Sabtu, 05 Oktober 2024
Hari Ini Tiba di Tanah Air

Menag: Paus Fransiskus Bawa Pesan Perdamaian

* Kapolri: Perkuat Kerukunan Umat Beragama
Redaksi - Selasa, 03 September 2024 11:23 WIB
280 view
Menag: Paus Fransiskus Bawa Pesan Perdamaian
Foto: Dok/Inilah
SENANG DAN BAHAGIA: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas merasa senang dan bahagia atas kedatangan pemimpin Gereja Katolik dunia Paus Fransiskus ke Indonesia saat ditanya usai rapat di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Senin (2/9).
Jakarta (SIB)
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengaku bahagia lantaran tak semua negara bisa dikunjungi oleh Paus Fransiskus.

"Saya tentu senang, saya bahagia Paus akan hadir besok Insyaallah jam 11.00 landing, ini menunjukkan hubungan erat Indonesia dan Vatikan. Kenapa begitu? Karena tidak semua negara pernah dikunjungi oleh Bapak Paus," ujar Menag di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/9), sebagaimana dilansir Harian SIB.

Yaqut mengatakan, kehadiran Paus Fransiskus akan membawa pesan perdamaian. Di sisi lain, Indonesia juga telah membuktikan sebagai negara yang toleran bagi semua umat beragama.

Baca Juga:

"Ini menunjukkan bahwa pesan, ada pesan yang ingin disampaikan. Perbedaan itu biasa saja, gitu. Jadi tidak ada yang perlu dipersoalkan dengan perbedaan. Dan saya kira dan Paus ini mencerminkan pesan kebersamaan antara keberbedaan," ungkap Yaqut.


Kehormatan
Sementara itu, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan bahwa kedatangan Paus Fransiskus merupakan suatu kehormatan besar bagi Indonesia.
JK mengajak seluruh warga untuk menerima dan menghormati kedatangan pemimpin Katolik di tanah air dengan baik.

Baca Juga:

"Tentu kedatangan Paus Fransiskus itu suatu kehormatan kita semua untuk menerima dengan baik," kata JK kepada wartawan usai menjadi narasumber di acara Seminar Internasional Prinsip dan Karakter Bugis-Makassar di Makassar, Senin (2/09).


Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini menuturkan walaupun jumlah penduduk Indonesia beragama Katolik tidak besar, tapi tidak menjadi alasan bagi Indonesia untuk tidak menghormati Paus Fransiskus.


SHARE:
komentar
beritaTerbaru