Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 08 Desember 2025

Siswa SMAN 1 Matauli Diduga Dikeroyok Geng Sekolah, Ayah Korban Tuntut Keadilan

Marlon Pasaribu - Rabu, 13 Agustus 2025 19:51 WIB
53 view
Siswa SMAN 1 Matauli Diduga Dikeroyok Geng Sekolah, Ayah Korban Tuntut Keadilan
Dok/SNN
SMAN 1 Matauli Pandan, Ketua DPC GAMKI Tapteng, Pengeroyokan, Siswa, Geng Sekolah
Pandan(harianSIB.com)
Seorang siswa SMAN 1 Matauli Pandan, Sony Michael, diduga menjadi korban persekusi dan pengeroyokan oleh sekelompok siswa yang diduga merupakan anggota geng sekolah pada Selasa (12/8/2025). Akibat kejadian tersebut, korban menderita luka parah dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Orang tua korban, Ericson Maharaja, yang juga merupakan Ketua DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Tapanuli Tengah terpilih, mengungkapkan bahwa anaknya mengalami sejumlah luka serius. "Gigi patah, pembuluh darah di mata kiri pecah, tulang rawan di telinga koyak, serta bengkak di seluruh wajah dan kepala," ujar Ericson kepada wartawan di Pandan.

Menurut penuturan Ericson, peristiwa tragis itu terjadi di lingkungan sekolah saat jam istirahat. Korban yang sedang beristirahat di ruang kelas tiba-tiba dibangunkan dan langsung dipukul di bagian belakang kepala oleh seorang siswa yang diduga ketua geng.

Setelah itu, korban ditarik dan digiring oleh sekitar 20 siswa menuju kamar mandi sekolah. Di dalam toilet, korban diinterogasi dan kembali dianiaya. "Dia disuruh duduk, diinterogasi, dan dipukul sangat keras di bagian dada," jelas Ericson. Aksi kekerasan itu sempat terhenti sejenak ketika seorang guru melintas di dekat kerumunan siswa di toilet.

Namun, penderitaan korban belum berakhir. Ia kemudian diminta untuk menemui kelompok tersebut lagi dan dipaksa berkelahi satu lawan satu dengan ketua geng, sementara lebih dari 20 siswa lainnya mengepung dan mengintimidasi. Karena tak berdaya, korban kembali menjadi sasaran pukulan bertubi-tubi di bagian wajah, mulut, telinga, dan kepala.

Awalnya, korban sempat menutupi kejadian sebenarnya dengan mengaku bahwa lukanya disebabkan karena terjatuh di tangga kolam renang. Namun, pihak keluarga curiga saat melihat darah segar terus mengalir dari mata, telinga, dan mulut korban saat berada di IGD RS Meta Medika Sibolga. Korban kini telah dirujuk ke RS Siloam Medan untuk menjalani operasi.

Ericson Maharaja telah secara resmi melaporkan kejadian ini ke Polres Tapanuli Tengah. Didampingi pengurus GAMKI, ia menuntut agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan berat ini dan menegakkan keadilan.

"Saya menyekolahkan anak saya ke Matauli bukan untuk dianiaya dan mengalami cacat permanen, tetapi untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik," tegasnya.

Ia juga sangat menyayangkan respons pihak sekolah yang dinilai kurang tanggap terhadap adanya potensi geng di lingkungan SMAN 1 Matauli Pandan, salah satu sekolah unggulan di Sumatera Utara.

"Proses hukum harus dikedepankan demi keadilan anak saya, supaya tidak ada lagi Sony-Sony lainnya yang menjadi korban keganasan geng sekolah," tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak SMAN 1 Matauli Pandan dan Polres Tapanuli Tengah belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. Upaya konfirmasi terus dilakukan.(**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru