Senin, 09 September 2024

Wali Kota Tebingtinggi Resmikan Rumah Adat Melayu

Redaksi - Rabu, 14 Juli 2021 21:06 WIB
434 view
Wali Kota Tebingtinggi Resmikan Rumah Adat Melayu
Foto: Dok/ Diskominfo Tebingtinggi
RESMIKAN: Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan bersama Kajari Tebingtinggi, Mustaqpirin, Wakapolres, Kompol Sarponi dan Danramil 13TT, Kapten Inf Budiono memotong pita peresmian rumah Melayu, di Jalan Badak, Kelurahan Bandar U
Tebingtinggi (harianSIB.com)

Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan meresmikan rumah adat Melayu dan pelatihan menenun kain songket, di Jalan Badak, Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Rabu (14/07/2021).

Umar mengatakan, rumah adat Melayu dan kerajinan tenun songket sedari dulu sudah ada di Tebingtinggi. Hanya saja karena kemajuan zaman dan perkembangan teknologi yang cukup cepat membuat budaya tersebut terlupakan masyarakat.

"Melalui peresmian rumah adat Melayu dan pembukaan pelatihan tenun kain songket ini, masyarakat tidak melupakan budaya," kata Umar.

Umar mengharapkan rumah adat Melayu dan kerajinan tenun songket dapat menjadi ikon baru Kota Tebingtinggi untuk menarik wisatawan.

"Kita tampilkan kebersihan, senyuman dan kekhasan kita, jadikan ini sebagai icon Kota dan salah satu tujuan wisata. Inovasi kreatifitas bisa tumbuh dan berlanjut. Terima kasih kepada warga sekitar, mudah-mudahan mendukung kegiatan budaya kita dan investasi lain akan terus tumbuh," kata Umar.

Sementara itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Idham Khalid selaku ketua panitia menjelaskan acara tersebut merupakan rangkaian hari jadi ke-104 Kota Tebingtinggi.

"Peresmian ini dalam rangka hari jadi Kota Tebingtinggi yang berhubungan dengan kebudayaan untuk mengembalikan identitas Kota Tebingtinggi, bahwa Kerajaan Negeri Padang ada di sini," ujar Idham.

Sementara itu, Habibi Mardika Putra selaku Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al Hasyimiah dan cucu pemilik rumah adat Melayu/ahli waris mengatakan, produk kain tenun yang dihasilkan memiliki corak dari Melayu Tebingtinggi, sehingga ada pembeda dengan songket lain.

Pada kegiatan tersebut, Pemko Tebingtinggi memberikan dukungan melalui kebudayaan, berupa hibah 2 unit alat tenun dan pelatihan untuk 10 orang selama 20 hari sampai bisa dan terampil untuk membuat tenun kain songket.

Acara berjalan lancar dengan menerapkan protokol Covid-19 itu, diakhiri dengan penandatangan prasasti pemugaran rumah adat, pemotongan pita serta menyaksikan peserta pelatihan menenun kain songket.

Editor
:
SHARE:
komentar
beritaTerbaru