerbaru