Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 07 Desember 2025
Rayakan Pesta Bona Taon

Punguan Limbong Dukung Pembangunan Wisata Danau Toba, Tapi Warga Jangan Menjual Tanahnya

- Senin, 06 Maret 2017 20:28 WIB
966 view
Punguan Limbong Dukung Pembangunan Wisata Danau Toba, Tapi Warga Jangan Menjual Tanahnya
SIB/ Horas Pasaribu
DILANTIK: Pengurus Punguan Limbong Mulana Boru- Bere se Kota Medan periode 2017-2022 diketuai RS Limbong dilantik, Minggu (26/2) yang dirangkaikan dengan Pesta Bona Taon, di Wisma Menteng Jalan Menteng VII Medan.
Medan (SIB) -Punguan Limbong Mulana Boru-Bere Kota Medan merayakan Pesta Bona Taon yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus periode 2017-2022, Minggu (26/2) di Wisma Menteng Medan. Acara diawali dengan ibadah dengan pengkhotbah Pdt T Limbong, STh dan dilanjutkan pelantikan, lelang, makan bersama dan manortor.

Ketua Pengurus Punguan Limbong Mulana Kota Medan RS Limbong (A Melky) mengatakan, warga Limbong Kota Medan mendukung program Pemerintah Pusat untuk mempercepat pembangunan kawasan Danau Toba. Perhatian yang serius dari Pemerintah harus diparesiasi warga kawasan Danau Toba, terlebih marga Limbong berasal dari Samosir yang menjadi sentranya Danau Toba.

Kalaupun ada pihak-pihak yang tidak setuju menurut RS Limbong itu hanya segelintir orang yang kampungnya tidak mau maju. Pengurus Limbong Kota Medan kata dia mengajak dongan tubu (saudaranya) Limbong yang ada di bona pasogit (kampung halaman) untuk mendukung kehadiran Badan Otoritas Danau Toba. "Karena apa yang diprogramkan pemerintah tujuannya untuk kemajuan suatu daerah, tidak ada tujuan pemerintah untuk menghancurkan sebuah kawasan," ucapnya.

Dia yakin  masyarakat senang kalau daerahnya ditata untuk meningkatkan  kunjungan wisatawan. Kehadiran Badan Otorita pasti membangun maka lalulintas makin lancar, apalagi kalau jalan tol ditembuskan sampai ke Samosir. "Semuanya itu tentu untuk  kesejahteraan rakyat, suatu daerah kalau pariwisatanya maju, masyarakatnya makmur seperti di Bali," terangnya.

Namun dia menyarankan supaya warga Samosir khususnya jangan menjual tanahnya milik mereka. Kalau dijual bisa-bisa mengontrak rumah di tanah kelahirannya sendiri,sebaiknya disewakan saja dengan jangka pendek, menengah atau panjang. "Harga tanah yang tinggi akibat perkembangan daerah jangan membuat kita "mabuk" dengan menjual seluruh tanahnya. Kalau disewakan harta peninggalan nenek moyang tidak hilang, justru akan menambah penghasian dari sewa tanah yang bisa diperoleh dalam perjanjian yang ditetapkan," tuturnya.

Pesta Bona Taon ini kata RS Limbong untuk menjalin hubungan silaturahmi antar sektor sekaligus doa ucapan syukur kepada Tuhan karena keturunan Limbong diberkati Tuhan di perantauan Kota Medan. Perkumpulan ini juga sebagai wadah melestarikan adat, karena bagi orang Batak selama hidupnya selalu bersinggungan dengan adat dan bahasa Batak.

"Wadah parmargaon (marga), termasuk Limbong Mulana adalah  sebagai perekat persaudaraan yang satu darah yang tetap memegang teguh adat dan budaya Batak yang diwariskan oleh nenek moyang orang Batak. Kepada generasi muda adat ini terus ditularkan, karena merekalah penerus marga dan perkumpulan ini, Perkembangan budaya Batak ada di tangan generasi muda, untuk itulah perlu organisasi marga ini supaya adat dan bahasa daerah tidak punah," tukasnya.
Perhelatan ini dikemas dengan baik oleh panitia yang diketuai Guntur Limbong (A Freddy), Sekretaris Osriel Limbong, SPd, MSi (A Rio) dan Bendahara Viktor Silaen SE MM. (A10/ r)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru