Minggu, 08 September 2024

DPRD SU: Tunda Pengosongan Bumper Sibolangit Sebelum Ada Pertemuan dengan Masyarakat

* Pengosongan Lahan Tanpa “Runggu” Sangat Rentan Terjadi Konflik
Redaksi - Jumat, 24 Februari 2023 16:23 WIB
202 view
DPRD SU: Tunda Pengosongan Bumper Sibolangit Sebelum Ada Pertemuan dengan Masyarakat
Foto: Ist/harianSIB.com
Frans Dante Ginting 
Medan (SIB)
Komisi A DPRD Sumut meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk menunda pengosongan lahan Bumi Perkemahan (Bumper) Pramuka Sibolangit Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deliserdang, sebelum ada pertemuan melalui budaya "runggu" atau musyawarah dengan masyarakat, guna mencari penyelesaiannya
Hal itu diungkapkan anggota Komisi A DPRD Sumut Frans Dante Ginting kepada wartawan, Kamis (23/2) di DPRD Sumut seusai bertemu dengan perwakilan masyarakat Desa Bandarbaru Kecamatan Sibolangit yang saat ini menguasai lahan Bumper Pramuka Sibolangit.
"Usulan menunda pengosongan itu merupakan hasil kesepakatan kita di Komisi A dengan masyarakat Desa Bandarbaru, karena pengosongan tanpa ada musyawarah atau "runggu" dalam bahasa Karo, bisa memicu konflik di lapangan dan tentunya pasti ada korban," tegas Frans Dante Ginting.
Diakui anggota dewan Dapil Karo, Dairi dan Pakpak Bharat ini, pihaknya memperoleh informasi, bahwa Gubernur Sumut sudah mengeluarkan surat perintah pengosongan Bumper Sibolangit yang kedua kalinya kepada masyarakat dan diharapkan jangan dulu dilaksanakan di lapangan, sebelum ditemukan solusi penyelesaiannya.
"Yang mendiami lahan Bumper Sibolangit itu mayoritas masyarakat Karo, sehingga penyelesaiannya lebih efektif, jika ditempuh melalui "runggu" atau musyawarah secara adat Karo. Jadi, saran kita kepada Gubernur Sumut, jangan semena-mena melakukan pembersihan lahan secara paksa," tandasnya.
Seperti diketahui, tambah Frans, budaya “runggu” dalam setiap persoalan yang ada ditengah-tengah masyarakat, merupakan hukum tertinggi yang sudah ditanamkan para orang tua terdahulu terhadap generasinya secara turun-temurun, hingga saat ini masih tetap relevan.
"Jangan pernah abaikan atau sepelekan budaya itu, karena bagaimanapun peliknya persoalan di tengah masyarakat, bisa diselesaikan dengan pemufakatan, tanpa ada konflik berkepanjangan," tegas politisi Partai Golkar ini.
Dalam persoalan lahan Bumper Sibolangit ini, Frans Dante berharap kepada Edy Rahmayadi untuk mengajak masyarakat berbicara dan bermusyawarah terlebih dahulu untuk mencari solusinya, jangan terburu-buru mengosongkan lahan, sebab sangat rentang dengan konflik. (A4/c)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
komentar
beritaTerbaru