Jumat, 20 September 2024

Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, Ini Pesan Irjen Kemendagri

Redaksi - Rabu, 13 Maret 2024 20:17 WIB
190 view
Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, Ini Pesan Irjen Kemendagri
(Foto: Dok/Dinas Kominfo)
RAKOR: Pj  Wali Kota Tebingtinggi Syarmadani bersama stakeholder terkait mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah s
Tebingtinggi (harianSIB.com)
Pj Wali Kota Tebingtinggi Syarmadani bersama stakeholder terkait mengikuti Rapat Koordinasi (rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual, Rabu (13/3/2024), di ruang Kerja lantai IV Gedung Balai Kota.
Rakor dipimpin Inspektur Jenderal (Irjen) Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) RI Tomsi Tohir, diikuti Gubernur se-Indonesia, Bupati/Wali Kota se-Indonesia, Forkopimda dan TPID di daerah masing-masing.
Tomsi meminta pada bulan Ramadan agar seluruh stakeholders terus berusaha keras agar dapat mengatasi permasalahan-permasalahan harga dan distribusi bahan-bahan pokok penting.
Tomsi juga mengatakan kondisi inflasi provinsi dan kabupaten/kota pada Februari 2024.
“Selain sepuluh tertinggi ini juga masih banyak provinsi/kabupaten/kota yang di atas rata-rata nasional. Kami berharap bisa menjadi perhatian semua pihak," katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik Pudji Ismartini menyampaikan, berdasarkan tinjauan inflasi dan indeks perkembangan harga minggu pertama Maret 2024 pada kelompok makanan, minuman dan tembakau 2021-2024 (m-to-m,%), pada Februari 2024, kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,00 persen hingga menyumbang andil inflasi sebesar 0,29 persen yang merupakan andil terbesar dibandingkan kelompok lainnya.
Komoditas yang paling dominan, tambahnya, memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras dan minyak goreng. Beberapa komoditas lainnya seperti bawang merah, tomat dan cabai rawit menyumbang andil deflasi.
Dia mengatakan beras penyumbang andil inflasi terbesar baik secara bulanan maupun tahunan.
Pudji Ismartini mengatakan harga pangan bergejolak (volatile food) khususnya pada produk hortikultura cabai merah dan cabai rawit dan peternakan (telur ayam ras dan daging ayam ras) perlu dipantau, mengingat kemungkinan potensi inflasi dari komoditas tersebut.
Untuk komoditas beras berangsur mulai terkendali dengan masuknya masa panen di beberapa sentra produksi. Di Minggu pertama Maret, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras semakin berkurang. (*)

Editor
:
SHARE:
komentar
beritaTerbaru