Bantah Kerahkan Massa, FPI akan Tempuh Jalur Hukum, Mengadu ke Komnas HAM


769 view
Bantah Kerahkan Massa, FPI akan Tempuh Jalur Hukum, Mengadu ke Komnas HAM
Hasan Al Habshy/detikcom
Munarman

Jakarta (SIB)

FPI membantah adanya upaya pengerahan massa di balik insiden tewasnya 6 pengikut Habib Rizieq di Tol Jakarta-Cikampek. FPI menyebut ketika insiden itu Habib Rizieq justru tengah menuju ke luar Jakarta.

"Jadi itu membuktikan itu fitnah (ada pengerahan massa kawal pemeriksaan Habib Rizieq), Habib Rizieq menuju luar Jakarta bukan menuju dalam Jakarta," kata Sekretaris Umum (Sekum) FPI Munarman saat memberikan keterangan pers, Senin (7/12).

Munarman mengatakan, saat itu Habib Rizieq tengah bergerak untuk melakukan pengajian keluarga inti di luar Jakarta. Maka saat itu laskar secara spontan melakukan pengawalan terhadap Habib Rizieq.

"Kebohongan itu (pengerahan massa) tidak layak dikutip menurut saya, tidak boleh informasi publik dijejali kebohongan, Habib Rizieq menuju ke arah luar Jakarta bukan ke dalam Jakarta, menuju ke tempat pengajian itu, pengajiannya itu pengajian keluarga, keluarga inti," ucapnya.

Munarman menyebutkan, saat itu Habib Rizieq memang diikuti oleh 4 mobil dimana 2 mobil menempel Habib Rizieq sementara 2 lainnya menghadapi penghadangan oleh oknum. Saat itulah, kata Munarman, terjadi penembakan terhadap salah satu laskar.

Lalu, lantaran mendengar kabar ada yang ditembak, akhirnya 1 mobil lainnya melarikan diri. Munarman sekali lagi menyebut insiden yang terjadi menurutnya insiden penembakan.

"Terjadilah upaya-upaya penangkapan itu dan ada sekali penembakan di tahap awal dan mengenai satu laskar, satu laskar ini yang kemudian voice note-nya sampai ke tim lain, ke mobil satunya, mobil satunya segera katakan lah menyelamatkan diri, karena ini ada tembakan, ini buktinya ada 2 mobil, 1 mobil dihadang, 1 mobilnya kalau ada tembak menembak dan laskar FPI ada senjata tentu dihajar mobil satunya, (tapi) ini kan tidak terjadi, mobil kita satunya menyelamatkan diri, gitu loh," ujarnya.

AKAN LAPORKAN

Munarman mengatakan, pihak FPI akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan persoalan ini. Sebab, kata dia, insiden yang diakui dilakukan oleh aparat kepolisian ini merupakan pelanggaran HAM berat.

"Sementara ini mereka akui dari pihak mereka (polisi), sekarang sudah diakui, kalau aparat yang lakukan maka ini disebut pelanggaran hak asasi manusia yang berat, oh iya kita akan berupaya (melaporkan), kita akan gunakan seluruh mekanisme hukum untuk melaporkan peristiwa ini, ini tidak boleh didiamkan," ungkap Munarman.

Munarman menegaskan, pihaknya dalam waktu dekat akan melaporkan insiden ini ke pihak Komnas HAM. Dia menuding pihak kepolisian telah melakukan pelanggaran HAM berat.

"Kami masih bersabar dan menggunakan upaya mekanisme, yaitu akan melaporkan ke Komnas HAM karena ini kita sebut pelanggaran HAM berat," imbuhnya.

MENGINTAI

FPI mengklaim Habib Rizieq Shihab diintai sejak kepulangan dari Arab Saudi. Termasuk saat kejadian kejadian di Tol Jakarta-Cikampek yang akibatkan tewasnya 6 orang pendukung Habib Rizieq.

Awalnya, Sekretaris Umum (Sekum) FPI Munarman bercerita bahwa pada Jumat (4/12), Habib Rizieq diintai beberapa orang tak dikenal. Munarman tak menyebut nama institusi, tapi memastikan bahwa itu adalah lembaga negara.

"Memang ada beberapa pengintai, di pondok pesantren Habib Rizieq Shihab, hari Jumat itu, ada beberapa pengintai yang ditugaskan oleh institusi resmi negara. Saya tidak mau sebut, yang ditugaskan 24 jam," ucap Munarman.

Munarman menyebut bahwa penjaga pesantren Habib Rizieq di Megamendung, Bogor, menangkap pengintai tersebut. Identitas pengintai pun telah diketahui.

"Ada komunikasi antara laskar penjaga markas syariah Megamendung, dengan para pengintai. Ada tiga orang berhasil dikomunikasikan, dan kita dapat semua data-data. Identitas kita dapat, dan ternyata pengintai bukan hanya di Megamendung, tapi Petamburan... dan Sentul, yang sempat ada aksi demonstrasi di situ," ujarnya.

Dengan alasan-alasan itu, Munarman menyebut, Habib Rizieq telah diintai sejak kepulangan dia dari Arab Saudi pada 10 November 2020.

"Artinya, yang mau saya sampaikan. Habib Rizieq Shihab sejak kepulangan diintai secara ketat, oleh 30 orang. Masing-masing 10 orang di Petamburan, 10 orang Megamendung, 10 orang di Sentul," ujar Munarman. (detikcom/a)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Harian SIB Edisi Cetak
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com