Sabtu, 21 September 2024

Bupati Asahan Buka Festival Tari Gubang Diikuti 14 SD dan SMP Negeri/Swasta

Redaksi - Jumat, 26 April 2024 19:28 WIB
231 view
Bupati Asahan Buka Festival Tari Gubang Diikuti 14 SD dan SMP Negeri/Swasta
Foto: Ist/harianSIB.com
Festival ini dibuka langsung oleh Bupati Asahan H. Surya, BSc di Museum Gedung Juang "45 Kisaran, Kamis (25/04/2024).
Kisaran (SIB)


Bupati membuka Festifal Tari Gubang dengan peserta tingkat SD dan SMP negeri/swasta se-Kabupaten Asahan, Kamis (25/4). Festival yang digelar di Gedung Juang ཀྵ Kisaran itu diikuti 14 tim peserta dan mengusung tema "Melalui festival tari gubang kita lestarikan budaya tak benda".


Dalam kesempatan itu, Kadis Pendidikan Kabupaten Asahan H Supriyanto MPd melaporkan, saat ini kesenian lokal mulai diminati generasi muda sehingga diperlukan tindakan pelestarian. Untuk itu Dinas Pendidikan Asahan menyelenggarakan festival tari gubang tingkat SD dan SMP negeri/swasta se-kabupaten yang merupakan tarian khas Asahan.

Baca Juga:

"Pelaksanaan festival tari gubang ini untuk melestarikan budaya tak benda milik Kabupaten Asahan. Untuk pelaksanaannya sendiri dimulai sejak tanggal 24-26 April 2024 digelar di Gedung Juang ཀྵ Kisaran," ungkapnya.


Surya BSc mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai budaya di masyarakat. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Baca Juga:

Ia juga mengatakan, salah satu cara melestarikan seni tradisional yaitu dengan adanya pelatihan-pelatihan seni tradisional, baik di sekolah/madrasah maupun di masyarakat, serta adanya lomba seperti yang dilakukan saat ini.


"Pelestarian dan mengembangkan suatu seni serta pemeliharaan benda cagar budaya sebagai bentuk pemajuan kebudayaan. Hal tersebut merupakan tanggung-jawab bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah serta masyarakat baik perorangan maupun kelompok," katanya.


Ia juga berharap, kepada seluruh sekolah atau madrasah, agar melalui seni pemeliharaan dan pengembangan cagar budaya dapat menguatkan karakter. "Penguatan pendidikan karakter harus lebih memperhatikan harmoni olah hati (etika), olah rasa (estetika), olah raga (kinestetik) dan olah pikir (literasi baca, tulis, hitung)," pungkasnya. (**)



SHARE:
komentar
beritaTerbaru