Sabtu, 21 September 2024

Wali Kota Resmikan Rumah Adat Melayu Tebingtinggi

Redaksi - Kamis, 15 Juli 2021 17:29 WIB
951 view
Wali Kota Resmikan Rumah Adat Melayu Tebingtinggi
Foto : Dok/Kominfo
FOTO BERSAMA : Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan (7 dari kiri) foto bersama usai meresmikan rumah adat Melayu, Rabu (14/7).
Tebingtinggi (SIB)
Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan meresmikan rumah adat Melayu sekaligus membuka pelatihan menenun songket, Rabu (14/7) di Jalan Badak, Kel Bandar Utama Tebingtinggi

Hadir bersama wali kota, Kajari Mustaqpirin, Wakapolres AKBP Sarponi, Danramil 13/TT Kapt Inf Budiono mewakili Dandim 0204/DS. Wali Kota Umar mengatakan, apa yang dikerjakan saat ini meneruskan pekerjaan yang sudah ada, agar budaya tak ditinggalkan.

"Yang kita kerjakan saat sekarang ini, meneruskan pekerjaan yang sudah ada, yang sempat hilang, yang harus kita bangkitkan untuk Tebingtinggi. Kita ingin agar budaya tak kita tinggalkan," ujar Wali Kota Umar.

Menurut wali kota, dalam mengelola cagar budaya, harus memperhatikan Sapta Pesona dari wisata dengan keramahan, kebersihan, penuh senyum dan ramah tamah melayani orang.

"Kita tampilkan kebersihan, senyuman dan ke-khasan kita, jadikan ini sebagai icon Tebing-tinggi dan salah satu tujuan kota wisata. Inovasi kreatifitas bisa tumbuh dan berlanjut. Terima-kasih kepada warga sekitar, mudah-mudahan mendukung kegiatan budaya kita dan investasi lain,” tutup Wali Kota.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Idham Khalid, selaku Ketua Panitia dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian hari jadi Tebingtinggi ke-104 tahun.

"Acara dalam rangka hari jadi Tebingtinggi ke-104 Tahun dan kegiatan hari ini berhubungan kebudayaan untuk menjelaskan kembali identitas bahwa Kerajaan Negeri Padang ada kota kita ini," ujar Idam.

Selain itu, pihaknya juga melaksanakan pelatihan menenun kain songket dan peresmian rumah adat Puri Melayu Sri Menanti, dimana ke depan tempat ini dapat menjadi tujuan informasi budaya sebagai bukti kebudayaan adat Melayu yang harus dijaga.

Sementara itu, H Habibi Mardika Putra, selaku Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al Hasyimiah dan cucu pemilik rumah adat Melayu/ahli waris menyampaikan bahwa produk kain tenun yang dihasilkan memiliki corak dari Melayu Tebingtinggi sehingga ada pembeda dengan songket lain. (BR3/d)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
komentar
beritaTerbaru