Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 20 Mei 2025

Polrestabes Medan Ringkus 80 Pelaku Premanisme Yang Meresahkan Masyarakat

Roy Surya D Damanik - Sabtu, 10 Mei 2025 21:11 WIB
156 view
Polrestabes Medan Ringkus 80 Pelaku Premanisme Yang Meresahkan Masyarakat
(Foto SNN/Roy Damanik)
INTEROGASI: Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menginterogasi salah seorang pelaku premanisme di Mapolrestabes, Sabu (10/5/2025).
Medan(harianSIB.com)
Polrestabes Medan dan Polsek jajaran menggelar Operasi Khusus Kewilayahan Anti Premanisme di wilayah hukum Polrestabes Medan.


Operasi yang dicanangkan oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto mulai digelar pada 1 Mei 2025 dengan sasaran para preman. Premanisme di sini adalah termasuk di dalamnya bibit-bibit kearoganan atau mengekspresikan kemarahan secara berlebihan.


"Setelah pernyataan dan keputusan untuk membentuk Satuan tugas (Satgas) Anti Premanisme di tingkat nasional, maka kami di tingkat satuan wilayah Polrestabes Medan juga mengadakan gerakan, semangat dan rencana aksi yang sama," ujar Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan didampingi Wakapolrestabes AKBP Rudi Silaen, Kabag Ops, Kompol Pardamean Hutahaean, Kasat Reskrim, AKBP Bayu Putro Wijayanto dan Kasi Humas AKP Syahri Ramadhan dalam keterangan persnya di Mapolrestabes, Sabtu (10/5/2025).

Baca Juga:


Dalam operasi tersebut sambung Gidion, Polrestabes Medan berhasil menjaring 80 orang yang diduga melakukan aksi premanisme, serta aksinya kemudian viral di media sosial (medsos) dan menjadi keresahan bagi masyarakat juga.


"Ada 71 orang yang dilakukan pembinaan. Mereka kebanyakan adalah petugas parkir yang mengutip lebih dari tarif parkirnya dan juga menjadi keresahan di ruang publik. Kemudian 9 orang dilakukan penahanan karena mereka yang terlibat dalam konteks premanisme sampai dengan melakukan tindak pidana. Dapat dikonstruksikan dengan KUHP," ungkapnya.

Baca Juga:


Kapolrestabes melanjutkan, selain diberikan pembinaan, puluhan pria dewasa tersebut diberikan peringatan.


"Premanisme ini mengganggu perekonomian dan rasa nyaman masyarakat untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Pengancaman menggunakan senjata tajam tentu saja menjadi persoalan dan mengganggu roda perekonomian di tengah masyarakat," katanya.


Kombes Gidion menegaskan, akan terus melakukan penertiban kepada orang-orang yang dianggap melakukan keonaran.


"Jangan coba-coba menunjukkan penampilan kearoganan, terlebih mengancam menggunakan senjata tajam. Hentikan sekarang atau kami tindak," katanya dengan tegas.


Operasi ini ditambahkan Gidion, menginstruksikan Polrestabes Medan dan jajaran untuk mengedepankan langkah penegakan hukum secara terpadu disertai upaya intelijen, preemtif dan preventif.


"Operasi ini bukan hanya soal penindakan, tetapi juga bertujuan membangun ketertiban sosial dan memberikan jaminan kepastian hukum bagi warga. Serta pelaku usaha di Sumatera Utara," jelasnya.


"Operasi ini diharapkan menjadi momentum dalam mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan jalanan, dan memastikan Kota Medan menjadi wilayah yang aman, tertib dan ramah investasi," pungkasnya.(**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru