Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 07 Desember 2025
Investor Maritim Keluhkan Infrastruktur di Nisel

Pemerintah Diminta Bangun Bandara di Pulau-pulau Batu

- Senin, 01 Juni 2015 14:29 WIB
419 view
Pemerintah Diminta Bangun Bandara di Pulau-pulau Batu
Jakarta (SIB)- Ketua Partai Golkar Nias Selatan (Nisel) Ben Hondo mengakui investor potensi maritim yang ingin menanam modal di wilayahnya mengeluhkan minimnya infrastruktur, mulai dari sarana angkutan darat khususnya moda angkutan udara. Dalam pertemuan informal di Jakarta, ujarnya, investor mau ke Nisel tapi moda angkutan terbatas. “Sebagai putra asli Nisel, warga yang tahu benar potensi daerah yang dapat mempercepat proses kesejahteraan warga, kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Sumut, bangunlah bandar udara di Pulau-pulau Batu, Nisel,” ujar pria  yang datang dari keluarga religi Nias tersebut di Medan, Sabtu, (30/5), setiba dari Jakarta.

Secara lembaga kepartaian dan pribadi yang punya tim analisis, lanjut Ben Hondo, Nisel khususnya di wilayah Pulau-pulau Batu ada empat pulau besar dengna potensi kemaritiman, khususnya bidang perikanan yang sangat menjanjikan. Pulau-pulau itu aalah Pulau Tanah Bala  dengan luas 39,67 Km², Pulau Tanah Masa (32,16 Km²), Pulau Tello (18 Km²), dan Pulau Pini (24,36 Km²). Pusat kecamatan Pulau-pulau Batu terletak di Pulau Tello.

Ben Hondo mengatakan, akses ke wilayah dimaksud dapat melalui laut dari Kabupaten Nias Selatan (Teluk Dalam), Sibolga dan dari Sumatera Barat (Padang). Selain itu dapat juga dengan menggunakan pesawat karena di daerah ini terdapat Bandar Udara Kecil Lasondre.

“Kami berharap Bandara Lasondre dibesarkan hingga dapat didarati pesawat yang lebih besar seperti bomber. Atau, mungkin jenis jet hingga rutenya Lasondre - Padang dengan Minangkabau International Airport - Medan (Kuala Namu Internasinal airport) - Cengkareng (Jakarta) hingga terhubung langsung ke Kuala Lumpur dan Singapura,” tandasnya didampingi Pdt Ami Hari Hondo dan sejumlah tokoh pemuda Sumut dan mantan fungsionaris KNPI Sumut dan nasional termasuk Hadirat Manao SE MM.

Politisi Partai Golkar itu mengatakan, tidak ada pihak yang menyangkal potensi ikan di pulau tersebut seperti Kakap Putih, Kerapu, Baronang, Tuna, Lobster, Teripang, udang. “Semua itu punya nilai jual tinggi bahkan dan berbagai jenis ikan hias air laut yang banyak diminati dan memenuhi kriteria ekspor,” tandasnya sambil mengatakan investor ingin masuk tapi karena infrastruktur terbatas. penanam modal jadi berpikir ulang bahkan membatalkan.

“Saya pun minta pada menteri di kementerian terkait untuk memberi perhatian pada masyarakat tradisional yakni nelayan agar prospek ekonomi semakin meningkat dengan meningkatkan proses industri pengolahan ikan, industri pengolahan makanan dengan bahan dasar ikan, pengalengan ikan,” katanya.

Menurutnya, Bandara Lasondre di Pulau Tello harus semaksimalnya diperbaiki guna menyahuti program Presiden Joko Widodo yang menekankan poros maritim sebagai upaya mempercepat kesejahteraan warga. “Selain itu, mempercepat kesejahteraan masyarakat untuk maksud menegaskan ketahanan negara dari sisi SDM warga, khusus nelayan,” tandasnya.

Menurutnya, selama ini, warga  Nias hanya bergantung pada Bandara Binaka di Gunung Sitoli. Padahal, tiap hari sedikitnya lebih dari 100 warga Nias dan komunitas Indonesia yang keluar masuk Nias. Bandara Lasondre hanya melayani penerbangan perintis dengan maksimal 10 penumpang. Alhasil, potensi lost economic yang dapat dinikmati Nias dalam hal ini Nisel, semakin besar. “Dalam analisis kami, bila Bandara Lasondre diberdayakan dengan pemaksimalan potensi kelautan, maka proses pendongkrakan pertumbuhan ekonomi dapat makin maksimal,” tutup Ben Hondo. (R9/q)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru