Jakarta (SIB)
Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi menyampaikan, selama Operasi Lilin dalam rangka pengamanan Natal dan tahun baru 2023, angka kecelakaan meningkat 11 persen dibanding pada 2019, ketika PPKM belum diterapkan.
"Jumlah kecelakaan memang naik 11 persen dibandingkan 2019, kita bandingkan dengan perbandingan ini karena 2019 belum terjadi pandemi Covid. Kita lakukan dengan tahun tersebut itu ada kenaikan 11 persen," kata Firman di gedung NTMC Polri, Jakarta, Selasa (3/1).
Firman mengatakan angka meninggal dunia mengalami penurunan sebanyak 40 persen. Lalu, luka berat turun 19 persen dan luka ringan turun 5 persen.
"Namun alhamdulillah-nya untuk meninggal dunia dalam kecelakaan menurun 40 persen. kita bersyukur masyarakat bisa melaksanakan kegiatan ini dengan baik. Kemudian, untuk luka berat turun 19 persen, luka ringan turun 5 persen," katanya.
Selanjutnya, Firman menyebutkan kecelakaan didominasi dengan kecelakaan tunggal. Dia mengatakan kecelakaan banyak disebabkan oleh pengendara yang hendak mendahului.
"Dalam kecelakaan yang meningkat ini yang menonjol adalah kecelakaan tunggal. Saya ndak tahu akan kita lakukan studi lagi apakah karena faktor kelelahan atau dan lain sebagainya cepat sampai di tempat tujuan. Yang banyak terjadi setelah modus kecelakaan pola tunggal ini terjadi adalah kecelakaan depan-depan, yang umumnya ketika masyarakat bermanuver mendahului, ini yang paling banyak terjadi, kedua depan belakang berarti kemungkinan hanya dua satu tidak konsentrasi yang satu tidak jaga jarak," katanya.
"Ini tentunya akan jadi evaluasi kita dalam sasaran bagaimana mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang dua faktor ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Firman mengatakan tidak ada kecelakaan yang menonjol di jalur tol. Dia mengatakan pengawasan terus dilakukan oleh anggota selama Operasi Lilin.
"Alhamdulillah di jalan tol tidak ada kecelakaan yang menonjol kita bisa lakukan rekayasa dengan sedemikian rupa, tapi kejadian itu banyak terjadi di jalan arteri. Kita akan lakukan pengawasan di sini dengan semua faktor yang ada apakah manusianya atau jalannya itu yang tercatat di jalan arteri ini lebih banyak terjadi pada saat Natal dan tahun baru," ujarnya. (detikcom/d)