Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 07 Desember 2025

Ketua KIB Sarankan Masker Dibikin Modis untuk Menarik Minat Anak-anak dan Remaja

Redaksi - Minggu, 26 April 2020 20:44 WIB
624 view
Ketua KIB Sarankan Masker Dibikin Modis untuk Menarik Minat Anak-anak dan Remaja
Capt Tagor Aruan
Medan (SIB)
Ketua Komite Independen Batak (KIB) Capt Tagor Aruan mendistribusikan masker gratis untuk kalangan terbatas di Medan, Senin (13/4). Bersamaan dengan itu, pelaut yang menghabiskan lebih dari separuh usianya di industri kebahariaan global itu mengedukasi penggunaan bagian dari alat pelindung diri tersebut.

Menurutnya, masker jadi alat proteksi terpenting tapi memiliki aturan. Misalnya anak di bawah usia dua tahun, harus benar-benar diperhatikan penggunaannya karena dapat berdampak lemas dengan masker dan sebaiknya tidak mengenakannya. "Kalaupun harus, gunakan yang dari kain hasil kreasi ibu di rumah," ujarnya.

Masyarakat di Medan, lanjutnya, masih belum maksimal menggunakan masker khususnya kelompok milenial hingga remaja. Menurutnya, mendorong anak dan remaja mengenakan masker idealnya diikuti dengan cara-cara kreatif seperti menyediakan masker modis, yang menumbuhkan rasa percaya diri bahwa dengan masker jadi lebih sempurna dari ukuran kesehatan daripada sekadar ikut-ikutan. "Seperti masker dengan lukisan pahlawan super atau apalah yang modis," tambah Capt Tagor Aruan.

Menurutnya, orang Jepang dibiasakan pola hidup sehat sejak Balita. Mulai dari harus mencuci tangan ketika hendak bergabung dalam ke rumunan di playgroup dan melakukan hal serupa saat hendak masuk kerumah. Cara tersebut, membiasakan anak-anak menjadi bersih. "Dengan kebiasaan tersebut, juga diajarkan untuk tidak membiasakan diri menyentuh wajah, memegang hidung dan mata," tegasnya.

Menurutnya, kebiasaan menggunakan masker saat ini untuk menutup mulut dan hidung guna mencegah droplet, menyebar pada orang lain maupun diri sendiri. "Lalu, masih belum maksimal pemahaman orang menggunakan masker dalam jangka waktu tertentu.
Ia mengkhawatirkan terjadi second wave di Indonesia karena warganya masih abai dalam mengindahkan protokol memutus wabah virus corona. Menurutnya, analisis pakar memrediksi pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia pada Mei. “Tapi karena warganya abai, akan terjadi gelombang-gelombang yang mengkhawatirkan,” tambahnya.

Ia berharap, warga Batak memahami dan mematuhi kebijakan tidak mudik. “Tapi KIB optimistis warga Batak patuh. Sebagaian warga Batak yang merayakan Paskah sudah membuktikan kepatuhan di rumah saja dan aktivitas online di kediaman masing-masing,” tegasnya.

Seiring dengan dukungan #DiRumahAja dan tidak mudik, menurut Capt Tagor Aruan, pemerintah kabupaten dan kota di Sumut obyektif dalam memberi bantuan pada warga yang membutuhkan, khususnya yang terpapar Covid-19. “Ada tidak sedikit keluhan mengenai diskriminasi bantuan. Warga yang sangat membutuhkan, justru belum dapat. Di lain hal, yang dipandang berkecupan, mendapat,” tutup pria yang menghabiskan lebih separo kariernya di industri bahari dunia tersebut

Seperti diketahui, kata Tagor, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achamd Yurianto merekomendasikan, masker hanya digunakan selama 4 jam. Masker dapat digunakan kembali setelah dicuci bersih menggunakan sabun dan air hangat. Itu yang belum dipahami dan diedukasikan pada publik," tutupnya. (R10/c)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru