Basarnas Ungkap Tim Pencari Sriwijaya Air SJ182 Banyak yang Reaktif Covid-19

* Tim Temukan 52 Kantong Mayat, Robot Bawah Laut Temukan 34 Titik Pecahan Pesawat

412 view
Basarnas Ungkap Tim Pencari Sriwijaya Air SJ182 Banyak yang Reaktif Covid-19
Azhar/detikcom
Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman MS 

Jakarta (SIB)

Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman MS mengungkapkan, banyak petugas dalam Tim Pencari Sriwijaya Air SJ182 yang reaktif virus Corona (Covid-19). Tim yang reaktif Covid-19 itu di antaranya ada dari petugas, media, dan relawan.

"Ya orang yang ada di sini, yang memeriksakan diri. Kan tidak semua memeriksakan diri, tapi dari diperiksa itu ya ada petugas ada media ada lainnya, relawan. Ternyata ada yang reaktif, banyak yang reaktif," ungkap Rasman di JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1).

Rasman tidak merinci berapa petugas yang reaktif Covid-19 berdasarkan hasil tes antigen. Namun dia memastikan selalu mengingatkan petugas Tim Pencari Sriwijaya Air SJ182 di JICT II untuk terus menaati protokol kesehatan.

"Nggak ada, yang jelas reaktif ada. Artinya, di sekeliling kita ini nih ada wabah itu. Oleh karena itu, saya menekankan untuk mari kita disiplin terhadap protokol kesehatan ya," tuturnya.

Rasman mengungkapkan, para petugas yang reaktif Covid-19 itu pun kemudian langsung dilakukan tes swab. Mereka, kata dia, juga diminta untuk melakukan isolasi.

Dari banyaknya petugas tim yang reaktif itu, langsung dilakukan swab test. Nantinya, akan langsung dilakukan isolasi mandiri, karena bahaya.

"Langsung di-swab, kemudian langsung diisolasi, kan prosedurnya begitu. Tidak boleh lagi berkeliaran di sini. Langsung diisolasi. Tidak boleh bergiat lagi di sini, karena kalau itu bahaya," kata Rasman.

Lebih lanjut Rasman memastikan tim yang saat ini bekerja sudah sehat. Tim diwajibkan untuk melakukan rapid antigen sebelum melakukan kegiatan pencarian.

"Kalau di lapangan, yang jelas sebelum masuk ke lapangan kita lakukan pengecekan. Terutama pada saat dia bergerak dari sini, naik kapal, dicek dulu, benar-benar sehat, termasuk antigen, yakinkan bahwa dia benar-benar sehat, baru boleh melakukan kegiatan," tuturnya.

Rasman pun menegaskan, selain berfokus melakukan pencarian, dia selalu mengantisipasi penyebaran Covid-19. Ada beberapa posko yang menyediakan rapid antigen gratis untuk Tim SAR ataupun rekan media.

"Ada juga selain Basarnas, ada juga instansi lain. Masih ada (posko rapid antigen). Jadi kita simpulkan di sini nih, selain kita mencari di lapangan mencari korban, kita juga mengantisipasinya," kata Rasman.

36 Kantong

Tim SAR gabungan kembali menemukan bagian tubuh atau body part korban Sriwijaya Air SJ182 dan serpihan pesawat. Bagian tubuh yang ditemukan dimasukkan ke 36 kantong, yang kemudian diserahkan ke Basarnas.

"Saya kapten kapal KN Sar Karna, dengan ini menyampaikan kami telah menerima 36 kantong berisi body part dan 1 kantong berisi serpihan, dan selanjutnya akan kami serahkan ke esensi," ujar Kapten Kapal KN Sar Karna, Diartama Sinaga, di JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1).

Setelah menerima 36 kantong, Basarnas kemudian menyerahkan kepada DVI Polri dan KNKT. Nantinya, DVI Polri akan melakukan pendalaman terhadap bagian tubuh yang ditemukan, sedangkan KNKT memeriksa serpihan pesawat.

Terkini, tim SAR gabungan juga menyerahkan 16 kantong berisi bagian tubuh korban Sriwijaya Air SJ182 kepada Basarnas.

Selain 16 kantong bagian tubuh korban, tim gabungan membawa 1 kantong serpihan pesawat dan 1 kantong berisi jurnal atau buku milik penumpang pesawat.

"Pada sore ini kami dari Bakamla, yang tergabung dalam tim SAR Basarnas, menyampaikan hasil temuan yang telah ditentukan sektor oleh bapak Basarnas. Terdiri dari 2 kantong, yaitu 1 kantong serpihan pesawat dan 1 kantong properti dari penumpang pesawat, ada jurnal atau buku, untuk selanjutnya diproses lebih lanjut oleh Basarnas," ujar Nakhoda Bakamla RI Kolonel Denny dalam jumpa pers di JICT II.

Terbaru, kapal dari Polairud Baharkam Polri juga menyerahkan 10 bagian yang terdiri atas 3 bagian tubuh dan 7 serpihan besar pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Terlihat anggota Polairud berbondong-bondong menurunkan serpihan pesawat dan kantong jenazah dari kapal. Objek tersebut langsung diletakkan di terpal berisi puing-puing SJ182 yang sudah ditemukan sejak kemarin.

Pihak Basarnas pun berterima kasih atas penyerahan dari Polairud tersebut. Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS merinci kalau mereka baru saja menerima 10 objek baru.

"Terima kasih atas penyerahan kepada kami. Berupa 10 potong yang terdiri dari 3 kantong body part kemudian 7 properti. Tujuh properti ini antara lain berupa serpihan besar ya, serpihan ukuran besar betul ya? Baik terima kasih," ujar Rasman.

Robot Bawah Laut

Sementara itu, robot bawah laut (ROV) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dilaporkan menemukan 34 titik puing-puing besar pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Puing-puing pesawat itu berada pada jarak 52 meter dari temuan FDR (flight data recorder) Sriwijaya Air SJ182 beberapa hari yang lalu.

"Kami secara efektif sudah melakukan operasi menggunakan ROV ini pukul 19.00 WIB dan selesai pada pukul 02.00 WIB tadi pagi dan kami sudah menemukan beberapa bagian pesawat ada sekitar 34 titik pecahan pesawat dan dari beberapa bagian dari pecahan pesawat itu di menurut pihak KNKT yang berada di Baruna Jaya IV itu merupakan bagian-bagian yang besar dan baru ditemukan," kata Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT Djoko Nugroho di atas Kapal Riset Baruna Jaya IV, Kamis (14/1).

"Jadi ada bagian di titik 33 atau di 34 ini kita temukan kurang-lebih sekitar 52 meter itu dari titik FDR," imbuhnya.

Djoko menerangkan ruang gerak untuk para penyelam berada di radius 30 meter dari sekitar penemuan FDR. Bahkan Djoko mengungkap temuan-temuan puing pesawat itu ditemukan jauh dari lokasi FDR SJ182.

"Menurut beberapa penyelam, kemarin juga sudah ada komandan dari salah satu tim penyelam itu menyatakan bahwa ruang gerak dari operasi penyelaman itu masih di sekitar FDR itu kurang-lebih radius 30 meter. Sementara apa yang kami temukan semalam sampai dini hari tadi itu beberapa bagian yang cukup jauh dari lokasi FDR itu sendiri," ungkapnya. (detikcom/d)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Hariansib edisi cetak
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com