Rabu, 09 Oktober 2024

Stafsus Arsjad Rasjid Laporkan Umar Kei dan Adik Ipar Anindya Bakrie atas Dugaan Pengeroyokan

Wilfred Manullang - Rabu, 18 September 2024 17:45 WIB
293 view
Stafsus Arsjad Rasjid Laporkan Umar Kei dan Adik Ipar Anindya Bakrie atas Dugaan Pengeroyokan
(SHUTTERSTOCK)
Ilustrasi penganiayaan, penyerangan.
Jakarta (harianSIB.com)

Arif Rahman, Staf Khusus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026 Arsjad Rasjid, melaporkan dugaan pengeroyokan terhadap dirinya ke Polda Metro Jaya, Selasa (17/9)

Arif melaporkan tokoh Maluku Umar Kei dan adik ipar Ketua Umum Kadin versi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Anindya Bakrie, Taufan Eko Nugroho Rotorasiko.

"Iya (ada dua yang dilaporkan). Dia (Umar Kei) diundang oleh Saudara Taufan. Makanya, saya melaporkan Umar Kei dan Saudara Taufan," kata Arif dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/9/2024).

Baca Juga:

Dugaan pengeroyokan bermula saat Arif bersama staf khusus yang lain ditugaskan Arsjad untuk mengecek Menara Kadin Indonesia di Jalan Rasuna Said, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (17/9)

Saat mendatangi lokasi, Arif membawa surat kontrak penyewaan gedung Menara Kadin Indonesia atas nama Arsjad Rasjid.

Baca Juga:

Namun, di lokasi tersebut, ada puluhan orang tak dikenal yang mengadang Arif.

"Mungkin kurang lebih 50 orang atau 100 orang. Ternyata, di situ ada Saudara Umar Kei, salah satunya. Dia sedang mem-briefing sekuriti kami yang ada di sana," tutur Arif.

Dugaan Arif, Umar dan sekelompok orang tersebut mengadang dirinya untuk mengambil alih Menara Kadin Indonesia.

Arif pun langsung menghubungi Taufan yang tengah berada di lantai 29 Menara Kadin Indonesia. Ia meminta Taufan turun menemui dirinya.

Setelah Taufan tiba, mereka, termasuk Umar Kei, berpindah ke ruangan rapat di lantai 3 Menara Kadin Indonesia.

Saat itu, Arif menyampaikan bahwa dia berpegang teguh dengan Keputusan Presiden (Keppres) soal pengangkatan Ketua Kadin Indonesia atas nama Arsjad Rasjid.

Oleh karenanya, Arif dan kubunya merasa berhak menempati gedung tersebut.

"Kami atas nama Pak Arsjad, Direktur Eksekutif Hotasi Nababan, dan ada tanda bukti kontrak sewa-menyewa dengan pengelola gedung," ujar Arif menirukan pembicaranya dalam pertemuan tersebut.

"Artinya ini kan kantor kami, dan kami berpedoman pada Keppres. Saat ini, Keppres masih atas nama Bapak Arsjad Rasjid, saya bilang kayak gitu. 'Jadi, kalau nanti Bung Taufan ada di pihak Anin, kalau Keppres keluar, saya juga akan keluar', saya bilang kayak gitu," lanjut dia.

Namun, menurut Arif, Umar Kei selalu menyela pembicaraannya. Oleh karenanya, Arif menyampaikan bahwa ini merupakan masalah internal Kadin Indonesia.

Arif juga meminta ke semua pihak yang bukan berstatus anggota Kadin Indonesia untuk keluar dari ruangan. Mendengar ucapan Arif, Umar Kei disebut tak terima.

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
komentar
beritaTerbaru