Banjir Jakarta 1.722 Warga Mengungsi, 5 Tewas 4 di Antaranya Bocah

* Pangdam Jaya-Kapolda Metro Tinjau Tanggul Citarum Jebol di Bekasi

540 view
Banjir Jakarta 1.722 Warga Mengungsi, 5 Tewas 4 di Antaranya Bocah
(Foto: Detikcom)
BERTAHAN: Sejumlah warga di antaranya lansia masih bertahan di pengungsian meski banjir surut di posko pengungsian BNPB, yang berada di kawasan Perumahan PGP Bekasi, Jati Asih, Kota Bekasi, Minggu (21/2). 

Jakarta (SIB)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan ada beberapa pengungsi akibat banjir yang diidentifikasi positif Covid-19. Mereka berasal dari sejumlah wilayah.

Hal itu diungkapkan Anies saat mengunjungi Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Minggu (21/2).

"Ada di beberapa lokasi yang memang ditemukan warga ketika dites antigen hasilnya positif lalu mereka ditempatkan di tenda isolasi dan kemudian dilakukan pengetesan lebih jauh," kata Anies.

Kepada pengungsi yang terinfeksi Covid-19, lanjut Anies, segera dilakukan pelayanan terkait. Misalkan, jika yang bersangkutan memerlukan isolasi bakal diarahkan untuk mendapatkan perawatan di fasilitas isolasi terkendali milik pemerintah.

"Bila butuhnya perawatan rumah sakit, maka diantar ke rumah sakit," tutur Anies.

Kiriman

Anies Baswedan mengatakan, ketinggian permukaan air di beberapa sungai di Ibu Kota telah kembali normal. Namun luapan air masih ditemukan di Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat.

"Sejak tadi pagi permukaan Sungai Ciliwung, Sungai Krukut, Kali Sunter, Pesanggrahan telah sampai kepada posisi normalnya. Anda lihat sendiri di pintu air Manggarai. Jadi mulai tadi pagi kiriman air dari luar Jakarta dari kawasan tengah dan kawasan hulu sudah berkurang," kata Anies.

"Yang masih ada, kiriman air dari wilayah Tangerang lewat Kali Angke. Kali Angke masih menerima begitu banyak kiriman air sehingga kawasan 2 kanan kiri dari Sungai Angke ini masih ada genangan," sambungnya.

Anies menjelaskan, Kali Angke saat ini masih menampung air yang datang dari wilayah Tangerang. Kendati demikian, debit air sudah mengalami penurunan di bagian Hulu Kali Angke yang ada di Bogor, Jawa Barat.

"Di hulu Sungai Angke persis sebelumnya saya ketemu teman-teman sudah mulai ada penurunan tapi butuh waktu beberapa jam untuk kemudian turun Jakarta. Ini semua nanti kalau dari Kali Angke bermuara di Cengkareng drain," sebutnya.

Lebih lanjut, Anies mengungkapkan, proses penyedotan air di wilayah terendam di kawasan Kemang dan Sudirman sudah dilakukan sejak Minggu (21/2) subuh. Genangan di dua kawasan ini, kata dia, disebabkan Kali Krukut yang sempat meluap.

"Alhamdulillah kawasan-kawasan yang tergenang cukup banyak kemarin karena terlewati Sungai krukut seperti misalnya kawasan Kemang, kawasan Tendean, kawasan Widya Candra bahkan kawasan Jalan Jendral Sudirman itu kelewatan dengan Kali krukut. Kali Krukutnya alhamdulillah tadi malam mulai surut dan proses pemompaan berjalan terus hingga menjelang subuh sehingga kita bisa menyaksikan pagi ini jalan-jalan itu semuanya sudah kering dan bisa dilewati kendaraan dengan baik," tuturnya.

Anies Baswedan juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya 4 bocah saat banjir melanda Jakarta, Jumat (19/2) hingga Minggu (21/2) dini hari.

Anies mengatakan, 4 bocah yang meninggal awalnya bermain di air lalu terpeleset. Mereka masih berusia 7 hingga 13 tahun. Selain itu, terdapat 1 korban meninggal yang merupakan lansia.

“Kita berduka cita bahwa ada korban meninggal jumlahnya 5 orang dan 4 dari 5 ini adalah anak-anak. Usia 7, 11, 13 tahun. Mereka meninggal saat bermain di air yang kemudian ada arus, kemudian ada yang terpeleset,” kata Anies.

Anies mengimbau, petugas dan warga saling mengawasi anak-anak saat banjir melanda. Hal utama yang perlu dihindari anak-anak yakni genangan air.

“Saya memberikan instruksi kepada seluruh jajaran dan mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila menyaksikan anak-anak bermain di kawasan yang sedang ada genangan maka supaya ditegur, diajak untuk berhenti. Karena bermain di tempat-tempat seperti ini sering berisiko. Ada lubang, arus yang tak terduga akhirnya terjadilah peristiwa yang tidak kita inginkan,” ujar Anies.

