Edy Rahmayadi Laporkan Kasus Covid-19 di Sumut Turun, Jokowi Minta Daerah Habiskan Stok Vaksin


315 view
Edy Rahmayadi Laporkan Kasus Covid-19 di Sumut Turun, Jokowi Minta Daerah Habiskan Stok Vaksin
(Foto Dok: Diskominfo Sumut)
PENGARAHAN: Presiden Jokowi memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin rumah dinas gubernur Jalan Jenderal Sudirman Medan, Kamis (16/9). 

Medan (SIB)

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melaporkan tren penurunan kasus Covid-19 di Sumut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Penurunan kasus itu dibarengi peningkatan kesembuhan dan tracing.


Kasus positif aktif Sumut berkurang signifikan dalam satu bulan terakhir, setelah sempat menyentuh angka 28.392 di tanggal 15 Agustus 2021. Per tanggal 16 September 2021 kasus aktif di Sumut berada di angka 4.139. Begitu juga dengan tingkat kesembuhan yang mencapai 93,3 persen dari sebelumnya 62,8 persen.


Bila dibandingkan dengan awal Agustus tepatnya 6 Agustus, kasus harian di Sumut turun secara signifikan. 6 Agustus kasus harian Covid-19 di Sumut menyentuh angka 2.045 kasus dan hingga 16 September turun menjadi 252 kasus.


“Satu bulan terakhir menunjukkan perkembangan yang semakin baik walaupun masih membutuhkan upaya bersama agar segera terkendali,” ujar Edy Rahmayadi saat acara pengarahan Presiden Jokowi kepada Forkopimda se-Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman Medan, Kamis (16/9).


Selain itu kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) di Sumut juga membaik, turun 67 persen menjadi 17 persen dalam satu bulan terakhir. Yang lebih membanggakan tracing di Sumut mencapai 1 banding 14,9 tertinggi di Indonesia berdasarkan asessment Kementerian Kesehatan RI tanggal 9 September 2021.


Walau begitu, Edy Rahmayadi berharap membaiknya kondisi Sumut tidak membuat masyarakat lengah dalam menjalankan protokol kesehatan (Prokes) dan terus memperkuat test, tracing treatment. Dengan cara tersebut menurutnya kasus Covid-19 di Sumut bisa terus terkendali.


“Kita tentu tidak boleh lengah seperti yang dikatakan Pak Presiden, butuh konsistensi dan kedisiplinan di sini agar kita bisa mengendalikan Covid-19,” kata Edy Rahmayadi.


Sementara itu, Presiden Jokowi mengingatkan kembali agar pemimpin-pemimpin yang ada di Sumut perlu meningkatkan manajemen lapangan. Jokowi ingin pemimpin daerah aktif melihat langsung kondisi kondisi di lapangan seperti ketersediaan oksigen, obat-obatan, kasus per hari, BOR dan lainnya terkait penanganan Covid-19.


“Kita tidak bisa bekerja normal dua tahun terakhir ini bukan kondisi yang biasa. Manajemen lapangan itu kunci pengendalian penyebaran Covid-19. Hati-hati, jangan lengah, kalau lengah kasus kita bisa kembali melonjak,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda dan kepala daerah se-Sumut secara virtual.


Habiskan Vaksinasi

Pada bagian lain, Presiden Joko Widodo meminta Forkopimda Sumut terus mendorong percepatan vaksinasi Covid-19. Presiden ingin stok vaksin di daerah tidak lama berada di gudang penyimpanan.


“Kita berpacu dengan waktu, jangan sampai ada stok di daerah, vaksin datang suntikan ke masyarakat, habis minta ke gubernur. Sekarang stok vaksin kita ada walau di awal kita sempat kesulitan mendapat vaksin karena negara yang membuat mengutamakan masyarakatnya lebih dulu,” kata Jokowi.


Capaian vaksinasi Sumut secara keseluruhan mencapai 25,7 persen untuk dosis pertama dan 15,9 persen dosis kedua, bahkan untuk dosis ketiga mencapai 47,4 persen. Joko Widodo mengapresiasi kinerja Sumut dalam vaksinasi, namun menurutnya masih perlu peningkatan agar target cepat tercapai.


“Dua puluh enam persen untuk yang umum dan 24 persen untuk lansia, saya apresiasi kerja keras bapak/ibu sekalian, tetapi kita masih perlu mengejar target kita karena masih jauh dari target. Ini butuh kerja sama dengan semua pihak, Forkopimda, tokoh agama, masyarakat,” terang Jokowi.


Menurut Edy Rahmayadi, meningkatnya vaksinasi di Sumut berdampak pada angka kematian penderita Covid-19. Angka kematian Sumut 2,6 persen dari jumlah terkonfirmasi positif, lebih rendah dari nasional 3,24 persen. Begitu juga dengan angka kesembuhan yang mencapai 93,3 persen dari sebelumnya 62,8 persen.


“Selain karena disiplin Prokes itu juga karena kita terus meningkatkan vaksinasi. Tetapi jangan lengah dan kemudian abai akan Prokes, tetapi disiplin Prokes dan tetap perkuat 3T,” tambah Edy.


Sementara Panglima TNI Hadi Tjahjanjto mengatakan Sumut perlu mengurangi kesenjangan perolehan vaksin di 33 kabupaten/kota. Dengan begitu masyarakat Sumut khususnya akan lebih terlindungi dari Covid-19.


“Tidak bisa kita fokuskan hanya di satu daerah saja, penanganan Covid-19 akan tetap sulit bila daerah di sekitarnya masih tinggi penyebarannya, perlu merata. Jadi, jangan biarkan adanya gap jumlah vaksin yang besar di 33 kabupaten/kota,” tegas Panglima TNI.


Acara Pengarahan Presiden RI kepada Forkopimda se-Sumut itu dihadiri Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kepala BIN Budi Gunawan, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, serta rombongan kepresidenan. Para bupati dan wali kota serta unsur Forkopimda juga mengikuti acara itu baik secara virtual dan juga hadir secara fisik di Aula Rumah Dinas Gubernur Sumut. (A13/c)



Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com