Minggu, 08 September 2024

Tabligh Akbar HUT ke-78 Republik Indonesia, Majelis Misbahul Muslimin Tolak Politik Identitas

Redaksi - Senin, 14 Agustus 2023 17:26 WIB
202 view
Tabligh Akbar HUT ke-78 Republik Indonesia, Majelis Misbahul Muslimin Tolak Politik Identitas
(Foto: Yudha Gebes)
Tabligh Akbar Majelis Misbahul Muslimin: Ketua Umum Majelis Misbahul Muslimin Sumut, Ust Mansyur Daud Lubis SPdI (tengah) menje
Medan (SIB)
Ketua Umum Majelis Misbahul Muslimin Sumatera Utara (Sumut), Ust Mansyur Daud Lubis SPdI, mengajak seluruh umat menolak politik identitas yang masih dijalankan sekelompok orang.
“Sekarang masuk tahun politik. Aroma politik identitas semakin mengemuka. Mari berpikir jernih untuk kehidupan perpolitikan Indonesia yang lebih baik,” tegasnya dalam Salat Tasbih, Dzikir dan Tabligh Akbar dalam rangka memeringati Tahun Baru Islam 1445 H dan HUT ke-78 Republik Indonesia di Masjid Raya Miftahul Iman Jalan Panglima Denai Medan, Minggu (13/8).
Ia merinci maksud dari politik identitas. Menurutnya, jati diri tiap individu adalah indentitas dan harus ditunjukkan ke publik. Tetapi, politik identitas adalah memaksakan kehendak dengan menuding pihak yang tidak sepaham dengannya adalah suatu kesalahan. Ust Mansyur Daud Lubis menunjuk praktik yang dijalankan sekelompok orang yang mengharuskan mengikuti satu aliran tanpa memberi ruang penelaahan obyektif pada pihak lain.
“Kelompok tersebut menglaim sebagai pihak paling benar dan yang lain tidak tepat. Itu namanya politik irasional. Padahal, setiap individu memiliki hak untuk menyuarakan kebenaran hakiki berdasar rasionalitas untuk menumbuhkan kreativitas,” tegasnya.
Ia mengingatkan semakin dekat ke pesta demokrasi, akan semakin banyak pihak mengetengahkan politik identitas. “Itu harus diwaspadai. Sebab sudah terbukti, merealisir politik identitas membuat warga Indonesia terkotak-kotak bahkan terpecah,” tambahnya didampingi Sekretaris Umum Ust Junaidi Sirait SPd, Bendaraha Umum Ust Yusuf Siregar SFil dan pengurus dari hampir seluruh tingkatan.
Ust Mansyur Daud Lubis mengurai sikap sebagai warga negara dalam merayakan HUT ke-78 Republik Indonesia yakni bersikap dan bertindak memupuk persaudaraan dan semakin berpartisiapsi dalam pembangunan sesuai garis pemerintah yang sah.
Ust Junaidi Sirait menambahkan, Majelis Misbahul Muslimin terus dan terus mengadakan pengajian untuk memberi pencerahan pada warga.Tahun Baru Islam 1445 H dan HUT ke-78 Republik Indonesia momen untuk semakin menginstrospeksi diri apa yang harus dilakukan agar kehidupan berbangsa dan bernegara serta bereligi lebih baik.
Kegiatan diawali pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Ahmad Khumaidi SPdI juga diisi dialog dengan pengurus serta penceramah.
Penceramah M Daud Manurung SPdI dalam uraiannya menelaah fungsi masjid. Mulai dari tempat ibadah, pusat pendidikan, tempat musyarawah, tempat akad nikah hingga tempat perlindungan. Di dalam fungsi itu diajarkan dan dibimbing kehidupan yang lebih maksimal menuju kebaikan hakiki.
Ia menyinggung mengenai politik identitas yang ditolak Majelis Misbahul Muslimin. Menurutnya, dalam fungsi sebagai tempat pendidikan, masjid digunakan untuk menyebarkan dakwah yang menyejukkan dalam praktik kehidupan sehari-hari.
“Di dalamnya politik yang dalam Islam adalah pendidikan berpolitik yang benar, tidak politik memecah belah. Dalam artian politik yang menyatukan sebagai sumbu dari politik inspiratif,” tegasnya.
Mengadopsi ucapan Ust Mansyur Daud Lubis yang sejuk dan dipahami sebagai bimbingan jemaah ke arah yang lebih baik.
“Politik yang baik membuka wawasan dan menginspirasi setiap individu untuk melakukan yang terbaik serta positif,” simpul ustaz yang diidolakan milenial dan ibu-ibu muda tersebut. (R10/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
komentar
beritaTerbaru