Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 03 November 2025
Fokus

Memahami Kekecewaan Korban MH370

- Minggu, 30 Maret 2014 17:16 WIB
549 view
Memahami Kekecewaan Korban MH370
Gugatan kepada maskapai penerbangan Malaysia Airlines karena keterangan mereka sangat mengecewakan pihak keluarga korban bisa kita pahami dari sudut pandang psikologis. Keterangan Perdana Menteri Malaysia yang mengatakan pesawat Boeing 777-200 hilang di Samudera Hindia tapi fakta akurat tentu membuat pihak keluarga korban sangat kecewa. Bahkan dari pihak korban sudah mempersiapkan pengacara untuk menggugat maskapai MAS.

Pengacara dari  China, USA, dan Indonesia juga sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk menggugat MAS.

Apa yang dilakukan oleh keluarga korban bisa kita maklumi. Mereka kehilangan keluarga yang mereka cintai.

Sementara pihak masakapai MAS sudah berusaha maksimal dengan menggunakan teknologi mutahir untuk mencarinya. Bahkan bantuan dari negara-negara maju seperti Australia, China, Jepang, dan USA sudah dikerahkan semaksimal  mungkin, tetapi hasilnya tetap nol. Sampai saat ini pencarian masih terus dilakukan.

Untuk menanggapi gugatan para keluarga korban secara legal formal karena banyak pihak keluarga telah menunjuk pengacara resmi, pihak MAS harus arif dalam menyikapinya. Ini harus jadi pembelajaran bagi pihak penerbangan MAS, dan juga perusahaan maskapai lainnya ke depan. Segala sesuatu kejadian yang pahit sekalipun harus kita jadikan pembelajaran maha penting.

Siapapun tentu tidak menginginkan kejadian seperti ini terjadi. Hanya saja manusia dengan segala rasio yang dimilikinya sangat terbatas. Sehebat apapun teknologi yang dipunyai oleh sebuah bangsa pada akhirnya tidak akan mampu menghadapi  berbagai kecelakaan. Itulah alasan utama manusia untuk tidak sombong. Manusia harus selalu merendah karena kuasa Tuhan yang paling hebat di dunia ini.

Kita hanya bisa berusaha, berjuang keras tetapi sang maha kuasa yang jadi penentu. Gugatan keluarga korban pada Malaysia Airlines sah-sah saja secara hukum. Pihak MAS perlu santun, merendah menghadapi pihak keluarga korban. Permintaan maaf tentu tidak cukup. Segala konsekuensi hukum yang bakal timbul nantinya harus dipatuhi oleh pihak MAS dengan iklas sebagai tanggung jawab moral.

Pihak MAS pun tidak boleh merasa terlalu bersalah secara terus menerus dan menyesali kejadian ini. Fokus memperbaiki layanan penerbangan dengan mengutamakan keselamatan penumpang hal yang harus dilakukan.Maskapai penerbangan jangan hanya lagi gencar dengan iklan tiket pesawat murah misalnya. Keselamatan penumpang harus jadi nomor satu. Segala kesalahan harus diminimalisasi untuk keselamatan bersama. Bisnis, keuntungan, kesejahteraan pegawai perusahaan adalah nomor sekian, yang harus didahulukan adalah keselamatan kerja. Mari mendorong keselamatan kerja dan bersama sebagai prinsip utama dalam bekerja. Karena kerja sebagaimana yang dikatakan oleh kitab suci semua agama adalah ibadah dan pelayanan. 
Mari belajar dari kejadian ini dan semoga hal seperti ini jangan terulang kembali. (#)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru