Senin, 04 November 2024

Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Israel

Wilfred Manullang - Sabtu, 12 Oktober 2024 13:29 WIB
151 view
Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Israel
AP PHOTO/ALFREDO ZUNIGA
Presiden Nikaragua Daniel Ortega
Managua (harianSIB.com)

Sejumlah negara telah memilih untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Terbaru, pemerintah Nikaragua mengatakan pihaknya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel atas perang di Gaza, Palestina.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden, Rosario Murillo pada hari Jumat (11/10/2024). Dalam pernyataannya, negara Amerika Tengah itu menyebut pemerintah Israel fasis dan pelaku genosida.

Dikutip dari CNBC Indonesia, Murillo mengatakan bahwa tindakan penolakan tersebut bukan ditujukan kepada rakyat Israel, tetapi kepada pemerintahnya.

Pengumuman tersebut muncul setelah pernyataan yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Nikaragua Valdrack Ludwing Jaentschke Whitaker dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada akhir September, di mana Whitaker mengecam dan mengutuk genosida yang telah, sedang, dan terus dilakukan oleh Pemerintah Israel dan sekutu Dunia Pertama nya di seluruh Timur Tengah.

Pada bulan Januari, pemerintah Nikaragua mengajukan permohonan kepada Mahkamah Internasional (ICJ) untuk bergabung dengan gugatan genosida yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel pada bulan Desember tahun lalu.

Sementara itu, Israel telah menolak tuduhan genosida, dengan alasan bahwa perang melawan Hamas di Gaza dilakukan untuk membela diri. Israel juga menegaskan bahwa mereka tidak memerangi rakyat Palestina, dan bahwa para pemimpinnya tidak menunjukkan niat untuk melakukan genosida.

Pemutusan hubungan dengan Israel oleh Nikaragua pada dasarnya hanya bersifat simbolis. Pasalnya hubungan antara Israel dan negara Amerika tengah tersebut hampir tidak ada.

Diketahui, Israel tidak memiliki duta besar di ibu kota Nikaragua, Managua.

Sebagai informasi, Nikaragua sudah dua kali memutuskan hubungan dengan Israel. Pertama pada 2010 di bawah pemerintahan Ortega dan juga pada 1982 di bawah pemerintahan revolusioner Sandinista yang dipimpin oleh Ortega setelah revolusi negara itu pada 1979. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru