Minggu, 06 Oktober 2024

Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Kulit untuk Mencegah Mpox

Robert Banjarnahor - Senin, 02 September 2024 17:29 WIB
414 view
Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Kulit untuk Mencegah Mpox
Shutterstock/Marina Demidiuk
Ilustrasi mpox, cacar monyet.
Jakarta (harianSIB.com)

Masyarakat Indonesia diimbau untuk tetap selalu waspada. Pasalnya, Virus Mpox varian Clade 1b sudah ditemukan di Thailand dan Singapura. Varian ini berbeda dengan tipe sebelumnya, yakni Clade II.

"Dibandingkan dengan varian Clade II, tingkat severitas atau keparahan pada kasus mpox akibat varian Clade 1b relatif lebih tinggi dan angka kematiannya juga lebih besar ," ungkap Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di RSUD dr. Moewardi Solo, dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK(K).

Varian Clade 1b, jelas Pras, dapat ditularkan dari manusia ke manusia atau human to human. Tetapi, menurut dia, sebagian besar terjadinya penularan adalah akibat kontak seksual.

Baca Juga:

"Sehingga kontak erat dan kontak seksual merupakan pintu masuk utama varian ini," katanya, Jumat (30/8/2024), dilansir dari Kompas.com.

*Waspada Mpox serang anak-anak

Baca Juga:

Pras menambahkan, kewaspadaan perlu ditingkatkan apabila penyakit monkeypox sampai menyerang anak-anak dengan tingkat paparan tinggi atau terhadap anak-anak dengan penyakit penyerta.

Dokter yang juga menjadi anggota Satgas Mpox PB Ikatan Dokter Indonesia itu menyebut, status imunitas yang rendah pada anak-anak dapat menyebabkan kejadian yang fatal, bahkan bisa menyebabkan kematian.

"Menurut catatan, Mpox diperkirakan memiliki case fatality rate hingga 0-11 persen dengan sebagian besarnya (kematian) menimpa anak-anak," jelas dia.

Pras menjelaskan, ada beberapa penyakit lain yang mirip dengan mpox, termasuk penyakit kulit bernanah (pyoderma), kudis, campak, atau cacar air (Varicella). Sayangnya, untuk kasus mpox, sampai saat ini belum ada terapi yang memadai.

"Pengobatan bersifat suportif dan simptomatik dengan tujuan meringankan keluhan pasien dan mencegah komplikasi yang kemungkinan bisa terjadi," terang dia.

Menurut dia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menjelaskan strategi penanganan mpox di Indonesia akan dititikberatkan pada tiga kegiatan strategik, yaitu surveilance, terapetik, dan vaksinasi.

*Upaya pencegahan Mpox

Pras mengimbau masyarakat tidak menganggap remeh Mpox, tapi tidak perlu cemas secara berlebihan. Upaya pencegahan diri sendiri, keluarga, dan komunitas, menurutnya, langkah penting dalam mencegah penularan mpox varian Clade 1b.

Dokter yang juga menjadi pengajar di FK UNS Solo itu menekankan, Mpox secara garis besar menular melalui kontak langsung dengan ruam bernanah di kulit, termasuk saat berhubungan seksual.

"Oleh karena itu, hindari risiko. Orang yang berhubungan seks dengan banyak pasangan dan berganti–ganti, berisiko tinggi tertular mpox. Kelompok risiko utama adalah laki-laki yang melakukan seks dengan sejenis. Jangan berhubungan seks dengan pasangan yang menunjukkan gejala mpox seperti ruam bernanah di kulit," imbaunya.

Pras menambahkan, secara pribadi, masyarakat juga perlu menggunakan masker, terutama ketika mengetahui diri sendiri atau orang di sekitar diduga menderita mpox. Sebab, penularan mpox juga dapat melalui droplet atau percikan airi liur. Namun, perlu dipahami, penularan mpox berbeda dengan penularan Covid-19.

Penularan Mpox melalui droplet biasanya membutuhkan kontak erat yang lama sehingga kasus penularan melalui droplet lebih banyak terjadi pada anggota keluarga yang tinggal serumah ataupun kontak erat lainnya.

Pras meminta agar siapa saja yang mencurigai memiliki gejala Mpox jangan ragu untuk segera konsultasi dan memeriksakan diri ke faskes terdekat. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
komentar
beritaTerbaru