Jakarta (SIB)
Sebanyak 20.648 calon legislatif (caleg) Partai NasDem dari berbagai wilayah didapuk menjadi juru bicara Anies Baswedan yang maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
"Semua caleg NasDem akan menjadi jubir Anies di semua dapil. Itu pesannya. 20.648 orang akan menjadi juru bicara pemenangan Anies di setiap dapil," kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya, Jumat (2/6).
Anies selaku capres yang diusung oleh Partai NasDem pun telah memberikan pembekalan pada puluhan ribu caleg yang akan menjadi jubirnya.
"Kesamaan tentang visi kita bahwa kita ingin perubahan untuk keadilan itu, membereskan permasalahan-permasalahan yang masih belum tuntas," ucap Anies.
"Seperti persoalan kemiskinan, perluasan lapangan pekerjaan, kesempatan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, kesempatan dapat pendidikan hingga tuntas. Bicara tentang keadilan adalah pemerataan kesempatan di semua aspek itu," sambungnya.
Anies merupakan tokoh yang dijagokan oleh Koalisi Perubahan untuk menjadi calon presiden. Koalisi Perubahan ini terdiri dari Demokrat, PKS, dan NasDem.
Sebelumnya, Anies memberi pengarahan ke ratusan bakal caleg NasDem di NasDem Tower, Jumat (2/6).
Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya menyebut, agenda tersebut digelar secara tertutup. Dia menyebut total 590 caleg yang hadir dalam pertemuan tersebut.
"Iya stadium general," ucap Willy saat dikonfirmasi.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem, Taufik Basari atau kerap disapa Tobas menyebut bahwa acara tersebut hanya acara internal.
Menurutnya, Anies hanya memberi orientasi dan pembekalan kepada kepada para caleg NasDem seluruh Indonesia. Meski bukan kader NasDem, pembekalan dari Anies menurut dia perlu.
"Kan anies capres dari nasdem dan seluruh caleg punya kewajiban juga untuk memenangkannya," ucap Tobas.
Mengerucut
Partai NasDem mengatakan, bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan sudah mengerucut ke satu nama. Anies juga disebut telah mengabarkan soal nama cawapres itu ke Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Cawapres sudah kita putuskan di tim delapan jadi satu nama, dan kemarin Mas Anies ke Pacitan untuk menyampaikan hasil tim delapan ke Pak SBY," kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya.
"Mas AHY hari ini ke Pak Surya Paloh, nanti ke Presiden PKS dan Habib Salim."
Willy menyebut, nama cawapres pendamping Anies merupakan hasil diskusi para Ketua Umum Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat, tiga partai yang memang jadi pengusung mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Hasil yang sudah kita lakukan merujuk pada satu nama," ujarnya.
Willy masih enggan menyebut siapa sosok bakal cawapres itu. Dia mengatakan Anies sendiri yang akan mengumumkannya ke publik.
"Cawapres sudah kami putuskan di tim delapan jadi satu nama. Kemarin, Anies ke Pacitan untuk menyampaikan hasil tim ke Susilo Bambang Yudhoyono," kata Willy di Kantor DPP NasDem, Jakarta, Jumat.
Sementara itu, Anies Baswedan menegaskan proses penggodokan cawapres sudah berjalan.
"Pada waktunya nanti diumumkan, dalam waktu dekat akan bertemu presiden PKS dan Habib Salim," katanya.
Tak Mau Buru-buru
Terpisah, dua elite PDIP angkat suara soal figur bakal cawapres yang akan mendampingi kader partainya, Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Pembahasan soal itu disinggung dalam momen pertemuan antara PDIP saat menjamu sejumlah elite PAN di kantor pusat DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (2/6).
Ketua Umum PAN, Zulkilfli Hasan alias Zulhas mengaku tak membahas soal cawapres dalam pertemuan. Namun dia meyakini PDIP mengetahui nama Erick Thohir menguat di internal partainya.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengatakan, tak mau terburu-buru soal cawapres. Dia mengaku telah mengantongi sejumlah usul nama pendamping Ganjar, dan masih mempertimbangkannya.
"Karena menurut saya kok banyak amat ya menjadi cawapres. Jadi saya mesti pilih dulu satu-satu," kata Mega dalam jumpa pers usai pertemuan.
Kendati demikian, Megawati menegaskan bahwa dirinya ingin sosok cawapres Ganjar harus yang terbaik bagi masa depan negara, dan bukan hanya bagi kepentingan partai koalisi.
"Saya mesti pilih dulu satu-satu. Jadi yang terbaik bukan bagi partai-partai, tapi untuk kemaslahatan bangsa negara dan rakyat Indonesia," ucap Mega.
Sementara itu, ditemui usai pertemuan, Ganjar meyakini bakal ada satu nama yang akan mendampinginya. Namun menurut dia, soal cawapres harus dibahas bersama antar partai yang telah bekerja sama.
"Banyak nama-nama yang hebat di republik ini. Kita tinggal duduk bersama sambil ngopi. Bicara lebih panjang tentang negeri ini. Dan di antara mereka pasti ada kecocokan," ucap Ganjar.
"Kata Bu Mega kan, tidak banyak pasti hanya satu. Maka kita mesti bicara," imbuh dia. (CNNI/Antara/a)