Senin, 14 Oktober 2024

Putra Mahkota Arab Saudi Diduga Terlibat Skandal Terkait Perang di Yaman

Wilfred Manullang - Selasa, 20 Agustus 2024 16:02 WIB
249 view
Putra Mahkota Arab Saudi Diduga Terlibat Skandal Terkait Perang di Yaman
AP Photo/Cliff Owen
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman.
Riyadh (harianSIB.com)
Skandal baru kembali menyeret nama Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammed bin Salman Al Saud (MBS). Bahkan ini pun menyangkut sang ayah, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Hal ini terkait dekrit yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi di tahun 2015, yang memulai perang yang telag berlangsung bertahun-tahun di Yaman, dengan pemberontak Houthi. MBS disebut telah memalsukan tanda tangan sang ayah untuk meng-goal-kan perang tersebut.

Pernyataan awal dimuat seorang mantan pejabat Arab Saudi, Saad al-Jabri. Ia sendiri merupakan mantan mayor jenderal dan pejabat intelijen yang kini tinggal di pengasingan di Kanada.

Baca Juga:

Arab Saudi sendiri melabelinya sebagai "mantan pejabat pemerintah yang didiskreditkan". Ia berselisih dengan kerajaan di mana kedua anaknya kini dipenjara.

"Saya bukan pembangkang, dan saya juga tidak menempatkan diri saya dalam situasi ini atas pilihan saya sendiri," kata al-Jabri dimuat Associated Press (AP) Dan dikutip CNBC Indonesia, Selasa (20/8/2024).

Baca Juga:

"Saya adalah pejabat tinggi Arab Saudi yang mengabdikan diri untuk menjaga negaranya, yang dikenal karena menyelamatkan ribuan nyawa warga Saudi dan Barat. Sekarang saya adalah seorang ayah yang melakukan segala yang mungkin untuk mengamankan pembebasan anak-anaknya," tambahnya.

Tuduhannya ke MBS muncul kala pria yang kini menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Arab Saudi itu menjadi Menteri Pertahanan. Ia dikatakan sering bertemu dengan sejumlah pemimpin menggantikan Raja Salman yang sudah sepuh.

Ia mengatakan dari sumber "yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan" di Kementerian Dalam Negeri Saudi, MBS menandatangani dekrit yang menyatakan perang menggantikan ayahnya. Padahal itu tidak dibenarkan.


Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
komentar
beritaTerbaru