Juarai Liga Champions

Chelsea Tim Terbaik Eropa 2020-2021


423 view
Chelsea Tim Terbaik Eropa 2020-2021
(Foto AFP)
SELEBRASI JUARA: Selebrasi para pemain Chelsea setelah menjuarai Liga Champions 2020-2021 dengan mengalahkan Man City di Stadion Dragao, Porto, pada Minggu (30/5) dini hari WIB. 

Jakarta (SIB)

Kesuksesan Chelsea menjadi juara Liga Champions rupanya membuat satu pemain mereka dibuat keheranan dan takjub.

Chelsea baru saja dinobatkan sebagai raja baru di Eropa setelah berhasil memenangi Liga Champions 2020-2021.


Kepastian tersebut didapatkan usai Chelsea sukses menumbangkan Manchester City di partai final.


Duel antara Chelsea dan Manchester City tersaji di Estadio do Dragao, Sabtu (29/5) atau Minggu dini hari WIB.


Pertemuan sesama wakil Inggris di gelaran final Liga Champions musim ini menjadi milik The Blues.


Pasukan Thomas Tuchel berhasil membawa pulang trofi Si Kuping Besar setelah mampu menundukkan skuad Pep Guardiola dengan skor tipis 1-0.


Gol semata wayang dari Kai Havertz pada menit ke-42 sudah cukup untuk membuat The Blues membawa pulang trofi Liga Champions.


Ini menjadi gelar kedua bagi Chelsea setelah trofi perdana mereka diraih pada edisi 2011-2012.


Keberhasilan Chelsea mengangkat trofi Liga Champions rupanya membuat satu pemain mereka terheran-heran.

Pemain tersebut adalah bek sayap kiri asal Italia, Emerson Palmieri.


Emerson Palmieri tak menyangka dirinya bakal memenangkan Liga Champions bersama klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut.


Palmieri bahkan berujar jika dirinya sampai memikirkan keluarga dan rekan-rekannya yang menyaksikan partai final ketika Chelsea juara.


Di balik kesuksesan tersebut, bek berusia 26 tahun tersebut turut merefleksikan perjuangannya yang berangkat dari kerasnya Liga Italia.


"Ini sensasi yang luar biasa. Anda selalu bermimpi mencapai level ini suatu hari nanti," kata Palmieri, dikutip BolaSport.com dari Sky Sport Italia.


"Ketika saya meninggalkan Brasil, dengan harapan memenangkan ini."


"Beberapa tahun lalu, kami memenangkan Liga Inggris, sekarang kami memenangkan Liga Champions."


"Saya memberi hormat kepada teman dan keluarga saya di Italia dan Brasil. Ini luar biasa."


"Ketika saya mengangkat trofi, saya memikirkan semua yang saya alami dan lalui untuk sampai di sini."


"Saya tidak pernah berpikir saya akan mencapai level ini. Saya memikirkan keluarga dan teman-teman saya yang menonton."


"Saya mengalami beberapa kesulitan di Palermo, kemudian dari Roma dan seterusnya, saya benar-benar merasa seperti orang Italia."


"Saya belajar mencintai Italia dan saya tahu betul bahwa tanpa Italia dan sepak bola Italia, saya tidak akan pernah menjadi Emerson Palmieri seperti sekarang ini."


"Terima kasih untuk seluruh Italia!" ujar Palmieri menambahkan.


Palmieri sendiri berhasil memecahkan rekor milik eks pemain timnas Italia, Christian Panucci, di Liga Champions.


Dirinya sukses menyusul pencapaian Christian Panucci yang berhasil menjadi juara Liga Champions bersama klub non-Italia setelah kali terakhir terjadi pada 1998.


Berjalan Sengit

Pertandingan Manchester City melawan Chelsea berjalan sengit sejak menit pertama karena kedua tim sama-sama bermain terbuka. Meski begitu, Chelsea bisa tersenyum pada akhir pertandingan karena menang 1-0 atas Man City sehingga menjadi juara.


Jalannya Pertandingan


Babak Pertama

Man City dan Chelsea memulai babak pertama dengan baik. Dua tim besar Inggris itu jual-beli serangan sehingga tempo permainan pun meningkat dengan cepat meski pertandingan baru dimulai.


Chelsea dan Man City sama-sama mendapatkann peluang berbahaya. Chelsea melalui aksi Timo Werner, sedangkan Man City mendapatkan peluang berkat pergerakan Raheem Sterling.


Keadaan tidak memihak Chelsea pada menit ke-39. Bek tengah senior Chelsea, Thiago Silva, digantikan Andreas Christensen karena cedera.


Meski begitu, Chelsea justru mampu unggul 1-0 atas Man City pada menit ke-42. Kai Havertz mencatatkan namanya di papan skor usai menerima operan Mason Mount. Gol Havertz membuat Chelsea unggul 1-0 atas Man City saat waktu turun minum tiba.


Babak Kedua

Man City langsung mendominasi penguasaan bola pada awal babak kedua. The Citizens -julukan Man City- mengurung pertahanan Chelsea untuk mendapatkan gol penyeimbang kedudukan.


Upaya Man City mendapatkan pukulan telak saat Kevin De Bruyne harus digantikan Garbiel Jesus pada menit ke-60. Mata kiri pemain asal Belgia itu mengalami cedera setelah berbenturan dengan Antonio Rudiger.


Waktu pun makin tidak memihak pada Man City. Pertahanan rapat The Blues -julukan Chelsea- dan serangan baliknya merepotkan Man City jelang akhir pertandingan.


Keunggulan 1-0 Chelsea atas Man City bertahan hingga pertandingan berakhir. The Blues pun mendapatkan trofi Liga Champions kedua mereka setelah yang pertama pada 2012 silam. Di sisi lain, Man City gagal untuk mengukir sejarah dengan menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya.


Susunan pemain Man City vs Chelsea:

Man City (4-3-3): Ederson; Kyle Walker, John Stones, Ruben Dias, Oleksandr Zinchenko; Kevin De Bruyne, Ilkay Gundogan, Bernardo Silva; Riyad Mahrez, Raheem Sterling, Phil Foden.


Cadangan: Fernandinho, Benjamin Mendy, Zack Steffen, Nathan Ake, Rodrigo, Aymeric Laporte, Joao Cancelo, Eric Garcia, Gabriel Jesus, Sergio Aguero, Scott Carson, Ferran Torres.


Pelatih: Josep Guardiola

Chelsea (3-4-2-1): Edouard Mendy; Cesar Azpilicueta, Thiago Silva, Antonio Rudiger; Reece James, N'Golo Kante, Jorginho, Ben Chilwell; Mason Mount, Kai Havertz; Timo Werner.


Cadangan: Marcos Alonso, Callum Hudson-Odoi, Andreas Christensen, Hakim Ziyech, Willy Caballero, Christian Pulisic, Mateo Kovacic, Emerson, Billy Gilmour, Kurt Zouma, Olivier Giroud, Kepa Arrizabalaga.

Pelatih: Thomas Tuchel (Berbagai sumber/a)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com