Lebih lanjut, Anies juga mengajak semua pihak mengawasi anak-anak yang bermain, layaknya anak sendiri. Hal ini untuk menghindari risiko kecelakaan.

“Jangan pandang itu seperti anak orang lain, pandanglah seperti anak kita sendiri sehingga kita ambil tanggung jawab untuk mengingatkan, menegur, dan menghentikan agar mereka tak terpapar risiko sebagaimana kejadian kemarin. Mereka kemudian wafat di usia amat muda. Duka cita yang amat mendalam bagi keluarga dan kita semua,” pungkasnya.

Seperti diketahui, 4 orang anak yang meninggal berada di kawasan di Jatipadang, Jakarta Selatan. Sedangkan 1 lainnya yang merupakan lansia meninggal di Jakarta Barat.

Sebelumnya, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Sabdo Kurnianto membeberkan masih ada 49 Rukun Tetangga atau RT yang terendam banjir. Data itu telah diperbarui pada pukul 9 pagi, kemarin.

"Secara keseluruhan ada 49 RT yang masih terdampak dari total 30.470 RT yang ada di Jakarta, atau sejumlah 0,161 persen. Jumlah pengungsi sebanyak 1.722 jiwa dari 514 KK, semuanya dari wilayah Jakarta Timur," kata Sabdo melalui keterangan tertulis, Minggu.

Wilayah yang masih tergenang di Jakarta Barat terdapat 5 RW, terdiri atas 6 RT, dengan ketinggian air 40 hingga 70 sentimeter. Di Jakarta Selatan terdapat 6 RW, terdiri atas 11 RT, dengan ketinggian air 40 sampai 90 sentimeter.

"Di Jakarta Timur terdapat 12 RW, terdiri atas 32 RT, dengan ketinggian air 40 hingga 100 sentimeter. Total pengungsi keseluruhan berada di Jakarta Timur, yaitu sejumlah 1.722 jiwa dari 514 KK," tutur Sabdo.

Tinjau

Terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran bersama Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman bertolak ke lokasi jebolnya tanggul Sungai Citarum di Kabupaten Bekasi. Keduanya meninjau langsung dan membantu evakuasi korban terdampak.

"Saat ini Kapolda, Pangdam, sama Bupati masih di TKP langsung di tempat jebolnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus lewat keterangannya, Minggu (21/2).

Yusri mengatakan, puluhan perahu karet dikerahkan untuk melakukan evakuasi. Ketinggian air di lokasi, sebutnya, masih sekitar 1-2 meter.

"Saat ini masih proses evakuasi. Kapolda, Pangdam juga masih mengecek langsung dan air diperkirakan ketinggian sampai 1 atau 2 meter," ujarnya.

Polda Metro Jaya pun turut memberikan bantuan kebutuhan hingga membuka dapur umum. Yusri menjelaskan, dapur umum tersebut dapat membuat 500-750 makanan sekali masak untuk dibagikan kepada korban banjir.

"Sekarang ini kita akan siapkan dapur lapangan atau dapur umum yang bisa memuat sekali masak 500 sampai 750 makanan sekali masak," jelasnya.

Yusri menyebut Mabes Polri juga menurunkan helikopter untuk membantu proses pembagian bantuan mengingat akses jalan di lokasi tersebut terputus akibat banjir.

"Dari Polda Metro Jaya kita kasih bantuan sembako dan ada bantuan dari helikopter dari Mabes Polri dan TNI untuk memberikan bantu langsung," ungkap Yusri.

Sebelumnya, banjir melanda sejumlah wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dan sekitarnya. BNPB menyebut banjir di Kabupaten Bekasi itu disebabkan oleh tanggul Sungai Citarum jebol.

BNPB mengatakan banjir melanda empat desa di Kabupaten Bekasi, yaitu Desa Sukaurip, Karangsegar, Bantasari, dan Sumber Urip. Keempat desa berada di Kecamatan Pebayuran. Banjir mengakibatkan 5 unit rumah hanyut, tinggi air dilaporkan mencapai 100-250 cm.

Banjir juga terjadi di Kabupaten Karawang. Adapun 15 kecamatan yang terkena dampak banjir di Karawang ialah Kecamatan Rengasdengklok, Telukjambe Barat, Tirtajaya, Pedes, Cikampek, Purwasari, Ciampel, Pangkalan, Klari, Tempuran, Tirtamulya, Jatisari, Rawamerta, Karawang Barat, dan Cilamaya Wetan. Warga terdampak mencapai 9.331 keluarga atau 28.329 jiwa, sedangkan 1.075 keluarga atau 4.184 jiwa mengungsi.

Banjir mengakibatkan 8.539 unit rumah terendam dan sejumlah infrastruktur terdampak. Hingga saat ini, petugas di lapangan masih terus melakukan pendataan lanjutan. (Detikcom/Kumparan/Bisnis/c)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Hariansib edisi cetak
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com