Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 02 November 2025

GAMKI Deliserdang Diminta Ikut Berperan Membantu Pemda Selama Pandemi Covid

Redaksi - Sabtu, 14 Agustus 2021 09:49 WIB
253 view
GAMKI Deliserdang Diminta Ikut Berperan Membantu Pemda Selama Pandemi Covid
Foto Dok
Sartua Tjarda Situmorang
Deliserdang (SIB)
Selama masa pandemi Covid-19, peranan pemuda Kristen Deliserdang dirasa senyap dan kurang dirasakan masyarakat. Padahal, meski dalam jumlah tergolong minoritas, fungsi garam dan terang harus dapat dipertahankan pemuda gereja dalam keikutsertaan membangun daerah.

Tapi, potensi besar pemuda Kristen di Deliserdang serasa tidak bisa diberdayakan dalam mendukung Pemda. Padahal Pemda sudah berletih lelah bekerja memerangi pandemi. Di sinilah seharusnya pemuda Kristen menunjukkan fungsinya pada masa yang genting, bukan menunggu bola dari pemerintah supaya bisa berbuat sesuatu.

Hal itu dikatakan Sartua Tjarda Situmorang SH, mantan Sekretaris Carataker DPC GAMKI Deliserdang kepada wartawan, Kamis (12/8). Dikatakannya, potensi pemuda Kristen sebenarnya cukup besar, hal ini dapat dilihat dari data BPS tahun 2021, ada 969 gereja Kristen Protestan di Deliserdang. Dari jumlah tersebut, sebuah wadah kepemudaaan gereja mesti mampu mengorganisir potensi-potensi pemuda yang ada.

“Harapan untuk menggalang potensi pemuda tersebut seharusnya ada pada GAMKI sebagai salah satu gerakan pemuda yang bercitacitakan Oikumenis nasionalis. GAMKI sebuah wadah tepat dalam menampung segala perbedaan yang terdapat di dalam aras-aras gereja yang ada. Sebagai anak kandung gereja GAMKI memiliki tanggung jawab dalam melakukan pembinaan dan edukasi terhadap para pemuda gereja dan menjadi jembatan dalam kerukunan umat beragama,” ucap Tjarda.

Dalam hal ini, GAMKI Deliserdang seharusnya mampu melakukan eksplorasi potensi pemuda gereja kemudian memberdayakannya dalam pembangunan daerah. Juga harus mampu menjadi jembatan antara pemuda gereja dan pemuda agama lain untuk kemudian saling bahu membahu membangun bangsa sesuai cita-cita nasionalis yang terdapat didalam GAMKI.

Menurut Tjarda, manajemen yang lemah membuat GAMKI Deliserdang seakan kurang mampu melakukan pembinaan dan edukasi terhadap pemuda gereja untuk dapat memberi kontribusi bagi pemerintah Kabupaten Deliserdang. Ada beberapa Hal yang menyebabkan antara lain, lambatnya pembentukan PAC di kecamatan-kecamatan. Hal itu berpengaruh dalam menjangkau pemuda gereja yang ada di kecamatan. DPC harus mampu menjangkau seluruh gereja di 22 kecamatan di Deliserdang.

Hingga saat ini, lanjut dia, GAMKI Deliserdang hanya memiliki 3 anak cabang resmi dari 22 kecamatan. Itu sangat jauh dari cukup untuk dapat menjangkau 969 gereja yang ada diseluruh kecamatan. Padahal, mayoritas pemuda gereja berasal dari golongan milenial dan memiliki pemikiran berbeda dari golongan tua.

“Lambatnya pengkaderan menyebabkan GAMKI Deliserdang kurang demokratis dengan kaum milenial. Akibatnya, kaum milenial tidak tertarik berkontribusi dalam kegiatan kepemudaan GAMKI, karena kebutuhan mereka tidak terpenuhi. Mungkin bagi golongan tua hal ini terlihat sepele, akan tetapi ini akan sangat berpengaruh dalam keberlangsungan organisasi pemuda. Dibutuhkan gaya tersendiri dalam menarik minat pemuda gereja agar dapat berpartisipasi dalam setiap kegiatan Organisasi GAMKI,” ungkapnya.

Hal ini menurut dia harus menjadi perhitungan bagi para calon pemimpin GAMKI baik di tingkat cabang ataupun daerah, karena zaman sudah berubah. Pengurus caretaker DPD GAMKI Sumut harus turut melakukan pembenahan kepada cabang-cabang yang sudah habis masa kepengurusannya. Kemudian mendorong melaksanakan mekanisme organisasi berdasarkan AD/ART GAMKI dan bukan hanya berfokus pada pelaksanaan Konferda GAMKI Sumut.

Ketua DPC GAMKI Deliserdang Ratna Ginting SPd yang dihubungi wartawan tidak memberi tanggapan apa-apa terkait komentar Sartua Tjarda Situmorang. “No coment ajalah,”kata Ratna. (A8/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru