Resmi Diluncurkan Wagub Musa Rajekshah

Film parHEREK Ceritakan Tentang Kera dan Siamang di Sibaganding

Berhasil Masuk Nominasi Lima Besar FFI

588 view
Film parHEREK Ceritakan Tentang Kera dan Siamang di Sibaganding
(Foto Dok: Diskominfo Sumut)
LUNCURKAN: Wagub Sumut Musa Rajekshah meluncurkan film dokumenter parHEREK di Aula Kantor Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat (15/10). Film dokumenter tentang kepedulian seorang anak muda terhadap habitat satwa kera dan siamang di kawasan Sibaganding itu diharapkan dapat membangkitkan perfilman Sumut.

Medan (SIB)

Film parHEREK diluncurkan Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah di Aula Kantor Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Jumat (15/10). Film dokumenter tentang kepedulian seorang anak muda terhadap habitat satwa kera dan siamang di kawasan Sibaganding itu diharapkan dapat membangkitkan perfilman Sumut.


Dalam sambutannya, Wagub Musa Rajekshah mengaku senang dan bangga dengan hasil perfilman produksi asli Provinsi Sumut itu. Sebab film yang mengangkat Manik sebagai tokoh utamanya tersebut berhasil masuk dalam nominasi lima besar Festival Film Indonesia (FFI).


"Ini film tak nyangka saya hasilnya bisa seperti ini. Dan Alhamdulillah malah menjadi nominasi lima besar film nasional, ini suatu kebanggaan kita," ungkap Ijeck.


Ijeck berharap film parHEREK itu akan memacu semangat para seniman, budayawan dan penggiat perfilman yang ada di Sumut untuk terus berkarya. Dia juga berharap film itu bisa menjadi titik awal bangkitnya perfilman Sumut.


"Pemprov tentu mendukung suksesnya film parHEREK ini. Dengan niat tulus dan ikhlas, mudah-mudahan bisa membangkitkan perfilman kita, bukan hanya dokumenter tapi juga film lain yang bisa mengangkat berbagai potensi kekayaan alam kita, bukan hanya tampil di Sumut tapi juga secara nasional," jelasnya.


Ijeck menceritakan awal mula tertarik untuk terlibat dalam pembuatan film parHEREK ketika ia berkunjung ke kawasan Sibaganding, Kecamatan Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun tersebut beberapa tahun lalu. Di sana ia mendengar cerita ada seorang anak muda bernama Manik yang bisa memanggil satwa kera dan siamang dengan terompet yang terbuat dari tanduk kerbau.


Karena penasaran Ijeck pun bertemu dengan pemuda itu. Selanjutnya melalui terompetnya Manik memanggil para kera dan siamang yang ada di kawasan hutan Sibaganding tersebut.


Singkat cerita akhirnya film tersebut pun dibuat. Ijeck juga mengajak perusahaan Toba Pulp Lestari (TPL) dan Bank Sumut untuk terlibat mendukung dan membantu memproduksi film tersebut.


Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan seluruh pihak yang membantu dalam pembuatan film ini.


Sementara produser film, Ria Telaumbanua didampingi sang sutradara Onny Kresnawan menyampaikan jika film itu dibuat melalui proses yang panjang selama empat tahun. "Tapi yang membanggakan bisa masuk lima besar nominasi film nasional Indonesia. Mudah-mudahan kita menang untuk katagori film dokumenter panjang," ujarnya.


Dia menjelaskan sejak tahun 1960, Provinsi Sumut baru kali ini masuk dalam nominasi FFI. Karena itu menurutnya, apa yang dicapai film parHEREK itu tentu menjadi anugerah bagi Provinsi Sumut.


Ria menuturkan yang menarik dari film itu adalah tokoh utama, Manik yang dengan kepeduliannya mau memberi makan para satwa kera yang ada di Sibaganding. Melihat ketulusan tanpa pamrih itu, Ria mengaku merasa terpanggil untuk membuat film tentangnya bersama sutradara Onny.


"Tapi di tengah kesulitan kami, Pak Wagub datang dan mau ikut membantu dalam pembiayaan film ini. Ini yang membuat kami bahagia," ucapnya.


"Ini semua karena Tuhan, kami dipertemukan dengan orang-orang baik. Dan dengan film ini semoga kami dapat dipertemukan dengan orang-orang baik yang lebih luas," ujar sutradara Onny Kresnawan menambahkan.


Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas masuknya film parHEREK di FFI. Menurutnya kemunculan film itu bukan hanya dapat dilihat dari suatu karya seni saja tetapi syarat akan moral dan pesan terhadap kepedulian lingkungan.


Mewakili manajemen, Direktur TPL Anwar Lawden juga menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diperoleh film parHEREK. Bahkan dia mengaku berharap film itu bisa melaju sampai tingkat internasional.


"Karena film ini sangat cocok dengan visi misi perusahaan untuk melindungi hewan dilindungi. Untuk itu mewakili manajemen kami juga berharap film ini dapat memacu insan perfilman dokumenter di Sumut," imbuhnya.


Turut hadir dalam peluncuran itu mantan Bupati Serdangbedagai Soekirman, jajaran direksi Bank Sumut dan PT TPL, penggiat film dan budaya Sumut serta insan pers. (rel/A13/a)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com