Minggu, 08 September 2024

MPG Ajak Agamawan, Tokoh Adat dan Aktivis Sosialisasi Anti-Polititik Identitas

Redaksi - Selasa, 23 Mei 2023 18:41 WIB
203 view
MPG Ajak Agamawan, Tokoh Adat dan Aktivis Sosialisasi Anti-Polititik Identitas
Foto : Ist/harianSIB.com
Konsolidasi MPG: Ketua MPG SU Budiman Nadapdap bersama aktivis dan pengurus MPG dari kabipaten kota Se-SU di Sekretariat MPG SU
Deslierdang (SIB)
Masyarakat Pendukung Ganjar (MPG) Sumatera Utara (SU) mengajak agamawan, tokoh adat dan aktivis untuk bergabung dengan relawan MPG di wilayah ini.
“Kita bergandengan tangan untuk menyosialisasikan bahwa poltik identitas yang masih didengungkan oknum dan kelompok kecil, tidak relevan dalam kehidupan berdasar Pancasila dan UUD 1945,” tegas Ketua MPG SU Budiman Nadapdap di Sekretariat MPG SU Jalan Raya Patumbak Desiserdang, Kamis (18/5).
Di pertemuan tersebut hadir sejumlah aktivis dari kabupaten kota se-SU. Di antaranya Sekretaris MPG Dofu Gaho, Suryadi S, Ramono, Sugito, Siti Mahyuni SPd, Kamarul Zaman dari Langkat. Dari Deliserdang Elfin Yosef S dan Pieter H Nababan. Dari Asahan Jansen Hutasoit, Hansi Arfan Sitorus. Dian Putri Mandaaari SH, Suhermn, Suhendro, Rudi Hutahaean, Mulyadi Sinaga, Nova Sarah Manurung, Budi Susanto SH, Diki Irawan dan Theo Pilus Purba.
Budiman Nadapdap mengatakan, MPG SU sudah memabgun kesepahaman dan kesepakatan untuk melakukan hal serupa dengan pemuda Jawa yang ada di SU.
“Dalam pertemuan dengan Pengurus Besar (PB) Pemuda Jawa (Pendawa) di Medan, Selasa, 9 Mei, persoalan tersebut dibicarakan dan akan dilakukan sosialisasi secara masif,” tegasnya.
“Ketua PB Pendawa Ruslan SE dan MPGberharap kontestasi partai politik untuk pemilihan legislatif dan pemilihan presiden berlangsung secara fair berlandas kebangsaan, bukan kompetisi mencari kemenangan tanpa berlandaskan kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berdasar jajak pendapat dan kenyataan di lapangan, sembilan puluhan persen warga Jaw di SU ‘berpihak’ ke Pak Ganjar hingga kesepahaman tersebut terus dikembangkan untuk mengeliminir praktik politik identitas,” tambahnya.
Ia mengulang mengapa membentuk MPG di SU jauh sebelum PDI Perjuangan mengusung GUbernur Jawa Tengah itu sebagai bakal calon presiden. “Itu disebabkan sosok dan pengabdiannya sebagai pimpinan. Baik saat menjadi anggota DPR RI maupun Gubernur Jawa Tengah dengan gaya membangun bangsa. MPG mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai presiden jauh sebelum PDI Perjuangan memublikasinya,” tegasnya.
Ia mengatakan, MPG berisi warga lintas etnis, lintas agama, lintas latar belakang tapi memiiki visi misi satu: NKRI adalah prioritas. “KIni tugas dant anggung jawab adalah merangkul agamawan, tokoh adat untuk menyosialisiasikan sikap MPG,” tambahnya.
Budiman Nadapdap minta, masyarakat menjatuhkan pilihan pada partai dan sosok calon pimpinan yang mengedepankan politik kebangsaan. “Politik kebangsaan penjabaran dan amanat UUD 1945, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” tambahnya.
De pertemuan itu sejumlah pertanyaan kritis mengemuka dan dijelaskannya berdasar kajian ilmiah dan proses bernegara di NKRI.
“Politik kebangsaan itu impor dari negara lain. Sebelum Indonesia merdeka, guna mengusir kolonialisme, politik identitas dikesampingkan dan keberhasilan dikarenanan politik kebangsaan,” tutupnya. (R10/c)




Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
komentar
beritaTerbaru