Pekerja Proyek Pembangunan RTH Saribudolok Tidak Pakai APD

Simalungun (SIB)

Pekerja proyek pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Saribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, tidak memakai alat pelindung diri (APD), Jumat (22/12). Hal itu menjadi sorotan masyarakat.

"Yang kita ketahui, semua pekerja yang mengerjakan proyek pemerintah harus memakai APD. Itu tercantum dalam pasal 12 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Tapi pekerja di pembangunan RTH Saribudolok ini tidak. Kita jadi heran melihatnya," kata warga, Benni Purba.

Menurutnya, setiap pekerja proyek pemerintah harus memakai APD seperti helm, sepatu booth maupun rompi reflektor saat bekerja. Hal itu demi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) para bekerja. APD itu disediakan kontraktornya.

"Pekerja itu berhak mendapat APD dari pemborongnya. Dia (pemborong) yang menyediakan itu. Tapi pekerja di pembangunan RTH Saribudolok tidak ada satu pun yang pakai APD. Padahal sudah hampir dua pekan bekerja, sehingga profesionalisme pekerjaan proyek itu dipertanyakan," kata Benni.

Karena itu, warga berharap kepada instansi terkait segera menindak pemborong pembangunan RTH Saribudolok, agar segera menyediakan APD kepada pekerjanya supaya pekerja terlindung dalam bekerja.

"Pembangunan RTH itu juga diharapkan sesuai dengan rancangan anggaran biaya dan selesai sebelum kontrak kerjanya habis. Itu harapan kita," harap warga tersebut.

Pemborong pembangunan RTH Saribudolok ketika hendak dikonfirmasi soal APD tersebut tidak berada di lokasi proyek. Saat pekerja ditanya wartawan kenapa tidak memakai APD, dikatakan, APD tidak ada.

"Tidak ada", kata pekerja proyek itu, sembari tidak memberitahu identitasnya kepada wartawan. Apakah APD tidak diberi pemborongnya, tanya wartawan lagi, pekerja juga menjawab, tidak.

Diketahui, pembangunan RTH Saribudolok dibagi dalam tiga paket. Anggaran biaya satu paket kurang lebih Rp 198 juta. Sumber dana dari APBD Simalungun tahun anggaran 2023. Pengelola anggaran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Simalungun. (**)