Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 18 November 2025

DPRD SU: Sudah 80 Tahun Indonesia Merdeka Pelayanan Tirtanadi Masih Amburadul

Firdaus Peranginangin - Rabu, 20 Agustus 2025 18:07 WIB
212 view
DPRD SU: Sudah 80 Tahun Indonesia Merdeka Pelayanan Tirtanadi Masih Amburadul
(Foto harian SIB.com/Firdaus).
Viktor Silaen SE MM dan Zeira Salim Ritonga SE
Medan(harianSIB.com)
Kalangan DPRD Sumut menilai pelayanan Perumda Tirtanadi Sumut sangat amburadul, terbukti sudah 80 tahun Indonesia merdeka, masyarakat Medan masih tetap mengalami krisis air minum, sehingga lembaga legislatif mendesak Dirut Perumda Tirtanadi yang baru Ardian Surbakti segera membenahinya.

Hal itu diungkapkan anggota DPRD Sumut Viktor Silaen SE MM dan Wakil Ketua Fraksi PKB Zeira Salim Ritonga SE kepada wartawan, Rabu (20/8/2025) di DPRD Sumut seusai menerima pengaduan masyarakat Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan yang sudah memasuki satu bulan lebih tidak bisa menikmati air bersih dari Perumda Tirtanadi.

"Benar-benar mengecewakan pelayanan Perumda Tirtanadi ini, sudah satu bulan lebih masyarakat kekeringan air dari PDAM. Masyarakat sudah berulang kali menyampaikan keluhan itu kepada Cabang Perumda Tirtanadi Padangbulan Medan, tapi tidak ada juga perbaikan. Air tetap mati," tandas Viktor Silaen.

Yang paling parah, tandas politisi Partai Golkar Sumut ini, sudah 80 tahun Indonesia merdeka, tapi masyarakat Medan seperti kembali ke zaman batu untuk memperoleh air minum, mencuci dan memasak, dengan memanfaatkan air tadah hujan maupun air sungai.

Melihat fakta-fakta tersebut, Viktor mendesak Dirut Perumda Tirtanadi yang baru dua Minggu dilantik oleh Gubernur Sumut Bobby Nasution, harus bergerak cepat membenahi pelayanan air ke masyarakat Medan, khususnya di Kecamatan Medan Tuntungan yang saat ini sangat meresahkan masyarakat.

Sementara itu, Zeira Salim Ritonga juga mendesak Dirut Perumda Tirtanadi yang baru untuk segera mengatensi keluhan masyarakat terkait masih sulitnya ditemukan air bersih dan kerapnya mati air di Kota Medan, jangan biarkan masyarakat terus menderita memperoleh air bersih.

"Kebutuhan air dari Tirtanadi di Kota Medan merupakan kebutuhan utama masyarakat, sehingga, jika air yang didistribusikan ataupun dialirkan keruh dan sebagian wilayah di Kota Medan mati, akan menghambat aktivitas maupun produktivitas masyarakat.

"Kalau airnya keruh berbulan-bulan, bagaimana rakyat mau masak, nyuci pakaian, atau lainnya. Bahkan kalau airnya mati berbulan-bulan, itu sangat menghambat aktivitas rakyat. Kita ingatkan, jangan sampai rakyat terus mengalami kondisi ini di saat Indonesia sudah merdeka selama 80 tahun," kata Zeira.

"Tirtanadi ini bagian dari BUMD, jadi kita berharap Dirut yang baru ini mampu mengoptimalkan kinerja dan jajarannya untuk mengatasi keluhan masyarakat. Jika itu teratasi, saya yakin PAD dari Tirtanadi juga pasti akan meningkat," ucapnya.

Tidak Cukup

Sebelumnya, ketika matinya air ini dikonfirmasi wartawan kepada Kepala Cabang Perumda Tirtanadi Padangbulan Martha Tobing berjanji segera menyampaikan keluhan warga ke bagian jaringan air, guna menanggulangi kebutuhan air masyarakat. "Saya sampaikan ke bagian jaringan ya pak," ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Namun ditunggu-tunggu hingga beberapa hari air juga tetap tidak mengalir alias mati, sehingga wartawan kembali menghubungi Kacab Tirtanadi Padangbulan Medan, tapi jawabannya kali ini, ada gangguan pasokan air, disebabkan oleh minimnya debit air dari instalasi Lau Kaban, Sembahe. "Debit air dari Lau Kaban tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.(*).

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru