Buntut Demo Ricuh di Kantor Arema FC, 107 Orang Ditangkap

* Arema FC Pertimbangkan Bubar Usai Didemo

158 view
Buntut Demo Ricuh di Kantor Arema FC, 107 Orang Ditangkap
Foto: M Bagus Ibrahim/detikcom
Demo ricuh depan kantor Arema FC di Malang

Malang (SIB)

Polisi menyelidiki demonstrasi yang berakhir ricuh di kantor Arema FC, Jalan Mayjen Pandjaitan 42, Kota Malang, Jawa Timur (Jatim). Sebanyak 107 orang diamankan pihak kepolisian.

"Iya, benar (ada 107 orang) yang diamankan diduga ada saat aksi dan masih dalam pendalaman," ujar Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto dilansir detikJatim , Minggu (29/1).

Budi mengatakan, 107 orang itu lalu diperiksa intensif. Beberapa orang tidak terbukti terlibat dalam kericuhan.

"Jika tidak ada kaitan dan perbuatan melawan hukum akan kami pulangkan ke keluarga. Kami juga mendalami aktor intelektual di balik aksi anarkis tadi," terangnya.

Diketahui, ratusan Aremania melakukan unjuk rasa depan kantor Arema FC. Namun, aksi itu berakhir ricuh.

Terjadi gesekan antara massa dan penjaga kantor Arema FC. Batu hingga cat dilemparkan massa ke arah kantor Arema FC.

Pertimbangkan Bubar

Sementara itu, Manajemen Arema FC mempertimbangkan untuk bubar seiring situasi yang semakin tak kondusif hingga didemo Aremania.

Aksi demontrasi Aremania itu terjadi di depan Kandang Singa di Jalan Mayjen Panjaitan, Kota Malang, pada Minggu (29/1) siang. Aksi ini berakhir ricuh dan membuat kantor Arema rusak.

Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI) Tatang Dwi Arfianto angkat bicara menyikapi kondisi terkini di Malang. Dalam hal ini, Tatang menegaskan upaya yang sudah dilakukan klub terkait Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 135 orang meninggal dunia.

"Upaya yang ditempuh dan dihadapi klub Arema FC pasca musibah Kanjuruhan sudah dilakukan, mulai membuka crisis center untuk membantu penanganan korban, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana dan perdata serta menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi," ucap Tatang dalam rilis klub.

"Memberikan layanan trauma healing, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan. Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal."

Namun demikian, Tatang mengungkapkan jika upaya dan iktikad Arema FC ini dianggap belum memenuhi keinginan banyak pihak, atau justru membuat situasi tidak kondusif, maka manajemen akan mempertimbangkan agar klub dibubarkan.

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com