Minggu, 06 Oktober 2024

Bebas Jaminan, Bos Telegram Dilarang Tinggalkan Prancis

Wilfred Manullang - Kamis, 29 Agustus 2024 15:26 WIB
260 view
Bebas Jaminan, Bos Telegram Dilarang Tinggalkan Prancis
Foto: businessinsider.com
CEO Telegram, Pavel Durov.
Paris (harianSIB.com)
Pengadilan Paris membebaskan CEO Telegram, Pavel Durov, dengan jaminan. Pavel bebas bersyarat setelah membayar jaminan € 5 juta atau setara US$ 5,56 juta setelah empat hari ditahan.

Namun Pavel seperti dikutip dari Engadget, Kamis (29/8/2024), tetap dilarang meninggalkan Prancis. Ia juga diminta melapor ke kantor polisi dua kali seminggu, selama penyelidikan berlangsung

Pavel didakwa dengan serangkaian pelanggaran terkait dengan aplikasi perpesanan yang didirikannya.

Baca Juga:

Ia dinilai gagal membatasi konten ekstremis dan ilegal di aplikasi Telegram, setelah sidang dengan hakim investigasi di Paris. Pria kelahiran Rusia itu ditangkap di bandara Le Bourget di luar Paris Sabtu malam. Ia diinterogasi pada hari-hari berikutnya dalam tahanan oleh para penyidik.

Pavel Durov didakwa terkait sejumlah kejahatan yang melibatkan kelompok terorganisasi termasuk keterlibatan dalam pengelolaan platform daring untuk memungkinkan transaksi terlarang.

Baca Juga:

Ia juga didakwa karena menolak membagikan dokumen yang diminta oleh pihak berwenang serta penyebaran gambar anak di bawah umur terkait pornografi anak dalam kelompok terorganisasi.

Durov juga dituduh memfasilitasi perdagangan narkoba, penipuan dan pencucian uang di platform Telegram yang didirikannya.

Secara terpisah, Pavel Durov sedang diselidiki pula atas dugaan tindakan kekerasan serius terhadap salah satu anaknya saat ia dan mantan pasangannya, ibu anak laki-laki tersebut, berada di Paris, kata seorang sumber. Ibu tersebut juga mengajukan pengaduan lain terhadap Durov di Swiss tahun lalu.

Penangkapan Pavel Durov memicu berbagai spekulasi. Telegram pada akhir pekan lalu bersikeras bahwa Durov "tidak menyembunyikan apa pun." Telegram mengatakan bahwa tidak masuk akal dia harus bertanggung jawab atas konten yang tidak pantas.

Namun dalam sebuah unggahan di X, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan penangkapan Durov sama sekali bukan keputusan politik. Penangkapannya diputuskan oleh hakim.

Di Moskow, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan tuduhan tersebut sangat serius sehinga membutuhkan bukti yang tidak kalah serius. Di antara mereka yang menyuarakan dukungan untuk Durov adalah sesama taipan teknologi dan kepala eksekutif X, Elon Musk, yang telah memposting komentar di bawah tagar #FreePavel.

Pengusaha kelahiran Rusia itu diketahui tinggal di Dubai, tempat Telegram berkantor pusat, dan memegang kewarganegaraan ganda Prancis dan Uni Emirat Arab.

Pavel Durov, yang menurut Forbes diperkirakan memiliki kekayaan sebesar USD 15,5 miliar, meninggalkan Rusia pada tahun 2014 setelah ia menolak untuk memenuhi tuntutan untuk menutup komunitas oposisi di platform media sosial VK miliknya, yang ia jual. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
komentar
beritaTerbaru