Jumat, 11 Oktober 2024
*Kapolrestabes: Tren sudah menurun

Momok Geng Motor dan Tawuran di Kota Medan

*Dr. Ria: Hilangnya Nilai Kebenaran Universal
Tumpal Manik - Selasa, 06 Agustus 2024 22:05 WIB
399 view
Momok Geng Motor dan Tawuran di Kota Medan
(Foto SNN/Tumpal Manik)
FOTO BERSAMA: Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy J.S Marbun, Sosiolog Dr Ria Manurung dan anggota DPRD Medan Robby Barus foto bersama Tim SSN saat berkunjung ke Kantor Sib News Network, Selasa, (6/8/2024) di Jalan Brigjen Katamso No.66 Medan.
Medan (harianSIB.com)
Geng motor dan tawuran sangat meresahkan warga di Kota Medan.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy J.S Marbun saat berkunjubg je kantor Sib News Network, Selasa (6/8/2024) menyebutkan tren geng motor dan tawuran menurun di tahun 2024.

"Jika kita bandingkan tahun 2023 dengan 2024, tren geng motor dan tawuran menurun," ujar Teddy.

Baca Juga:

Lanjutnya, pihaknya mengimbau Kapolsek jajaran untuk menutup akses titik kumpul para geng motor tersebut. Tapi para geng motor ini juga memantau pihak kepolisian, saat patroli mereka diam dan akan kembali berkumpul seperti biasa usai patroli.

Teddy menyebut sistem geng motor sudah maju, sebelum tawuran mereka melalui group WA atau sosial media mengajak geng motor lainnya untuk tawuran.

Baca Juga:

"Yang pasti patroli sudah dibuat agar mereka tidak tawuran," tandasnya.

Sementara itu, Dosen FISIP USU, Sosiolong Dr. Ria Manurung, MSi menyebut, fenomena geng motor dan tawuran sudah lama ada dan diadopsi para anak muda.

Disebutnya, nilai kebenaran yang dianut sudah bergeser dimana tidak ada lagi nilai kebenaran yang universal.

"Kebenaran itu hanya ada pada komunitas-komunitas itu. Sebab salah bagi masyarakat, bagi komunitas belum tentu salah dan sebaliknya," jelasnya.

Ia mencontohkan kasus geng motor pada tahun 1999 dimana anak remaja yang merupakan ketua geng motor memperkosa dan menjadi topik berita.


"Mereka anggap itu yang hebat. Dan yang mereka anggap hebat berbeda dengan kebenaran di masyarakat," katanya.

"Hal inilah yang mulai terjadi pada tahun 2000, saya sudah mengamati fenomena ini. Hal ini semakin ngetren karena semakin cepat aksesnya melalui online, sehingga terkesan tiba-tiba di masyarakat," tambahnya.

Ria menyebut ada nilai-nilai yang bergeser sehingga marak geng motor dan tawuran tersebut.

"Kita harus memberitahukan kepada generasi ini, apa nilai kebenaran itu. Dari sisi keluarga, orang tua harus tegas menyampaikan mana yang benar dan mana yang salah. Sehingga para pelaku geng motor dan tawuran tidak lagi terombang ambing atas pengertian nilai yang benar," sebutnya.

Disebutkannya, tugas tersebut bukan hanya tugas keluarga, namun juga tokoh agama dan pemerintah sehingga nilai itu tidak abu-
abu.

"Pemerintah juga harusnya menyediakan ruang untuk menyalurkan energi dari pelaku yang masih muda. Sediakan tempat mereka berekspresi menyalurkan energi bermotornya dan tempat lain seperti lapangan bola, bela diri dan lainnya," harapnya sembari menyebut dengan menyalurkan energi mereka ke hal positif akan menjadikan mereka jauh dari geng motor dan tawuran.

Lain halnya dengan anggota DPRD Kota Medan, Roby Barus, SE, MAP. Ia menyebut geng motor dan tawuran sudah sangat meresahkan.

"Apalagi yang baru-baru ini. Yang jadi korban adalah anggota TNI. Kepada aparat saja mereka berani, bagaimana dengan masyarakat sipil?" tanyanya.

Ia menyebut para pelaku tidak lagi punya rasa manusiawi dan tidak ada rasa bersalah.

"Jadi harus dilakukan tindakan tegas dan terukur. Supaya ada efek jera," tegasnya.

Lanjutnya, jangan ditangkap lalu nanti lepas, sehingga para pelaku beranggapan jika ditangkap pun akan dilepas juga.

"Kita dukung kepolisian dalam menjaga keamanan kota Medan," ucapnya.

Untuk tawuran, sebutnya menyangkut sisi ekonomi, penggunaan narkoba dan lainnya. Ia meminta pihak kepolisian untuk gerak cepat.


"Jangan seperti pemadam kebakaran, terbakar dulu baru semprot. Jangan, dari awal harus diinvestigasi penyebabnya apa, kenapa, solusinya seperti apa. Kepolisian cukup mengerti ini, karena ini pekerjaan mereka sehari-hari," urainya.

"Persoalan mau atau tidak aja ini. Kalau kurang personel ditambahlah. Berubahlah, makin majulah janganlah makin mundur pengamanan kita," tutupnya.

Diakhir, Kombes Pol Tenddy berpesan agar orang tua lebih memperhatikan anaknya agar tidak terlibat dengan geng motor dan tawuran.

"Kami menghimbau kepada orangtua agar memperhatikan anaknya tidak keluar malam. Hal ini untuk menghindari tauran dan geng motor yang tidak kita harapkan. Karena akan menimbulkan dampak tindak pidana yang memakan korban. Untuk para pelaku tawuran dan geng motor yang membawa sajam akan ditindak secara tegas agar bisa nemberi efek jera kepada para pelaku geng motor dan tawuran itu," pungkasnya. (*)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
komentar
beritaTerbaru