Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 22 Mei 2025

Warga Aek Tangga Garoga Siap Ungkap Pengancaman Gunakan Airsoft Gun

Bongsu Batara Sitompul - Sabtu, 15 Juni 2024 16:58 WIB
1.575 view
Warga Aek Tangga Garoga Siap Ungkap Pengancaman Gunakan Airsoft Gun
Foto: Dok/Warga
PENUHI PANGGILAN: Puluhan warga Desa Aek Tangga, Kecamatan Garoga saat hendak berangkat memenuhi panggilan penyidik Polres Taput sebagai saksi.
Tapanuli Utara (harianSIB.com)
Warga Desa Aek Tangga, Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), siap mengungkapkan kebenaran kasus pengancaman yang dilakukan TS (37) warga Desa Garoga Sibargot, Kecamatan Garoga kepada warga Desa Aek Tangga menggunakan senjata airsoft gun, Selasa (4/6) lalu.

Warga mengungkapkan, saat keributan terjadi lampu sedang padam. Ahu Silali (28), seorang warga Desa Aek Tangga, yang memenuhi panggilan penyidik Polres Taput sebagai saksi, Jumat (14/6), atas laporan DP atas dugaan penganiayaan dengan LP/B/112/VI/2024/SPKT/Polres Tapanuli Utara/Polda Sumatera Utara mengakui, tidak mengetahui ada pemukulan terhadap DP.

Ahu Silali bersama puluhan warga Aek Tangga yang datang ke Polres Taput untuk dimintai keterangan sebagai saksi menyampaikan kronologis peristiwa yang sebenarnya.

Baca Juga:

"Hari itu, Selasa (4/6), sekitar pukul 18.00 WIB, DP didampingi sopirnya mendadak mendatangi rumah saya di Desa Aek Tangga. Selanjutnya DP menyerobot masuk guna menarik pekerja dari rumah saya," jelasnya.

Selanjutnya, kata dia, DP permisi hendak ke rumah TS di Desa Garoga Sibargot. Namun, saat itu DP melihat ada satu lagi pekerja menyandang tas hendak menumpang mobil angkutan. DP pun menarik pekerja itu dari mobil angkutan dan langsung membawanya ke Desa Garoga Sibargot.

Baca Juga:

"Setelah itu saya langsung komunikasi dengan abang saya bernama Elias Siregar. Dan abang saya menanyakan kenapa dibiarkan dua pekerja itu dibawa pergi oleh DP," terangnya.

Takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Ahu Silali memutuskan menunggu DP melintas di Aek Tangga, karena main paksa membawa dua orang pekerja yang di bawah tanggung jawab Elias Siregar.

"Saat itu sekira pukul 21.00 WIB, mobil DP melintas dan langsung diberhentikan. Saat itu saya meminta DP agar komunikasi terlebih dahulu ke abangnya Elias Siregar via telepon. Namun DP menolak dan mengatakan apa urusan kalian dan ini bukan kalian yang ngatur. Saat itu sempat terjadi adu mulut dan masyarakat mulai berdatangan," jelasnya.

Dia juga mengungkapkan, saat itu Elias Siregar langsung mendekat dan berupaya mendamaikan agar tidak terjadi keributan.

Saat terjadi adu mulut, lanjutnya, tiba-tiba teman DP yakni TS datang ke lokasi sembari emosi. Namun berupaya diredam seorang warga.

"Pembicaraan saat itu tidak ada titik temu. Saat itulah tiba-tiba saya melihat TS telah mencekik abang saya Elias Siregar. Itulah yang memicu emosi masyarakat pada malam itu," ungkapnya.

Dia mengaku, saat itu dia melihat TS mencabut senjata airsoft gun dari pinggangnya.

"TS kemudian menodongkan senjata airsoft gun ke bagian kepala belakang Elias Siregar. Setelah itu menodongkan senjatanya kepada masyarakat. Warga teriak karena TS membawa senjata dan memicu keributan yang lebih besar lagi," tambahnya.

Untuk meredam emosi dari masyarakat, kepala desa mendorong dan meminta TS pulang dari lokasi keributan.

"Setelah itu, TS langsung pulang DS serta sopirnya masih tinggal di lokasi. Saat itu warga sudah emosi akibat ulahnya memicu keributan di Desa Aek Tangga dan masyarakat pun langsung berdatangan," katanya.

Namun, Elias Siregar dan Mananti Pasaribu langsung merangkul DP agar tidak terjadi pemukulan.

"Namun kenapa kami dilaporkan menganiaya saudara DP. Kalau satu tangan saja memukul dia dan di sana ada puluhan warga, saya yakini dia tidak akan selamat bahkan luka parah. Ini tidak ada satu pun yang luka. Kami tidak ada mengetahui pemukulan itu. Justru saya melindungi DP dan mengamankan hingga petugas dari Polsek Garoga datang ke lokasi," ungkap Elias.

Selain itu, beberapa warga Desa Aek Tangga, Mananti Pasaribu, Herman Sormin dan Binsar Hasibuan juga menegaskan, tidak ada mengetahui pemukulan itu. Ratusan warga Aek Tangga siap jadi saksi.

"Malam itu lampu mati dan warga berkerumun. Kalau memang ramai- ramai warga menganiaya, saya yakin DP tidak akan selamat. Ratusan warga akan siap jadi saksi dan bila tidak terbukti, kami akan lapor balik saudara DP yang membuat keributan di kampung kami," ujar mereka.

Kasi Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing yang dikonfirmasi jurnalis SIB News Network (SNN), Sabtu (15/6/2024), menjelaskan, untuk kasus pengancaman dengan senjata airsoft gun yang dilakukan TS terhadap warga Desa Aek Tangga, Polres Taput sudah menetapkan TS sebagai tersangka pada Rabu (5/6). Dan TS sudah ditahan di Polres Taput.

"Namun warga Desa Aek Tangga juga dilaporkan oleh DP atas dugaan penganiayaan. Laporan DP itu saat ini masih dalam proses penyelidikan di Polres Taput," katanya. (**)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru