* Diduga Terkait dengan Jaringan Bom Gereja Katedral

Densus 88 Tembak Mati 1 Terduga Teroris di Makassar

* DPO Teroris Pembuat Bom Menyerahkan Diri di Jaksel

522 view
Densus 88 Tembak Mati 1 Terduga Teroris di Makassar
(Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Ilustrasi operasi Densus 88. 

Makassar (SIB)

Densus 88 Mabes Polri menggerebek terduga teroris di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kemarin. Satu orang terduga teroris ditembak mati dalam penggerebekan tersebut.


"Satu orang (terduga teroris ditembak mati)," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan, Kamis (15/4).

Penggerebekan berlangsung di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.


Seorang pria berinisial MT, terduga teroris Makassar, ditembak mati Densus 88 karena menyerang petugas saat akan ditangkap. MT ternyata merupakan mantan narapidana teroris (napiter) selama 3 tahun dan bebas pada tahun 2016.


"Dia eks terpidana teroris yang dihukum 3 tahun penjara dan bebas 2016 dari rutan Makassar," kata Kombes E Zulpan.


Densus 88 kini sudah memiliki data lengkap terkait keterlibatan MT di jaringan teroris Makassar ditembak di Vila Mutiara dan aksi bom bunuh diri pasangan suami-istri (pasutri) L dan YSF di Gereja Katedral pada Minggu (28/3) lalu.


"Densus 88 punya data yang akurat. MT merupakan bagian dari jaringan Villa Mutiara dan erat kaitannya dengan bom gereja katedral Makassar," ujarnya.


MT teroris Makassar ditembak mati Densus 88 saat hendak diamankan di kawasan Biringkanaya, Makassar. Saat itu dia menyerang petugas dengan parang.


"Pakai parang tajam diserang (polisi), banyak senjata tajam nya," imbuhnya.


Dari TKP, polisi berhasil menyita sejumlah senjata tajam jenis parang yang digunakan pelaku untuk menyerang polisi. Selain itu, ditemukan beberapa senjata tajam lainnya.


Hingga Rabu (15/4) lalu, sudah 31 terduga teroris terkait pasutri L dan YSF yang ditangkap di Makassar. Pada penangkapan terakhir, ada senapan angin dan ponsel berisi percakapan rencana aksi teror yang disita petugas.


"Perannya (mereka yang diamankan) memberikan motivasi, kemudian membantu survei lokasi kemudian, ada juga membantu merakit bom. Jadi semuanya punya peran," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan saat berbincang dengan detikcom di kantornya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (13/4).


Menyerahkan Diri

Sementara itu, salah satu terduga teroris yang diburu Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Saiful Basri, menyerahkan diri. Saiful Basri menyerahkan diri ke Polsek Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pagi kemarin.


"Benar," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono melalui pesan singkat, Kamis (15/4).


Berdasarkan informasi yang diterima, Saiful Basri diamankan di Polsek Pasar Minggu. Selanjutnya, Saiful Basri akan diserahkan kepada Densus 88 Antiteror untuk penyelidikan lebih lanjut.


Sementara itu, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menjelaskan Saiful Basri menyerahkan diri pada pukul 06.00 WIB tadi.


"Dia menyerahkan diri. Baru habis itu ditangkap," tutur Ramadhan.


Sebelumnya, Polri kembali menyebarkan informasi terkait terduga teroris yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror. Kedua DPO teroris itu adalah Saiful Basri (41) dan Sanny Nugraha (36).


Informasi DPO teroris atas nama Sanny Nugraha dan Saiful Basri ini dibenarkan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono.


"Benar," ucap Argo singkat kepada detikcom, Selasa (13/4).


Adapun keterlibatan Sanny Nugraha dan Saiful Basri di antaranya merencanakan pembuatan bom untuk melakukan serangan kepada polisi. Keduanya juga disebutkan mengetahui pembuatan bom serta mengikuti pelatihan percobaan pembuatan bom di Ciampea, Kabupaten Bogor. (detikcom/c)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com