Baku Tembak di Poso: 2 DPO MIT Tewas, 1 Prajurit TNI Gugur


352 view
Baku Tembak di Poso: 2 DPO MIT Tewas, 1 Prajurit TNI Gugur
Foto: AFP
Ilustrasi baku tembak.

Jakarta (SIB)

Baku tembak terjadi antara prajurit TNI dan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Akibatnya, seorang prajurit TNI gugur dan 2 anggota MIT tewas.

Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso mengatakan baku tembak antara Satgas Madago Raya dan MIT terjadi di Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, pada Senin (1/3).

Hasil identifikasi di RS Bhayangkara, kedua jenazah kelompok bersenjata tersebut merupakan anggota MIT yang ditetapkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO) MIT, yaitu Samir alias Alfin asal Banten dan Irul asal Poso.

"Kami baru saja usai melakukan identifikasi kepada kedua jenazah MIT. Keduanya adalah Samir alias Alfin dan Irul. Samir tewas tertembak dan Irul tewas akibat bom yang melekat pada badannya meledak," ungkap Irjen Abdul Rakhman Baso pada Selasa (2/3).

Satgas Madago Raya menyita sejumlah barang bukti, di antaranya amunisi senjata api laras panjang sebanyak 11 unit, GPS, dan satu buah tas ransel milik kedua jenazah DPO MIT.

Sementara itu, prajurit TNI Praka Dedi Irawan gugur dalam kejadian baku tembak yang terjadi di Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara.

"Baku tembak terjadi sekitar pukul 16.30 WITA, saat itu juga satu prajurit TNI Praka Dedi Irawan gugur," ucapnya.

Ali Kalora, pentolan MIT, dikabarkan terluka dalam baku tembak. Aparat Satgas Madago Raya masih mengejar Ali.

"Baru diduga demikian. Terkena tembakan dan sedang dilakukan pengejaran," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Suparnoto.

TANGIS PECAH

Sementara itu, Jenazah Praka Dedi Irawan tiba di rumah duka di Pekanbaru, Riau. Praka Dedi gugur dalam baku tembak dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso.

Pantauan wartawan, jenazah Praka Dedi tiba di rumah duka Jalan Kusuma, Bukit Raya pukul 17.00 WIB. Danrem 031 Wirabima, Brigjen TNI Syach Ismed, terlihat berada di lokasi.

Istri Praka Dedi dan putrinya yang masih berusia 2 tahun terlihat ikut dalam mobil yang membawa jenazah. Tangis pecah ketika putri Praka Dedi menjerit disambut keluarga di rumah duka.

"Keluarga dapat kabar habis magrib, kaget karena pagi kemarin masih video call sama adik (Praka Dedi). Dapat kabar kalau adik kita sudah tidak ada," kata kakak kandung Praka Dedi, Heru.

Menurut Heru, adiknya selama ini bertugas di Jakarta. Dia menyebut adiknya baru 2 bulan bertugas di Poso sebelum terjadi baku tembak.

"Dia dinas di Koopsus Jakarta, di Poso ini sekitar 2 bulan. Sebelum berangkat ke Poso dia di sini 10 hari, setelah itu dia berangkat ke Poso kurang lebih 2 bulan," katanya.

Dedi merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Jenazah Dedi bakal dimakamkan di TMP Pekanbaru.

"Saya tidak ada firasat, tapi orang tua ada mimpi gigi patah. Kami 5 bersaudara, dialah yang nggak pernah buat air mata orang tua jatuh, dia anak keempat, tepat di bawah saya," katanya. (Detikcom/a)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Hariansib edisi cetak
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com