Zeira Salim Ritonga Desak Dirut Tirtanadi Berinovasi Cari Sumber Air Baru Atasi Krisis Air di Kota Medan

Medan(harianSIB.com)

Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga SE mendesak Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirtanadi Ardian Surbakti untuk segera berinovasi atau melakukan terobosan nyata dalam mencari sumber-sumber air baru di Sumut, guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, khususnya warga Kota Medan yang terus menderita akibat krisis air berkepanjangan.

"Keluhan warga terkait sulitnya mendapatkan air bersih sudah berlangsung lama dan kelihatannya semakin meluas, sehingga masyarakat sudah sangat menderita. Saatnya Perumda Tirtanadi buat terobosan baru, untuk mengatasi krisis air bersih ini," tandas Zeira Salim Ritonga kepada wartawan, Rabu (8/10/2025), melalui telepon di Medan.

Menurut Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, pihaknya banyak menerima pengaduan dari masyarakat di berbagai kawasan Kota Medan yang kerap mengalami mati air, seperti di Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Baru, Simalingkar, dan sejumlah wilayah lainnya.

"Masalah mati air ini sudah sangat kronis, tapi respon dari Tirtanadi sangat lambat, seharusnya seluruh jajaran Perumda Tirtanadi berbuat secara maksimal, agar kebutuhan masyarakat soal air bersih bisa teratasi," tandas Zeira.

Baca Juga:

• Pengurus DPP Wanita Karo Indonesia 2025–2030 Resmi Dilantik di Medan

Wakil Ketua Komisi A ini menilai, Dirut Perumda Tirtanadi yang dilantik oleh Gubernur Sumut Bobby Nasution pada Agustus lalu, seharusnya bergerak cepat menindaklanjuti permasalahan krisis air tersebut.

"Jika ada staf atau kepala cabang (Kacab) Tirtanadi yang tidak sigap terhadap keluhan masyarakat, sebaiknya dicopot saja. Kita butuh pejabat yang bekerja cepat dan punya empati kepada rakyat," tegas Bendahara DPW PKB Sumut itu.

Sebagai wakil rakyat yang menerima keluhan masyarakat, tambah Zeira, sebenarnya Gubernur Sumut sudah menaruh harapan besar kepada Dirut Tirtanadi untuk membawa perubahan signifikan di tubuh Perumda Tirtanadi. Namun, harapan itu belum terlihat dalam kinerja di lapangan.

Dalam kesempatan itu, Zeira juga menyoroti minimnya inovasi Perumda Tirtanadi dalam mencari sumber air alternatif. Selama puluhan tahun perusahaan air minum daerah itu hanya mengandalkan sumber mata air dari Sibolangit yang dibangun sejak masa kolonial Belanda.

"Bayangkan, sudah 80 tahun Indonesia merdeka tapi kita masih mengandalkan sumber air zaman Belanda. Ini benar-benar gawat. Mau dikemanakan wajah Sumut ini, jika untuk mengatasi krisis air pun para pejabat daerah ini tidak mampu," kritik Zeira.

Zeira mengingatkan bahwa kebutuhan air bersih merupakan hak dasar masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Kondisi saat ini mencerminkan lemahnya perencanaan dan manajemen sumber daya air di Sumut, sebab krisis air bersih bukan hanya masalah teknis, tapi juga masalah tanggung jawab moral terhadap rakyat.

Berkaitan dengan itu, Zeira mendorong agar Tirtanadi bersama Pemprov Sumut segera membuat peta jalan (roadmap) pengembangan sumber air baru, baik dengan menggali potensi air tanah, pembangunan instalasi baru, maupun kerja sama dengan daerah sekitar yang memiliki cadangan air melimpah.

"Kita ingin Tirtanadi tidak hanya jadi pengelola, tapi juga inovator yang bisa menjamin ketersediaan air bersih bagi seluruh masyarakat Sumut," pungkas Zeira sembari menambahkan, krisis air bersih ini menjadi "pekerjaan rumah" besar bagi Dirut Perumda Tirtanadi.(*).

Perumda Pembangunan Kabupaten Dairi Fokuskan Rehabilitasi TWI Sitinjo

Jajaran Direktur Perumda Pembangunan Dilantik, Ditargetkan Desember Hasilkan PAD

Bayar Tagihan Air Tirtanadi Kini Lebih Praktis

DPRD SU: Sudah 80 Tahun Indonesia Merdeka Pelayanan Tirtanadi Masih Amburadul

Usai Pelantikan Direksi, Acara Internal Perumda Tirtanadi Tertutup bagi Wartawan

Lantik Dewas PD AIJ dan Direksi Perumda Tirtanadi, Bobby Sampaikan Pesan Penting