Minggu, 13 Oktober 2024

Keluarga Korban Desak Polisi Tangkap Pelaku Penikaman di Nagori Bahliran Siborna

Revado Marpaung - Jumat, 06 September 2024 16:45 WIB
364 view
Keluarga Korban Desak Polisi Tangkap Pelaku Penikaman di Nagori Bahliran Siborna
(Foto: Dok/Sekdes Bahliran)
DITEMUI: Nurul Fatwa didampingi orang tuanya saat ditemui di kediamannya, Jumat (6/9/2024).
Simalungun (harianSIB.com)

Nurul Fatwa istri korban yang tewas ditikam di warung tuak Dusun III Nagori Bahliran, Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun, mendesak kepolisian Simalungun untuk menangkap pelaku ZS (36), yang diduga pelaku penikaman Hermansyah Pohan, pada Sabtu (31/8/2024) lalu.

Desakan itu disampaikan istri korban didampingi orang tuanya saat ditemui Jurnalis SIB News Network (SNN), di kediamannya, Jumat (6/9/2024)

Baca Juga:

"Kami mohon agar kepolisian segera menangkap pelakunya, kalau bisa pelaku dihukum mati", kata Nurul Fatwa dengan nada sedih.

Disampaikan Nurul, dirinya sangat terpukul karena sebelum suaminya tewas ditikam, tidak ada pesan terakhir yang diungkapkan kepada semua keluarga.

Baca Juga:

"Paling yang bisa kami ingat hanya momen kebersamaan saat perlombaan di Hari Kemerdekaan 17 Agustus lalu. Dari tahun ke tahun, suami saya tidak pernah mau ikut perlombaan, namun Agustus kemarin, suami saya yang mengajak keluarga untuk ikut setiap perlombaan. Hanya inilah yang bisa kami kenang dan pertanda yang ditinggalkan suami saya," ungkap Nurul Fatwa.

Nurul Fatwa juga mengaku sama sekali tidak tahu apa motif pelaku sampai tega menghabisi nyawa suaminya.

"Kami tidak tahu, karena selama ini mereka berteman baik dan bahkan sangat akrab," katanya.

Diakui keluarga korban, pelaku ZS baru saja bebas dari penjara sekitar 6 bulan lalu. Terduga pelaku juga tidak bekerja dan sehari-hari berada di warung.

"Belum ada satu tahun bebas dari penjara, sudah menjadi buronan polisi. Jadi benar-benar manusia terkutuk," katanya.

Mereka berharap pihak kepolisian serius agar pelaku secepatnya bisa ditangkap. "Kalau bisa jangan dikasih ampun, dihukum mati saja karena sudah melakukan perbuatan yang sangat keji," ungkap Nurul Fatwa.

Sementara itu, Pangulu Bahliran Sukerno melalui Sekdes Ruliandri saat mendampingi keluarga korban mengaku, ZS masih lajang dan sudah anak yatim piatu.

"Kalau keseharian ZS tinggal bersama kedua kakaknya yang juga tinggal di Nagori Bahliran," kata Rulandri.(*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
komentar
beritaTerbaru