7 Investor Kucurkan Rp 6,1 Triliun untuk Pengembangan Danau Toba


623 view
7 Investor Kucurkan Rp 6,1 Triliun untuk Pengembangan Danau Toba
SIB/Kementerian Pariwisata
TANDATANGANI: Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Kemenpar Arie Prasetyo (paling kiri) bersama tujuh investor pariwisata usai menandatangani perjanjian kerja sama investasi pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba senilai 400 juta
Jakarta (SIB)- Kementerian Pariwisata, Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba menandatangani perjanjian kerjasama dengan tujuh investor di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10). Kerja sama investasi itu diteken sebagai upaya pengembangan kawasan Destinasi Pariwisata Danau Toba. 


Tidak tanggung-tanggung, nilai investasi tersebut mencapai USD  400 Juta atau sekitar Rp 6,1 triliun. Dana itu akan digunakan untuk pengembangan lahan 77,5 hektare.


Penandatanganan kerjasama itu masuk dalam rangkaian acara  IMF - World Bank Group Annual Meeting. Presiden Joko Widodo menyaksikan penandatanganan tersebut.


Kesepakatan itu diteken oleh Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah BPODT Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.  


Sedangkan ketujuh investor  diwakili oleh Bachtiar Karim (PT Gaia Toba Mas), Berlinton Siahaan (PT Agung Concern); David Makes (PT Alas Rimbawan Lestari); Erwin Hutabrat (PT Gamaland Toba Properti); Suhendro Santosa (PT Crystal Land Development); Surya Darmadi (PT Asset Pacific); dan Wiraseno (PT Arcs House - Jambuluwuk).


Sebagai pengelola kawasan, BPODT memastikan para investor untuk melakukan pengembangan dengan pendekatan eco-tourism. Yakni pengembangan pariwisata yang tetap menjaga kelestarian lingkungan, melibatkan pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat di sekitar Danau Toba. Selain itu juga ikut menjaga kearifan lokal dan tradisi warisan budaya setempat.


Bulan Juli lalu Presiden Joko Widodo telah mencanangkan Danau Toba sebagai salah satu dari empat destinasi pariwisata super prioritas. Selain itu, Pemerintah juga menargetkan Danau Toba sebagai eco-tourism andalan Indonesia. Dengan demikian, diharapkan kunjungan wisatawan domestik dan manca negara akan terus meningkat.


"BPODT menyambut sangat baik para investor yang berkomitmen tinggi untuk mengembangkan Danau Toba sebagai kawasan eco-tourism. Kerja sama yang terjalin ini tidak hanya mengenai solusi investasi saja. Kami bersama-sama dengan para investor akan memastikan bahwa proses pengembangan berjalan sesuai dengan pendekatan eco-tourism yang menjaga keharmonisan alam, manusia dan aspek spiritual." jelas Direktur Utama BPODT Arie Prasetyo melalui pernyataan resminya, Jumat (12/10). 


Nantinya para investor akan mulai membangun fasilitas-fasilitas penunjang pariwisata. Mulai dari hotel dan resort berstandar internasional, MICE (meeting, incentive, convention and exhibition), agro-forestry, pertanian organik, wisata desa. Selain itu juga ada pendidikan tentang pariwisata dan pemberdayaan sosial-ekonomi yang menyejahterakan masyarakat di sekitar Danau Toba.


Sementara itu Tenaga Ahli Kementerian Pariwisata Hiramsyah S Thaib mengungkapkan, pemerintah juga akan memberikan dukungan penuh melalui sarana 3A, attraction, accesibility, dan amenity. "Saya yakin, para pelaku bisnis industri pariwisata dapat bergerak cepat untuk melakukan pengembangan. Pemerintah juga telah banyak melakukan terobosan,t ermasuk mengupayakan agar Geopark Kaldera Toba mendapat pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark" ungkapnya. (Jawa.pos/l)

Tag:
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com