Ferdy Sambo Minta Dibebaskan, Keluarga Yosua: Harusnya Malu

* Ibu Yosua Kesal Putri Candrawathi Masih Bawa-bawa Pelecehan di Pledoi

212 view
Ferdy Sambo Minta Dibebaskan, Keluarga Yosua: Harusnya Malu
KOMPAS.com / IRFAN KAMIL
Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022). Sambo dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai saksi kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf.
Jambi (SIB)
Keluarga Brigadir Yosua Hutabarat merespons keras soal Ferdy Sambo yang meminta dibebaskan dari hukuman. Pihak keluarga menyebut seharusnya Ferdy Sambo malu.
"Seharusnya dia itu malu, dia yang merencanakan pembunuhan anak kami Yosua, sekarang dia berusaha untuk dibebaskan," kata tante Brigadir Yosua, Rohani Simanjuntak, Rabu (25/1).
Rohani menegaskan, Ferdy Sambo tak pantas meminta dibebaskan dari hukuman setelah apa yang dilakukannya terhadap Yosua. Belum lagi banyak anak buah Ferdy Sambo yang terseret dalam kasus itu.
Rohani juga menyinggung tuntutan hukuman penjara seumur hidup oleh jaksa kepada Ferdy Sambo.
Tuntutan itu dinilai ringan. Saat ini, menurut dia, pihak keluarga berharap hakim bisa memutuskan kasus ini seadil-adilnya.
"Kami sekarang hanya berharap dan mengharapkan semuanya dalam kasus ini kepada bapak hakim, semoga bapak hakim dapat memutuskan hukuman ini dengan adil seadil-adilnya karena pak hakim adalah wakil Tuhan," kata Rohani.
Sebelumnya, tim pengacara dari Ferdy Sambo meminta majelis hakim PN Jakarta Selatan memutuskan kliennya tidak bersalah dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.
Pengacara meminta hakim membebaskan Ferdy Sambo dari tuntutan seumur hidup yang dilayangkan jaksa penuntut umum.
Kesal
Sementara itu, Rosti Simanjuntak, ibu Brigadir Yosua, kesal mendengar pernyataan Putri Candrawathi yang mengaku dilecehkan anaknya. Rosti menyebut istri Ferdy Sambo itu sebagai dalang kematian anaknya.
Rosti juga kesal anaknya terus difitnah Putri padahal sudah tidak ada di dunia.
"Saya sangat kesal atas ucapan-ucapan perkataan yang disampaikan oleh Putri," ujarnya di kediamannya.
"Putri ini manusia licik dan pembohong. Mengapa pelecehan-pelecehan itu yang dia sampaikan padahal itu sudah tidak terbukti," ungkapnya.
Kemudian, dia merasa bingung karena kasus pembunuhan anaknya tidak selesai dan berlarut-larut sampai hari ini.
"Saya sampai bingung dalam kasus ini yang terus berlarut-larut sampai berbulan-bulan. Apalagi anak kami selalu saja difitnah melakukan pelecehan padahal pelecehan itu sudah tidak terbukti kenapa itu terus yang disebut-sebut sedih kami mendengarnya itu. Anak saya sekarang sudah mati sudah tidak ada lagi usai dibunuh secara sadis oleh mereka," ujar Rosti. (detikcom/a)
Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com