Minggu, 13 Oktober 2024

Warga Kampung Nelayan Indah Minta Pemerintah Perbaiki Tanggul Rusak

- Senin, 10 Desember 2018 14:03 WIB
246 view
Medan (SIB)- Warga Kampung Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan menyampaikan aspirasinya kepada anggota DPRD Sumut HM Nezar Djoely. Mereka meminta agar anggota legislatif itu memerjuangkan perbaikan tanggul yang rusak di kawasan pemukiman mereka, karena semenjak tanggul itu hancur, air laut kerap memasuki pemukiman warga.

"Masyarakat Kampung Nelayan Indah berharap kepada kita di lembaga legislatif agar Pemprovsu maupun Pemko Medan secepatnya memperbaiki tanggul penahan air laut yang rusak diterjang abrasi laut, agar tidak lagi memasuki pemukiman penduduk," ujar Nezar Djoely kepada wartawan, Minggu (9/12) melalui telepon seusai berkunjung ke Kampung Nelayan Indah Medan Labuhan.

Menurut Nezar, masyarakat sangat berharap agar keluhan mereka dapat segera disahuti pemerintah, karena semenjak jembolnya tanggul penahan air laut tersebut, masyarakat terus dihantui keresahan, sebab hampir tiap hari mengalami banjir air laut.

"Warga berharap agar kita di lembaga legislatif ini dapat memerjuangkan pembangunan tanggul yang permanen, sehingga dapat mengurangi abrasi," ujar politisi Partai Nasdem ini sembari berharap kepada Pemprovsu  maupun Pemko Medan melakukan perbaikan tanggul.

Dalam kesempatan itu, masyarakat juga menyampaikan kepada Nezar agar pemerintah Cq Dinas Kehutanan Provsu melakukan penghijauan kembali serta melakukan penataan ulang kawasan hutan mangrove di kawasan pinggiran pantai di Kecamatan Medan Labuhan.

"Hutan mangrove juga sangat penting untuk menahan gelombang air laut, sehingga perlu ditata kembali atau dihijaukan kembali, jangan biarkan kawasan hutan itu dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung-jawab demi kepentingan pribadi," ujar Nezar.

Berkaitan dengan itu, anggota dewan Dapil Kota Medan ini sangat berharap kepada Dinas Kehutanan Provsu untuk secepatnya melakukan penghijauan dan penataan kembali seluruh hutan mangrove yang ada di Sumut, guna memperbaiki ekosistem yang rusak. (A03/f)

Editor
:
SHARE:
komentar
beritaTerbaru