RSUD Parapat Dibangun Berbiaya Rp 40 M, Nantinya Layani Pasien Kanker hingga Stroke

Parapat (SIB)

RSUD Parapat mulai dibangun di lokasi RSUD Mini Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun yang ditandai dengan peletakan batu pertama, Jumat (9/2).

Biaya pembangunan RSUD Parapat itu bahkan mencapai Rp 40 miliar hingga nantinya menjadi rumah sakit bertaraf internasional.

Direktur RSUD Parapat, dr Jimmy Gultom usai peletakan batu pertama mengatakan, gedung rumah sakit yang dibangun di lahan seluas 12 ribu meter persegi tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan untuk pengobatan penyakit kanker strata madia dan penyakit stroke.

"Sesuai keputusan Kementerian Kesehatan RI, RSUD Parapat ini akan menjadi tempat layanan penyakit kanker, jantung, stroke, uronefro, kesehatan jiwa dan kesehatan ibu serta anak. Ke depannya akan dilengkapi para dokter spesialis," ujar Jimmy Gultom seraya mengapresiasi Ketua Komisi II DPR RI H Ahmad Doli Kurnia Tandjung yang membantu Pemkab Simalungun mendapatkan anggaran itu dari pemerintah pusat.

Sementara itu, Ketua DPRD Simalungun, Timbul Jaya Sibarani mengatakan, pengembangan layanan kesehatan dan pembangunan RSUD Parapat tersebut akan dapat membawa multi efek bagi peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Menurut Timbul Jaya, anggaran pembangunan sebesar Rp 40 miliar yang berasal dari pemerintah pusat itu belum cukup untuk menjadikan RSUD Parapat menjadi bertaraf internasional, namun masih membutuhkan anggaran secara bertahap tahun berikutnya.

Acara peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit itu dirangkai dengan bakti sosial pemberian beras dan susu gratis kepada warga dan ibu hamil, serah terima satu unit ambulance bantuan dari Bank Sumut untuk digunakan RSUD Parapat.

Hadir di acara itu Kepala Dinkes Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan, anggota DPR RI Dr H Ahmad Doli Kurnia Tandjung, Bupati Simalungun Radiapoh Sinaga, Kadis Kesehatan Simalungun Edwin Simanjuntak, Camat Girsang Sipanganbolon Oslando Parhusip, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.(**)