Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 03 Desember 2025

Kekuatan Keluarga Harmonis

* Oleh : Upa. Madyamiko Gunarko Hartoyo
- Sabtu, 30 April 2016 16:30 WIB
1.037 view
Kesuksesan seseorang tidak terlepas dari keharmonisan keluarganya. Kebaikan yang tercipta dalam keluarga akan menarik kebaikan dari lingkungan di luar rumah dalam berbagai aspek kehidupan. Keharmonisan keluarga akan memberikan ruang yang luas untuk lebih fokus pada pengembangan bisnis dan karir. Keharmonisan keluarga menjadi pemicu bagi terbukanya komunikasi untuk saling memberi dukungan antar anggota keluarga yang bermuara pada peningkatan kinerja.

Seseorang perlu menyadari tugas dan tanggung jawabnya untuk memelihara keluarga harmonis dengan menyayangi anak serta pasangan hidupnya. Keluarga merupakan unsur yang paling dasar. Bila sebuah keluarga berantakan maka seluruh sistem sosial di sekililingnya secara tidak langsung akan ikut terganggu. Pemasalahan keluarga antara lain kenakalan anak, cekcok dengan pasangan hidup dan ketidakterbukaan dalam keluarga akan menimbulkan akibat buruk bagi hal - hal lain di luar keluarga seperti pekerjaan, sekolah dan hubungan dengan orang lain.

Untuk menjaga keharmonisan  keluarga, anggota keluarga harus mampu melakukan tugas dan tanggung jawabnya sesuai fungsinya. Membangun keluarga yang harmonis dibutuhkan usaha diri untuk sabar dan selaras dari semua anggota keluarga. Hanya kesadaran diri setiap individu yang mampu membangun sikap dan tanggung jawab yang baik. Tidak hanya pada kesadaran diri untuk menjaga anggota keluarganya namun juga ikut merasa bertanggungjawab atas hasil jerih parah yang telah diperoleh.

Namun keterbatasan waktu sering menjadi alasan pertama yang sering muncul saat berbicara tentang tanggung jawab, perhatian dan cinta pada keluarga.  Bahkan, banyak yang masih beranggapan salah bahwa dengan memiliki kekayaan berlimpah maka keharmonisan dan kebahagiaan keluarga dapat ditemukan.  Tidak heran, banyak di antara kita yang menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk mengejar kekayaan demi kebahagiaan keluarga.

Keharmonisan bukanlah terletak pada berapa besar kekayaan yang dimiliki namun terletak pada bagaimana tanggung jawab, sikap dan komunikasi antar anggota keluarga. Pada dasarnya, tidak ada alasan keterbatasan waktu untuk dapat menunjukkan kepedulian dan cinta pada keluarga. Kadang kala hal kecil menempati ruang yang besar di hati seseorang. Jika tidak bisa memberikan waktu yang banyak, sedikitnya dapat memberikan waktu berkualitas untuk keluarga.

Sang Buddha telah menyatakan dalam kotbah-Nya mengenai perlunya menjaga keharmonisan keluarga. Sebagaimana disebutkan dalam Sigalovada Sutta (kotbah yang disampaikan kepada Sigala), Sang Buddha menjelaskan bagaimana sikap baik antara suami dan istri sesuai fungsinya. Agar mampu menyokong anak dan pasangan hidupnya, pertama-tama harus ada pengertian benar. Bila ada pengertian yang benar, tidak akan ada tindakan salah yang mengikutinya. Anak-anak selalu mengikuti contoh dari orangtuanya. Bila orangtua melakukan tindakan salah dengan sering bertengkar, anak-anak juga akan mencontoh dan mengikuti cara mereka. Sebaliknya, apabila ada cinta dan pengertian antara kedua orangtua, anak-anak akan mengikuti contoh yang baik tersebut. Bila terdapat perselisihan, mereka tidak mampu memenuhi tugas dan tanggung jawabnya terhadap anak-anak. Dalam keluarga yang tidak harmonis, anak-anak tumbuh sesuai dengan keinginannya, mereka menjadi tidak patuh.Melakukan kejahatan dan akhirnya keluarga tersebut retak.Dalam keluarga terebut sangat kecil kemungkinan anak-anak dapat tumbuh sehat.

Bila perhatian tidak cukup diberikan, anak-anak akan tumbuh dengan sikap dan pola hidup yang tidak baik. Mereka cenderung akan mengikuti jalan yang sesat dan mengambil sikap antisosial apabila tidak mendapatkan perhatian dan kasih  sayang. Seorang anak pada usianya yang masih muda,  sangat mudah terpengaruh. Tanpa kasih-sayang dan petunjuk dari orang tuanya, anak akan kesulitan menghadapi banyak rintangan, dan melihat kehidupan dunia ini sebagai tempat yang sulit untuk dijalani. Pada awalnya mereka menentang orangtua dan akhirnya memberontak dalam lingkungan masyarakat dengan berbagai efek buruknya.

Tugas utama orang tua adalah menuntun anak-anaknya ke jalan yang benar. Orang tua bertanggung-jawab untuk merawat dan membesarkan anak-anak mereka. Anak yang tumbuh menjadi kuat dan berguna bagi masyarakat, merupakan hasil dari keluarga yang harmonis. Dalam Sigalovada Sutta juga diuraikan lima tanggung jawab  orang tua terhadap anak-anaknya yaitu, mencegah anaknya tersesat ke jalan yang salah, mengarahkan mereka hal-hal yang baik, mengajarkan keterampilan, mengatur pasangan hidup yang tepat, dan membagi kekayaannya pada saat yang tepat.

Kasih sayang dan perhatian serta rasa tanggungjawab akan menjadikan keluarga sebagai tempat berteduh yang paling menyenangkan, dan membahagiakan. Mencintai keluarga merupakan satu dari tigapuluh delapan berkah  yang disebutkan dalam Manggala Sutta. Kesempurnaan kebahagiaan sebagian besar merupakan berkah  dari keluarga  yang harmonis. Ibarat pancaran energi, aura positif yang berasal dari keluarga harmonis akan memberikan kekuatan dalam berbagai profesi bisnis dan karir, sehingga setiap hal yang dilakukan dapat membawa kebaikan. Dengan keluarga harmonis, apa pun hal  yang kita jalankan, akan selalu memiliki nilai nilai keindahan yang membawa kesejahteraan dan keberkahan.(r)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru